Fertin Tablet 50 mg | |
Golongan Obat | |
Produk Halal | Ya |
Kandungan utama | Klomifen sitrat. |
Kelas terapi | Hormon. |
Klasifikasi obat | Selective estrogen receptor modulators (SERM). |
Kemasan | 1 box isi 1 strip @ 10 tablet (50 mg) |
Produsen | Interbat |
Klomifen sitrat adalah obat yang digunakan sebagai terapi hormon dengan merangsang kelenjar hipofisis untuk melepaskan hormon FSH (Follicle Stimuating Hormone) dan hormon LH (Luentinizing Hormone) untuk mendukung pertumbuhan dan pelepasan sel telur yang matang sehingga dapat dibuahi oleh sel sperma (ovulasi) dan meningkatkan kesuburan dengan cara meningkatkan jumlah sel sperma pada pria.
Klomifen sitrat merupakan obat yang digunakan sebagai terapi hormon dan bekerja pada hipotalamus dengan cara meningkatkan sekresi gonadotropin-releasing hormone (GnRH) yang merupakan hormon reproduksi pada wanita dan pria, sehingga merangsang kelenjar hipofisis untuk melepaskan hormon FSH (follicle stimuating hormone) dan hormon LH (luentinizing hormone) untuk mendukung pertumbuhan dan pelepasan sel telur yang matang sehingga dapat dibuahi oleh sel sperma (ovulasi) dan meningkatkan kesuburan dengan cara meningkatkan jumlah sel sperma pada pria.
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter
Kategori X: Penggunaan fertin tablet tidak disarankan pada ibu hamil. Penelitian menunjukkan adanya dampak berupa kelainan pada janin, mengganggu pertumbuhan dan perkembangan janin, serta risiko efek sampingnya lebih besar pada wanita hamil daripada manfaatnya. Konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi obat ini. Khususnya bagi ibu hamil pada trimester pertama, harus lebih berhati-hati mengingat efek sampingnya dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan organ janin.
Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami: