Flumin Plus sirup 60 ml

17 Jul 2020| Dina Rahmawati
Flumin Plus sirup adalah obat untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk.

Deskripsi obat

Flumin Plus sirup adalah obat untuk meringankan gejala flu seperti demam, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk. Obat ini merupakan obat bebas terbatas. Flumin Plus sirup mengandung zat aktif parasetamol, fenilpropanolamin HCl, deksklorfeniramin maleat, guaifenesin, dan dekstrometorfan HBr.
Parasetamol adalah obat untuk meredakan nyeri dan menurunkan demam, parasetamol bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin atau zat penyebab peradangan, penurunan prostaglandin dalam tubuh akan mengurangi gejela peradangan seperti demam dan nyeri.
Fenilpropanolamin adalah obat untuk meringankan gejala hidung tersumbat yang bekerja dengan menciutkan pembuluh darah pada hidung, sinus, dan dada sehingga akan melancarkan daerah-daerah tersebut, serta mengurangi penyumbatan pada hidung.
Deksklorfeniramin maleat adalah obat untuk mengatasi alergi yang bekerja dengan menghambat produksi histamin dalam tubuh saat mengalami reaksi alergi.
Guaifenesin adalah obat yang dapat mengatasi batuk yang disebabkan akibat flu, peradangan pada paru, dan gangguan pernapasan lainnya, guaifenesin bekerja dengan dengan mengencerkan dahak pada saluran pernapasan sehingga melancarkan pernapasan.
Dekstrometorfan HBr adalah obat untuk mengatasi batuk kering, obat ini bekerja dengan menekan batuk.

Flumin Plus sirup 60 ml
Golongan ObatObat bebasObat bebas terbatas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter, namun aturan pakai serta efek sampingnya perlu diperhatikan.
HETRp 17.284/botol (60 ml) per Oktober 2019
Kemasan1 box isi 1 botol @ 60 ml
ProdusenZenith Pharmaceuticals

Indikasi (manfaat) obat

Meringankan gejala flu seperti:

Komposisi obat

Tiap 5 ml:

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa: 4 sendok takar 5 ml (20 ml) sebanyak 3 kali/hari.

  • Anak-anak 6-12 tahun: 2 sendok takar 5 ml (10 ml) sebanyak 3 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sesudah makan.

Efek samping obat

  • Mengantuk.
  • Mual.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).
  • Muntah.
  • Detak jantung melebihi 100 kali per menit (takikardi).
  • Gangguan yang terjadi pada irama jantung (aritmia).
  • Mulut kering.
  • Jantung berdebar-debar (palpitasi).
  • Pada penggunaan dosis besar dan jangka panjang dapat menyebabkan kerusakan hati.
  • Gangguan pada kandung kemih untuk mengeluarkan urin (retensi urin).

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan risiko tekanan darah tinggi (hipertensi) atau stroke seperti pasien dengan berat badan yang berlebih atau pasien lanjut usia.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Pasien penderita gangguan fungsi gijal.
  • Pasien yang mengalami peningkatan tekanan bola mata (glaukoma).
  • Pasien yang mengalami pembesaran kelenjar prostat (hipertrofi prostat).
  • Pasien yang memiliki kadar hormon tiroid terlalu tinggi di dalam tubuh (hipertiroid).
  • Pasien yang mengalami kesulitan buang air kecil (retensi urin).
  • Pasien dalam kondisi lemah.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Pasien kekurangan oksigen (hipoksia).
  • Dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin.
  • Anak-anak 6 tahun ke bawah.
  • Kategori kehamilan dan menyusui:
    Kategori C. Penelitian pada binatang percobaan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita. Atau, belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan percobaan. Obat hanya boleh diberikan jika manfaatnya melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien penderita tekanan darah tinggi yang berat (hipertensi berat).
  • Pasien penderita penyakit jantung.
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Pasien dengan gangguan fungsi hati yang berat.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Metoklopramid dapat meningkatkan efek dari parasetamol.
  • Karbamazin, fenobarbital, dan fenitoin dapat meningkatkan risiko terjadinya kerusakan hati.
  • Kolestiramin dapat mengurangi efek parasetamol.
  • Obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan) seperti warfarin dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan.
  • Penggunaan bersama penghambat monoamin oksidase seperti furozolidon, linezolid, fenelzin, dan transilpromin dapat meningkatkan tekanan darah.

Sesuai kemasan per Oktober 2019

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/phenylpropanolamine.html
Diakses pada 16 Juli 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/tylenol-acetaminophen-343346#0
Diakses pada 16 Juli 2020

Drugs. https://www.drugs.com/acetaminophen.html
Diakses pada 16 Juli 2020

Drugs. https://www.drugs.com/guaifenesin.html
Diakses pada 16 Juli 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-160881/cough-formula-guaifenesin-oral/details
Diakses pada 16 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email

Penyakit Terkait