Farnormin tablet 50 mg

03 Jan 2020| Lenny Tan
Farnormin tablet 50 mg obat untuk pengobatan hipertensi, angina pektoris, aterosklerosis.

Deskripsi obat

Farnormin adalah obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi, serangan jantung, angina (nyeri pada dada) yang disebabkan aterosklerosis. Obat ini merupakan golongan obat keras yang membutuhkan resep dokter. Farnormin mengandung atenolol sebagai zat aktifnya.

Farnormin tablet 50 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 5.900/strip (50 mg) per Oktober 2019
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 tablet (50 mg)
ProdusenPratapa Nirmala

Indikasi (manfaat) obat

Pengobatan tekanan darah tinggi (hipertensi), nyeri dada (angina pektoris) akibat penyempitan dan penebalan arteri karena penumpukan plak pada dinding arteri (aterosklerosis).

Komposisi obat

Atenolol 50 mg

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa:
    • Anti hipertensi: 1 tablet (50 mg)/hari dosis dapat ditambah 2 tablet (100 mg)/hari setelah 2 minggu.
    • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal berat: 1 tablet (50 mg)/hari.
    • Antianginal: 2 tablet (100 mg)/hari dosis terbagi.

Aturan pakai obat

  • Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
  • Simpan pada suhu di bawah 30°C

Efek samping obat

  • Gangguan kardiovaskular:
  • Sakit kepala.
  • Pusing, sampai merasa dirinya atau sekelilingnya berputar (vertigo).
  • Kelelahan.
  • efek mengantuk (Sedasi).
  • Depresi.
  • Gangguan pencernaan:
  • Pengetatan otot-otot yang melapisi saluran udara (bronkus) di paru-paru (bronkospasme).

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita gagal jantung kongestif.
  • Pasien yang mengalami penurunan detak jantung.
  • Pasien bronkospastik.
  • Wanita hamil.
  • Ibu menyusui.
  • Anak-anak.
  • Pasien yang mengalami disfungsi ginjal.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien dengan kondisi medis yang menyebabkan jalan napas paru-paru membengkak dan menyempit (asma bronkial).
  • Pasien serangan jantung.
  • Pasien dengan kondisi Blok jantung, blok atrioventricular derajat 2 atau 3.
  • Pasien gagal jantung.
  • Pasien sinus bradikardia.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Klonidin.
  • Digitalis glikosida.
  • Epinefrin.
  • Beta-blocker.

Sesuai kemasan per Oktober 2019.

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email