Farmasal Tablet 100 mg

09 Agu 2020| Aby Rachman
Farmasal adalah obat yang digunakan untuk mengurangi risiko stroke dan serangan jantung.

Deskripsi obat

Farmasal adalah obat yang digunakan untuk mengurangi risiko stroke dan serangan jantung atau angina pada pasien dengan penyakit arteri koroner kronis. Obat ini merupakan golongan obat keras yang membutuhkan resep dokter. Farmasal mengandung asam asetilsalisilat sebagai zat aktifnya.
Farmasal Tablet 100 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 10.300/strip per Oktober 2019
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 tablet (100 mg)
ProdusenPratapa Nirmala

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengurangi risiko trombosis koroner lebih lanjut selama fase pemulihan dari serangan jantung (re-infarction prophylaxis).
  • Menurunkan risiko morbiditas atau serangan jantung (infark miokard) pada pasien dengan riwayat angina pectoris tidak stabil.
  • Mencegah trombosis setelah aoto-corynary by pass.
  • Mengurangi risiko serangan iskemik trasien berulang dan stroke pada pasien dengan serangan stroke ringan (TIA).

Asam asetilsalisilat (ASA) bekerja menghambat sintesis prostaglandin melalui enzim COX-1 dan COX-2. Penghambatan COX-1 menghasilkan penghambatan agregasi trombosit selama sekitar 7-10 hari (umur trombosit rata-rata). Proses tersebut juga menghentikan konversi asam arakidonat menjadi tromboksan A2 (TXA2) yang menghasilkan agregasi platelet. Agregasi trombosit dapat menyebabkan gumpalan dan tromboemboli vena dan arteri yang berbahaya yang mengarah pada kondisi seperti penyumbatan pembuluh darah di paru-paru (emboli paru) dan stroke.

Komposisi obat

Asam asetilsalisilat 100 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dosis umum: 1 tablet (100 mg)/hari.
  • Mengurangi risiko morbiditas dan mortalitas pada pasien dengan riwayat infark miokard: 1-3 tablet (100-300 mg)/hari.
  • Mengurangi risiko serangan iskemik trasien dan stroke pada pasien dengan serangan stroke ringan (TIA): 1-3 tablet (100-300 mg)/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi dengan makanan dan tablet harus ditelan utuh.

Efek samping obat

  • Iritasi lambung.
  • Pusing.
  • Reaksi alergi.
  • Pendarahan akibat kekurangan vitamin K (hipothrombinemia).
  • Telinga berdengung (tinnitus).

Perhatian Khusus

  • Kelainan darah (porfiria).
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati atau ginjal.
  • Wanita hamil.
  • Ibu menyusui.
  • Anak-anak

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien penderita tukak lambung (ulkus lambung).
  • Pasien penderita tukak usus dua belas jari (duodenum).
  • Pasien penderita kencenderungan gangguan perdarahan patologis atau gangguan perdarahan yang lainnya.
  • Pasien penderita asma.
  • Bayi.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Obat antiinflamasi seperti natrium diklofenak, ibuprofen, indometasin, dan naproksen.
    Dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan pada saluran pencernaan jika dikonsumsi dengan aspirin.
  • Metotreksat.
    Aspirin dapat menyebabkanpeningkatan kadar metotreksat dan dapat meningkatkan potensi efek samping.
  • Antidepresan SSRI, seperti sitalopram, fluoksetin, paroksetin, venlafaksin, dan sentralin.
    Penggunaan bersama dengan aspirin dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
  • Warfarin, obat penghambat pembekuan darah (antikoagulan), dan obat pengencer darah.
    Obat di atas dapat menyebabkan risiko terjadinya perdarahan.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/farmasal
Diakses pada 30 Juli 2020

Drugbank. https://www.drugbank.ca/drugs/DB00945
Diakses pada 30 Juli 2020

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/161255#interactions
Diakses pada 30 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email