Flunarizine

17 Nov 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Flunarizin digunakan untuk mengatasi serangan migrain, pusing, dan vertigo

Flunarizin digunakan untuk mengatasi serangan migrain, pusing, dan vertigo

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

artolium, Cevadil 5 / Cevadil 10, Cymalium, Degrium, Dizine, Flunarizin, Frego, Funar, Galium, Gratigo, Gratizin, Seremig, Sibelium-5 / Sibelium-10, Siberia-5 / Siberia-10, Siberid, Silum 5 / Silum 10, Sinral, Unalium, Velnazin, Versilum, Xepalium

Deskripsi obat

Flunarizine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi serangan pusing, sakit kepala yang terjadi pada satu sisi kepala (migrain), serta sakit kepala yang membuat sekeliling terasa berputar (vertigo). Flunarizine termasuk ke dalam golongan obat Calcium Channel Blocker (CCB).

Flunarizine juga dapat digunakan untuk mencegah atau menurunkan frekuensi kambuh dan mengurangi tingkat keparahan migrain. Obat ini biasanya digunakan jika pengobatan lain tidak berhasil mengatasi migrain atau sakit kepala yang dialami.

Selain itu, flunarizine juga digunakan untuk mengatasi gangguan sistem saraf yang mengatur keseimbangan serta gerakan tubuh (sistem vestibular).

Flunarizine (Flunarizin)
Golongan

Kelas terapi : Antimigrain. Klasifikasi Obat : Calcium Channel Blocker (CCB).

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet, kapsul

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori N: Keamanan penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui belum diketahui.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

 

Oral

 

Pencegahan migrain, vertigo, dan gangguan vestibular

  • Dewasa: 10 mg/hari sebelum tidur.
  • Lansia di atas 65 tahun: 5 mg/hari sebelum tidur.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan flunarizine sebelum penggunaan.

Flunarizine dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.  Telan utuh tablet atau kapsul, jangan digerus, dibuka, atau dikunyah, minumlah segelas penuh air putih untuk membantu menelannya.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda. 
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat.
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Flunarizine  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Sakit kepala.
    Beristirahatlah hingga merasa lebih baik dan konsumsi banyak cairan. Mintalah rekomendasi obat penghilang rasa sakit yang sesuai kepada dokter atau Apoteker Anda.
  • Mulut kering.
    Cobalah untuk mengunyah permen bebas gula atau permen karet bebas gula.
  • Mengantuk.
    Beristirahatlah dan jangan mengemudi kendaraan atau menjalankan mesin ketika mengantuk.
  • Keluarnya cairan pada puting payudara yang bukan merupakan produksi ASI (galaktorea).
  • Kesulitan tidur (insomnia).
  • Meningkatnya nafsu makan.
  • Kelelahan.
  • Reaksi ekstrapiramidal pada otak yang menyebabkan gerakan yang tidak disadari atau tidak dapat dikendalikan.
  • Peningkatan berat badan.
  • Depresi.
  • Nyeri lambung.

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Penderita penyakit pada jantung dan pembuluh darah (kardiovaskular).
  • Mengalami peningkatan tekanan bola mata (glaukoma).
  • Lanjut usia.
  • Mengalami epilepsi.

Obat ini tidak dapat digunakan dalam jangka panjang. Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit sebelumnya, terutama jika Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut ini.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jika mengalami ruam pada kulit, depresi, nyeri otot, gangguan gerakan gemetar (tremor), dan kesulitan bergerak, segera hubungi dokter atau apoteker.

Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 15-30°C. Jangan simpan di tempat lembap atau terpapar sinar matahari langsung.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan menggunakan flunarizine jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Mengalami penyumbatan pada saluran kemih atau saluran pencernaan.
  • Mengalami gejala penyakit Parkinson atau gangguan ekstrapiramidal lain.
  • Mengonsumsi obat golongan beta blocker.
  • Mengalami kelainan darah secara genetik (porfiria akut).
  • Riwayat depresi.
  • Kehamilan dan menyusui.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi flunarizine dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Phenytoin dan carbamazepine.
    Phenytoin dan carbamazepine dapat menurunkan metabolisme dari flunarizine, sehingga akan menurunkan efektivitasnya.
  • Kontrasepsi oral.
    Penggunaan flunarizine dengan kontrasepsi oral dapat menyebabkan keluarnya cairan pada payudara yang tidak berkaitan dengan produksi ASI (galaktore).
  • Obat penekan susunan saraf pusat (depresan susuan saraf pusat) dan triprolidin.
    Dapat meningkatkan efek merugikan atau racun (toksik). Lakukan pemantauan peningkatan efek depresan susunan saraf pusat selama terapi bersamaan.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/flunarizine
Diakses pada 9 November 2022

Drugbank. https://www.drugbank.ca/drugs/DB04841
Diakses pada 9 November 2022

Pediatriconcall. https://www.pediatriconcall.com/drugs/flunarizine/585
Diakses pada 9 November 2022

medicinenet. https://www.medicinenet.com/flunarizine-oral_capsule_tablet/article.htm
Diakses pada 9 November 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email