Santibi, Tibitol, Arsitam, Corsabutol, Ethambutol Kimia Farma, Kalbutol, Bacbutol, Ethambutol Indo Farma, Etibi, Tibigon
Ethambutol adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati penyakit tuberkulosis atau TBC. Penyakit tuberkulosis disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan penderitanya melalui batuk dan bersin, atau saat berbicara.
Bakteri penyebab tuberkulosis tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang tulang, usus, atau kelenjar.
Obat ini termasuk ke dalam golongan obat antituberkulosis yang bekerja dengan cara memperlambat dan menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab tuberkulosis. Ethambutol dapat digunakan bersama obat lain, seperti isoniazid (INH), pyrazinamide, atau rifampicin.
Ethambutol (Etambutol) | |
---|---|
Golongan | Kelas terapi: Antituberkulosis |
Kategori obat | Obat resep |
Bentuk sediaan obat | Tablet, kaplet |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin |
Dosis obat | Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat. Dikombinasikan dengan obat antituberkulosis lainnya, misalnya isoniazid, pirazinamid, dan rifampisin
Pengobatan primer dan pengobatan ulang: 25 mg/kgBB/hari selama 60 hari, kemudian 15 mg/kgBB/hari |
Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan ethambutol sebelum penggunaan.
Etambutol dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Anda dapat meminum obat ini bersama makanan jika ingin menghindari mual atau sakit perut. Telan utuh tablet, jangan digerus atau dikunyah, minumlah segelas penuh air putih untuk membantu menelannya.
Antibiotik bekerja dengan baik saat jumlah obat di tubuh dalam kadar yang konstan. Usahakan konsumsi obat ini pada waktu dan jeda yang sama setiap harinya. Jangan menghentikan konsumsi obat tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda, bahkan ketika gejala telah membaik.
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.
Ethambutol dapat menyebabkan efek samping yang meliputi:
Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.
Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut:
Hentikan penggunaan ethambutol dan hubungi dokter jika Anda memiliki masalah dengan salah satu atau kedua mata, seperti:
Simpan pada suhu antara 20-25°C.
Hindari penggunaan ethambutol jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:
Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.
Mengonsumsi ethambutol dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ethambutol?mtype=generic
Diakses pada 1 November 2022
Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/ethambutol.html
Diakses pada 1 November 2022
Netdoctor. https://www.netdoctor.co.uk/medicines/infection/a6684/ethambutol/
Diakses pada 1 November 2022