Fansidar tablet adalah obat yang digunakan untuk mengobati malaria yang disebarkan melalui gigitan nyamuk. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Fansidar mengandung zat aktif sulfadoksin dan pirimetamin.
Fansidar Tablet | |
Golongan Obat | |
Produk Halal | Ya |
Kandungan utama | Sulfadoksin dan pirimetamin. |
Kelas terapi | Antimalaria. |
Klasifikasi obat | Klorokuin. |
Kemasan | 1 box isi 10 strip @ 10 tablet |
Produsen | Roche Indonesia |
Pirimetamin merupakan antagonis asam folat yang bekerja menghambat reduksi asam dihidrofolik menjadi asam tetrahidrofolat (asam folinat), sementara sulfadoksin merupakan analog struktural asam p-aminobenzoat (PABA) yang bekerja secara kompetitif menghambat sintesis asam dihidrofolat yang penting untuk konversi PABA menjadi asam folat. Kombinasi sulfadoksin dan pirimetamin menghasilkan aksi sinergis melawan plasmodium yaitu parasit yang disebarkan melalui nyamuk dan menyebabkan penyakit malaria. Sulfadoksin dan pirimetamin memiliki waktu paruh yang lama yang memungkinkan pemberian dosis tunggal. Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, pirimetamin diketahui memiliki status:
Pirimetamin bekerja menghambat reduksi asam dihidrofolik menjadi asam tetrahidrofolat (asam folinat), sementara sulfadoksin merupakan analog struktural asam p-aminobenzoat (PABA) yang bekerja secara kompetitif menghambat sintesis asam dihidrofolat yang penting untuk konversi PABA menjadi asam folat sehingga sulfadoksin dan pirimetamin menghasilkan aksi sinergis melawan plasmodium yaitu parasit yang disebarkan melalui nyamuk dan menyebabkan penyakit malaria.
Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter
Dewasa: 2-3 tablet dalam bentuk dosis tunggal. Jangan ulangi pemberian obat selama 7 hari.
Anak-anak:
Dikonsumsi bersama makanan, minum banyak air, dan tablet harus ditelan secara utuh.
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan fansidar tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.
Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami:
MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/sulfadoxine%20+%20pyrimethamine
Diakses pada 10 Agustus 2020
Rxlist. https://www.rxlist.com/fansidar-drug.htm#side_effects
Diakses pada 10 Agustus 2020
medicinenet. https://www.medicinenet.com/sulfadoxine_with_pyrimethamine-oral/article.htm#MissedDose
Diakses pada 10 Agustus 2020