Exjade Tablet 500 mg

05 Jan 2021
Exjade tablet adalah obat untuk terapi kelebihan zat besi kronis dalam tubuh akibat transfusi darah.

Deskripsi obat

Exjade tablet adalah obat untuk terapi kelebihan zat besi kronis dalam tubuh yang disebabkan oleh transfusi darah dengan pasien yang menderita kerusakan sel darah merah (thalasemia beta), anemia sel sabit, dan anemia lainnya pada pasien dewasa maupun anak-anak. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Exjade tablet mengandung zat aktif deferasiroks.

Exjade Tablet 500 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaDeferasiroks.
Kelas terapiAntagonis logam berat.
Kemasan1 box isi 4 strip @ 7 tablet (500 mg)
ProdusenNovartis Indonesia

Informasi zat aktif

Deferasiroks adalah zat pengkelat besi yang mengikat besi secara selektif mendorong ekskresi zat besi, terutama di feses sehingga mengurangi konsentrasi zat besi hati dan kadar serum feritin yaitu protein yang mengikat zat besi.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, deferasiroks diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diabsorbsi dari saluran cerna, ketersediaan hayati meningkat jika ada keberadaan makanan. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 70% dan waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) sekitar 1,5-4 jam.
  • Distribusi: Terdistribusi ke dalam eritrosit sebanyak 5% dan volume distribusi sekitar 14 L dan ikatan protein plasma sekitar 99%.
  • Metabolisme: Menjalani metabolisme di hati.
  • Ekskresi: Diekskresi secara utama melalui feses, melalui empedu sebagai metabolit dan obat yang tidak berubah dan melalui urin sekitar 8%. Waktu (waktu paruh eliminasi) sekitar 8-16 jam

Indikasi (manfaat) obat

  • Terapi kelebihan zat besi kronis dalam tubuh yang disebabkan oleh transfusi darah dengan pasien yang menderita kerusakan sel darah merah (thalasemia beta).
  • Bentuk sel darah tidak normal berbentuk sabit (anemia sel sabit).
  • Kekurangan sel darah merah (anemia) lainnya pada pasien dewasa maupun anak-anak.

Deferasiroks adalah zat pengkelat besi yang mengikat besi secara selektif mendorong ekskresi zat besi, terutama melalui feses sehingga mengurangi konsentrasi zat besi hati dan kadar serum ferritin dalam tubuh yang merupakan protein yang mengikat zat besi.

Komposisi obat

Deferasiroks 500 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa:

  • Kelebihan zat besi kronis akibat transfusi darah:
    • Dosis awal: 20 mg/kgBB/hari.
    • Dosis maksimal: 40 mg/kgBB/hari.
  • Kelebihan zat besi pada sindrom thalassemia yang tidak tergantung transfusi darah:
    • Dosis awal: 10 mg/kgBB/hari. Sesuaikan dosis dengan kenaikan atau penurunan 5-10 mg/kgBB setiap 3-6 bulan.

Anak-anak:

  • 2-5 tahun:
    • Kelebihan zat besi kronis terkait transfusi darah: 20 mg/kgBB/hari.
  • 5-17 tahun: dosis sama dengan dosis dewasa.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi dalam keadaan perut kosong, setidaknya 30 menit sebelum makan dan dikonsumsi dalam waktu yang sama dan tablet tablet secara utuh.

Efek samping obat

  • Mual.
    Cobalah untuk mengonsumsi obat ini ketika setelah makan untuk mengurangi rasa mual, tetaplah mengonsumsi makanan dalam porsi yang lebuh sedikit dengan frekuensi yang lebih sering.
  • Muntah.
    Cobalah minum banyak cairan seperti air dan buah labu untuk menghindari dehidrasi, minumlah secara perlahan, dan sesering mungkin. Tanda-tanda dehidrasi terdiri dari buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau urin berwarna gelap dan berbau tajam. Jika diare dan muntah berlanjut selama lebih dari 24 jam, segera hubungi dokter untuk berkonsultasi masalah Anda. Jangan mengonsumsi obat lain untuk mengobati diare atau muntah tanpa berkonsultasi kepada apoteker atau dokter.
  • Diare.
    Minumlah banyak cairan yang cukup, untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urin serta urin berwarna gelap dan berbau menyengat. Tetaplah konsumsi makanan sederhana, hindari makanan kaya rasa seperti makanan pedas.
  • Pusing.
    Jika deferasiroks membuat Anda pusing, hentikan penggunaan, dan duduk atau berbaring sampai Anda merasa lebih baik. Jangan mengemudi, bersepeda, atau menggunakan perkakas atau mesin jika Anda merasa pusing. Jangan minum alkohol karena akan membuat kondisi Anda merasa lebih buruk. Bicaralah dengan dokter jika efek samping ini berlangsung lebih dari beberapa hari.
  • Sakit perut.
    Pastikan Anda istirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah apoteker Anda untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Hubungi dengan dokter Anda jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau semakin parah.
  • Kemerahan (ruam) kulit.
    Cobalah untuk mengonsumsi obat antialergi yang dapat Anda beli dari apotek. Tanyakan kepada apoteker untuk mengetahui jenis apa yang cocok untuk Anda.
  • Gangguan pada penglihatan.
    Jangan mengemudi sampai efek samping ini hilang.
  • Perubahan suara.
  • Sakit pada telinga.
  • Suhu tubuh yang tinggi (pireksia).
  • Peningkatan serum keratinin.
  • Kadar protein tinggi (proteinuria).
  • Gatal di seluruh atau sebagian tubuh (pruritus).
  • Kesulitan tidur.

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan gangguan hati sedang.
  • Wanita hamil atau wanita yang berencana untuk hamil.
  • Anak-anak.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan exjade tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien dengan jumlah platelet <50,000/mm3.
  • Pasien dengan pembersihan kreatinin < 60 ml/menit.
  • Pasien dengan perkiraan laju filtrasi glomerulus (eGFR) < 40ml/menit/ 1,73m2 atau lebih
  • Pasien gangguan hati berat.
  • Paien dengan risiko tinggi kelainan sumsum tulang (sindrom mielodisplasia)

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Sorafenib.
    Deferasiroks dapat mengurangi kadar sorafenib dalam darah pada beberapa pasien, sehingga dapat membuat obat kurang efektif.
  • Asetaminofen.
    Defasiroks dapat meningkatkan penyerapan dan kadar asetaminofen dalam darah sehingga berpotensi menyebabkan meningkatnya risiko efek samping dari aseteaminofen.
  • Atazanavir.
    Defasiroks menurunkan penyerapan (absorpsi) dan kadar atazanavir dalam darah sehingga berpotensi mengurangi efek obat atazanavir.
  • Reforafenib.
    Menggunakan deferasiroks bersama dengan regorafenib dapat meningkatkan risiko tukak saluran pencernaan dan perdarahan.
  • Takrolimus.
    Deferasiroks dapat menyebabkan masalah ginjal dan menggabungkannya dengan obat lain yang juga dapat mempengaruhi efek pada ginjal.
  • Obat antiplatelet seperti klopidogrel, NSAID seperti ibuprofen atau naproksen, dan dabugatran atau warfarin, serta aspirin.
    Penggunaan deferasiroks dengan beberapat obat tersebut dapat menyebabkan perdarahan atau memar.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Gangguan pendengaran.
  • Masalah penglihatan.
  • Kemerahan (ruam) kulit.
  • Gatal-gatal.
  • Kulit mengelupas atau melepu.
  • Demam.
  • Pembengkakan kelenjar getah bening.
  • Kesulitan bernapas atau menelan.
  • Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, atau mata.
  • Suara serak.
  • Memar atau pendarahan yang tidak biasa.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/deferasirox?mtype=generic
Diakses pada 16 September 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a606002.html#side-effects
Diakses pada 16 September 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/exjade-jadenu-deferasirox-343724#5
Diakses pada 16 September 2020

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/deferasirox.html
Diakses pada 16 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email