Forcanox kapsul adalah obat untuk mengobati berbagai infeksi jamur seperti kandidiasis dan infeksi kulit seperti kutu air dan kurap. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Forcanox kapsul mengandung zat aktif itrakonazol.
Forcanox Kapsul 100 mg | |
Golongan Obat | |
Produk Halal | Ya |
Kandungan utama | Itrakonazol. |
Kelas terapi | Antifungi. |
Klasifikasi obat | Azole. |
Kemasan | 1 box isi 3 strip @ 6 kapsul |
Produsen | Guardian Pharmatama |
Itrakonazol adalah agen antijamur turunan triazol yang dapat menghambat aktivitas enzim CYP450 pada jamur, sehingga menurunkan pembentukan ergosterol sebagai komponen dinding sel dan menghambat pembentukan membran sel jamur.
Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, itrakonazol diketahui memiliki status:
Itrakonazol berinteraksi dengan 14-α demethylase, enzim sitokrom P-450 yang diperlukan untuk mengubah lanosterol menjadi ergosterol atau komponen penting dari membran sel jamur, penghambatan sintesisnya menghasilkan peningkatan permeabilitas seluler yang menyebabkan kebocoran konten seluler. Itrakonazol juga dapat menghambat respirasi endogen, berinteraksi dengan membran fosfolipid, menghambat transformasi ragi menjadi bentuk miselium, menghambat pengambilan purin, dan mengganggu trigliserida dan atau biosintesis fosfolipid. Sehingga obat ini mampu mengobati:
Itrakonazol 100 mg.
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter
Infeksi jamur sistemik: 100-200 mg sebanyak 1 kali/hari, dosis dapat ditingkatkan menjadi 200 mg sebanyak 2 kali/hari untuk infeksi yang luas.
Infeksi yang mengancam jiwa:
Tinea corporis dan tinea cruris: 100 mg/hari dikonsumsi selama 15 hari, atau 200 mg/hari dikonsumsi selama 7 hari.
Mencegah infeksi primer atau sekunder pada pasien neutropenia dan AIDS: 200 mg/hari, jika perlu dosis dapat ditingkatkan menjadi 200 mg sebanyak 2 kali/hari.
Pityriasis vesicolor: 200 mg/hari, dikonsumsi selama 7 hari.
Kandidiasis orofaring: 100 mg/hari, dikonsumsi selama 15 hari.
Pasien AIDS atau neutropenia: 200 mg/hari, dikonsumsi selama 15 hari.
Kandidiasis vulvovaginal: 200 mg sebanyak 2 kali/hari.
Infeksi jamur pada kuku: 200 mg/hari, dikonsumsi selama 3 bulan.
Kandidiasis esofagus dan kandidiasis oral: 200 mg/hari dalam 1 atau 2 dosis terbagi, dikonsumsi selama 7-14 hari.
Tinea manuum dan tinea pedis: 100 mg/hari, dikonsumsi selama 30 hari atau 200 mg sebanyak 2 kali/hari, dikonsumsi selama 7 hari.
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan forcanox kapsul pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Jika lupa mengonsumsi obat ketika sebelum tidur, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
Jika ingat ketika malam hari atau hari berikutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Hentikan penggunaan itrakonazol dan hubungi dokter Anda segera atau dapatkan perawatan medis darurat: