Fenoterol, Ipratorium + Fenoterol (Berodual), Berotec
Fenoterol adalah obat golongan adrenergik (berhubungan dengan saraf simpatik) yang diindikasikan penggunaannya pada asma akut dan masalah paru lainnya yang menyebabkan saluran napas menyempit.
Fenoterol tersedia dalam bentuk obat inhalasi (hirup) dan obat oral yang diminum. Fenoterol tergolong obat keras yang memerlukan resep dokter untuk mendapatkannya.
Fenoterol (-) | |
---|---|
Golongan | Andrenergik |
Kategori obat | Obat keras (mungkin butuh resep) |
Bentuk sediaan obat | Inhalasi dan obat minum |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak di atas 6 tahun |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori B: Penelitian pada sistem reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin, namun penelitian terkontrol pada wanita hamil belum dilakukan. Atau penelitian terhadap reproduksi binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping obat (selain penurunan fertilitas) yang tidak diperlihatkan pada penelitian terkontrol pada wanita hamil trimester I (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester berikutnya). Keamanan penggunaan fenoterol selama menyusui belum diketahui. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. |
Dosis obat | Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter atau membaca dengan baik petunjuk kemasan sebelum mengonsumsi obat. Dosis: Inhalasi Pencegahan asma yang dicetuskan olahraga (aktivitas berat), obstruksi saluran napas yang reversibel Dewasa
Mengatasi asma akut Dewasa
Anak-anak usia 6-12 tahun (BB 22-36 kg)
Oral (Obat Minum) Mengatasi Bronkospasme Akut Dewasa: 2,5-4 mg tiga kali sehari (maksimal dosis sehari adalah 15 mg) |
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.
Fenoterol dapat menyebabkan efek samping. Efek samping tersering meliputi :
Efek samping penggunaan fenoterol yang jarang namun masih mungkin dan harus segera dikonsultasikan ke dokter antara lain:
Konsultasikan juga dengan dokter segera bila Anda mengalami reaksi alergi terhadap fenoterol yang meliputi ruam-ruam kulit, rasa gatal, pembengkakan, pusing yang berat, dan sesak napas.
Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut sebelum menggunakan fenoterol:
Kontraindikasi
Jangan menggunakan fenoterol jika Anda mempunyai kondisi medis di bawah ini:
mengalami takiaritmia atau jantung berdebar cepat
Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya.
Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.
Mengonsumsi fenoterol dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang menyebabkan efek fenoterol meningkat atau malah menurun.
Beritahukan semua obat-obat yang rutin Anda konsumsi kepada dokter (baik obat bebas maupun obat dengan resep), terutama bila Anda mengkonsumsi obat berikut ini:
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merk tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui BPOM.
Drugs. https://www.drugs.com/mmx/fenoterol-hydrobromide.html
Diakses 23 Agustus 2019
Medicinet https://www.medicinenet.com/fenoterol_inhalation_solution-oral/article.htm
Diakses 23 Agustus 2019
MIMS. mims.com/indonesia/drug/info/fenoterol/?type=brief&mtype=generic
Diakses 23 Agustus 2019