Floxika Tablet 400 mg

27 Okt 2020
no-image-drug

Deskripsi obat

Floxika tablet adalah obat untuk mengobati berbagai infeksi bakteri seperti infeksi saluran pernapasan dan kencing nanah. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Floxika tablet mengandung zat aktif ofloksasin.
Floxika Tablet 400 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaOfloksasin.
Kelas terapiAntiinfeksi.
Klasifikasi obatAntibiotik kuinolon.
Kemasan1 box isi 3 strip @ 10 tablet (400 mg)
ProdusenIkapharmindo

Informasi zat aktif

Ofloksasin merupakan antibakteri golongan fluoroquinolone yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri pada enzim topoisomerase IV dan DNA gyrase bakteri yang diperlukan untuk perbanyakan bakteri (replikasi), transkripsi, perbaikan, transposisi dan rekombinasi DNA.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, ofloksasin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan cepat dan baik dari saluran pencernaan. Terawat dengan baik dalam lapisan film air mata setelah pemberian oftalmikus.Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 98% (oral). Waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu untuk konsentrasi plasma puncak) selama 1-2 jam.
  • Distribusi: Tersebar luas ke dalam cairan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Volume distribusi: 120 L. Pengikatan protein plasma: Sekitar 20-32%.
  • Metabolisme: Metabolisme terbatas pada metabolit desmetil dan N-oksida.
  • Ekskresi: Melalui urin (65-80% sebagai obat tidak berubah; kurang dari 5% sebagai metabolit); feses (4-8%). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) kira-kira 9 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan oleh bakteri seperti:

  • Infeksi pada saluran reproduksi (infeksi ginekologi).
  • Infeksi saluran kemih.
  • Infeksi bakteri pada kulit dan jaringan lunak, infeksi pada paru-paru, infeksi pada prostat, atau kandung kamih.
  • Infeksi saluran pernapasan bagian bawah.
  • Peradangan pada panggul.
  • Kencing nanah (gonore).

Ofloxacin merupakan salah satu antibiotik kuinolon yang bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri yang menyebabkan terjadinya infeksi. Obat ini merupakan antibiotik yang termasuk dalam golongan kuinolon.

Komposisi obat

Ofloksasin 400 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Infeksi saluran kemih: 100-400 mg/hari terbagi dalam 1-2 dosis, dikonsumsi selama 1-10 hari.
    • Infeksi berat atau terkomplikasi: 600 mg/hari, dikonsumsi selama 20 hari.
  • Infeksi saluran pernapasan bagian bawah: 200-600 mg/hari terbagi dlm 1-3 dosis, dikonsumsi selama 3-10 hari.
    • Infeksi berat atau terkomplikasi: 800 mg/hari, dikonsumsi selama 20 hari.
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak dan infeksi pada sistem reproduksi: 400 mg/hari, dikonsumsi selama 7 hari.
  • Uretritis GO tidak terkomplikasi: 100-400 mg, dikonsumsi dalam dosis tunggal.
  • Uretritis non GO: 400 mg/hari, dikonsumsi selama 9 hari.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kosong.

Efek samping obat

  • Diare.
    Minum banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang. Jika diare parah atau terus menjadi masalah, bicarakan dengan apoteker atau dokter Anda.
  • Sakit kepala.
    Minumlah banyak air dan mintalah apoteker Anda untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit yang sesuai. Jika sakit kepala berlanjut, beri tahu dokter Anda.
  • Masalah tidur, iritasi mata, batuk, dan gatal-gatal pada kulit.
  • Pusing.
    Jangan mengemudi dan jangan gunakan alat atau mesin sampai Anda merasa sehat kembali.
  • Jika salah satu di antaranya mengganggu, bicarakan dengan dokter Anda.
  • Mual atau nyeri perut.
    Tetap konsumsi makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa atau makanan pedas.

Perhatian Khusus

  • Tidak diindikasikan untuk pengobatan sifilis karena dapat menutupi gejala.
  • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal dan hati.
  • Pasien psikosis atau pasien dengan riwayat penyakit psikiatrik.
  • Pasien penderita gangguan mental.
  • Pasien yang mengalami kejang.
  • Penerima transplantasi organ.
  • Pasien penderita gangguan susunan saraf pusat.
  • Pasien lanjut usia.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan floxika tablet kaplet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Riwayat gangguan tendon yang berhubungan dengan penggunaan kuinolon, epilepsi, atau penurunan ambang kejang.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap ofloksasin atau derivat kuinolon lain.
  • Remaja sebelum akhir masa pertumbuhan.
  • Anak-anak.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Probenesid, furosemid, simetidin, dan metotreksat.
    Penggunaan ofloksasin dengan obat di atas dapat menurunkan klirens ginjal sehingga menimbulkan risiko terjadinya efek samping.
  • Kortikosteroid.
    Penggunaan ofloksasin dengan kortikosteroid dapat meningkatkan risiko pecahnya tendon atau peradangan pada tendon.
  • Antiaritmia Kelas IA dan III, TCA, makrolida, dan antipsikotik.
    Penggunaan ofloksasin dengan obat di atas meningkatkan risko terjadinya gangguan irama jantung.
  • Antagonis vitamin K misalnya warfarin.
    Dapat meningkatkan risiko perdarahan bila dikonsumsi dengan obat di atas.
  • Glibenklamid.
    Ofloksasin dapat meningkatkan kadar glibenklamid sehingga menimbulkan risiko efek samping pada penggunaan glibenklamid.
  • Teofilin dan NSAID.
    Teofilin dan NSAID dapat menyebabkan penurunan ambang kejang otak jika dikonsumsi dengan ofloksasin.
  • Antasida yang mengandung magnesium, kalsium atau aluminium, sediaan zink atau zat besi, sukralfat dan tab kunyah didanosin atau tab buffer.
    Ofloksasin dengan obat di atas dapat mengurangi penyerapan ofloksasin, sehingga efek obat akan berkurang.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami gejala seperti sakit kepala, lapar, mudah tersinggung, mati rasa, kesemutan, nyeri terbakar, kebingungan, agitasi, paranoid, masalah dengan memori atau konsentrasi, pikiran untuk bunuh diri, atau nyeri atau gerakan tiba-tiba masalah di salah satu persendian Anda.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/flotavid?type=brief&lang=id
Diakses pada 23 September 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ofloxacin?mtype=generic
Diakses pada 23 September 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-7792/ofloxacin-oral/details
Diakses pada 23 September 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/ofloxacin.html
Diakses pada 23 September 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a691005.html
Diakses pada 23 September 2020

Patient. https://patient.info/medicine/ofloxacin-tablets-for-infection-tarivid
Diakses pada 23 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email