Fasidol Forte Sirup 60 ml

27 Okt 2020| Aby Rachman
Fasidol sirup 60 ml obat untuk mengatasi sakit kepala, sakit gigi dan demam.

Deskripsi obat

Fasidol forte sirup adalah obat untuk mengatasi nyeri seperti sakit kepala dan sakit gigi serta menurunkan demam. Obat ini merupakan obat bebas yang tidak memerlukan resep dokter. Fasidol forte sirup mengandung zat aktif parasetamol.
Fasidol Forte Sirup 60 ml
Golongan ObatObat bebas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter.
HETRp 14.446/botol per November 2019
Produk HalalYa
Kandungan utamaParasetamol.
Kelas terapiAnalgesik dan antipiretik.
Klasifikasi obatAnalgesik non-opioid.
Kemasan1 box isi 1 botol @ 60 ml
ProdusenIfars Pharmaceuticals Laboratories

Informasi zat aktif

Parasetamol merupakan analgetik yang dapat menurunkan demam dan meredakan nyeri, obat ini menunjukkan aksi analgesik dengan penyumbatan perifer pada generasi impuls nyeri yang menghasilkan antipyresis dengan menghambat pusat pengatur panas hipotalamus. Aktivitas antiinflamasi yang lemah terkait dengan penghambatan sintesis prostaglandin di susunan saraf pusat (SSP).

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, parasetamol diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik setelah pemberian oral. Waktu puncak konsentrasi plasma: Sekitar 10-60 menit.
  • Distribusi: Didistribusikan ke sebagian besar jaringan tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Ikatan protein plasma sekitar 10-25%.
  • Metabolisme: Terutama dimetabolisme di hati melalui konjugasi asam glukuronat dan sulfat. N-acetyl-p-benzoquinone imine (NAPQI), metabolit minor yang diproduksi oleh CYP2E1 dan CYP3A4, selanjutnya dimetabolisme melalui konjugasi dengan glutathione di hati dan ginjal.
  • Ekskresi: Terutama melalui urin (<5% sebagai obat yang tidak berubah; 60-80% sebagai metabolit glukuronida dan 20-30% sebagai metabolit sulfat). Waktu paruh eliminasi sekitar 1-3 jam.

Indikasi (manfaat) obat

PaParasetamol termasuk dalam golongan obat yang disebut pereda nyeri dan pereda demam. Obat ini dapat mengurangi produksi prostaglandin di otak. Prostaglandin adalah bahan kimia yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan. Parasetamol mengurangi rasa sakit dengan meningkatkan ambang rasa sakit, yaitu dengan membutuhkan rasa sakit yang lebih besar untuk berkembang sebelum seseorang merasakannya. Ini mengurangi demam melalui aksinya di pusat pengatur panas otak. Secara khusus, ini memberitahu pusat untuk menurunkan suhu tubuh saat suhu dinaikkan.

Komposisi obat

Tiap 5 ml:paracetamol 160 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Anak-anak:

  • 4-11 bulan: ½ sendok takar 5 ml (2,5 ml) sebanyak 3-4 kali/hari.
  • 2-3 tahun: 1 sendok takar 5 ml sebanyak 3-4 kali/hari.
  • 4-5 tahun: 1½ sendok takar 5 ml (5-7,5 ml) sebanyak 3-4 kali/hari.
  • 6-8 tahun: 2 sendok takar 5 ml (10 ml) sebanyak 3-4 kali/hari.
  • 9-10 tahun: 2½ sendok takar 5 ml (10-12,5 ml) sebanyak 3-4 kali/hari.
  • 11-12 tauh: 3 sendok takar 5 ml (15 ml) sebanyak 3-4 kali/hari

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Muntah.
    Tetaplah mengonsumsi makanan yang sederhana dan minum air putih yang cukup untuk menghindari terjadinya dehidrasi, dehidrasi ditandai dengan gejala penurunan frekuensi dan jumlah urin serta bau urin yang menyengat dan bewarna gelap.
  • Mual.
    Cobalah untuk mengonsumsi obat ini ketika sesudah makan untuk mengurangi rasa mual yang terjadi.
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
    Cobalah untuk mengonsumsi obat ini pada pagi hari.
  • Kondisi ketika jumlah sel neutrofil dalam darah menurun (neutropenia).
  • Penurunan tekanan darah (hipotensi).
  • Kondisi rendahnya jumlah trombosit di dalam tubuh (trombositopenia).
  • Kondisi rendahnya jumlah sel darah putih di dalam tubuh (leukopenia).
  • Reaksi alergi.
  • Pada penggunaan jangka panjang dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati.
  • Pembengkakan akibat penumpukan cairan pada beberapa bagian tubuh yang biasanya berada di sekitar mata, pipi, atau bibir (angioedema).
  • Sakit pada perut bagian atas.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Gatal.
  • Feses berwarna gelap.
  • Kelelahan.
  • Perubahan pada warna kulit atau sklera mata menjadi kekuningan.
  • Rasa gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Ruam pada kulit.
  • Biduran (urtikaria).
  • Urin berwarna gelap.

Perhatian Khusus

  • Hentikan penggunaan jika selama 3 hari mengonsumsi ini demam tidak menurun atau setelah 5 hari nyeri tidak hilang.
  • Hentikan penggunaan jika terjadi reaksi anafilaksis atau reaksi alergi.
  • Pasien penderita gangguan hati.
  • Pasien penderita gangguan ginjal berat.
  • Pasien yang mengonsumsi alkohol.
  • Pasien kekurangan gizi kronis.
  • Dapat menyebabkan kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, dalam mulut, dubur, dan alat kelamin (sindrom Stevens-Johnson).

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan fasidol forte sirup pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Penggunaan jangka lama dan dosis besar dapat menyebabkan kerusakan hati.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap parasetamol.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Rifampisin, fenitoin, karbamazepin, dan fenobarbital.
    Penggunaan bersama rifampisin, fenitoin, karbamazepin, dan fenobarbital dapat menurunkan kadar dan efek dari parasetamol.
  • Kolestiramin.
    Penggunaan bersama dengan kolestiramin dapat menurunkan penyerapan parasetamol.
  • Kloramfenikol.
    Penggunaan bersama parasetamol dapat meningkatkan kadar kloramfenikol dalam tubuh dan meningkatkan terjadinya efek samping kloramfenikol.
  • Metoklopramid dan domperidon.
    Jika dikonsumsi bersama metoklopramid dan domperidon dapat meningkatkan absorpsi parasetamol sehingga dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya efek samping.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan melanjutkan konsumsi obat sesuai dengan jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali jika dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat seperti alarm sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jika mengalami demam setelah 3 hari mengonsumsi obat ini, masih merasakan sakit setelah 7 hari penggunaan (atau 5 hari jika merawat anak), memiliki ruam kulit, kemerahan atau pembengkakan, serta sakit kepala berkelanjutan, dan gejala semakin memburuk atau timbulnya gejala baru.

Sesuai kemasan per Oktober 2019

Medicinet. https://www.medicinenet.com/acetaminophen/article.htm#what_is_acetaminophen_how_does_it_work_mechanism_of_action
Diakses pada 28 Agustus 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/paracetamol
Diakses pada 28 Agustus 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-362/acetaminophen-oral/details
Diakses pada 28 Agustus 2020

Medline Plus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a681004.html
Diakses pada 28 Agustus 2020

Drugs. https://www.drugs.com/acetaminophen.html
Diakses pada 28 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email