Ethambutol

10 Nov 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ethambutol digunakan untuk mengobati penyakit tuberkulosis

Ethambutol digunakan untuk mengobati penyakit tuberkulosis

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Santibi, Tibitol, Arsitam, Corsabutol, Ethambutol Kimia Farma, Kalbutol, Bacbutol, Ethambutol Indo Farma, Etibi, Tibigon

Deskripsi obat

Ethambutol adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati penyakit tuberkulosis atau TBC. Penyakit tuberkulosis disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan penderitanya melalui batuk dan bersin, atau saat berbicara. 

Bakteri penyebab tuberkulosis tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang tulang, usus, atau kelenjar.

Obat ini termasuk ke dalam golongan obat antituberkulosis yang bekerja dengan cara memperlambat dan menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab tuberkulosis. Ethambutol dapat digunakan bersama obat lain, seperti isoniazid (INH)pyrazinamide, atau rifampicin.

Ethambutol (Etambutol)
Golongan

Kelas terapi: Antituberkulosis

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet, kaplet

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Dikombinasikan dengan obat antituberkulosis lainnya, misalnya isoniazid, pirazinamid, dan rifampisin

  • Dewasa:

    • Pencegahan dan pengobatan primer: 15 mg/kgBB/hari
    • Pengobatan kembali: 25 mg/kgBB/hari selama 60 hari, kemudian 15 mg/kgBB/hari
    • Dosis maksimal: 1,6 gr/hari
  • Anak-anak:

    • Pencegahan: 15 mg/kgBB/hari

Pengobatan primer dan pengobatan ulang: 25 mg/kgBB/hari selama 60 hari, kemudian 15 mg/kgBB/hari

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan ethambutol sebelum penggunaan.

Etambutol dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Anda dapat meminum obat ini bersama makanan jika ingin menghindari mual atau sakit perut.  Telan utuh tablet, jangan digerus atau dikunyah, minumlah segelas penuh air putih untuk membantu menelannya.

Antibiotik bekerja dengan baik saat jumlah obat di tubuh dalam kadar yang konstan. Usahakan konsumsi obat ini pada waktu dan jeda yang sama setiap harinya. Jangan menghentikan konsumsi obat tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda, bahkan ketika gejala telah membaik.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda. 
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Ethambutol  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Sakit kepala
    Beristirahatlah dan minum banyak cairan. Jika efek samping ini terasa mengganggu, mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Bicaralah dengan dokter jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau bertambah parah
  • Peradangan pada saraf optik atau saraf penghubung mata ke otak (neuritis optik) yang dapat menyebabkan sakit mata dan gangguan penglihatan, seperti kaburnya penglihatan, buta warna merah atau hijau, dan kehilangan penglihatan
  • Pusing
  • Peningkatan kadar asam urat dalam darah (hiperurisemia)
  • Masalah dengan saraf perifer atau saraf tepi
  • Kelemahan
  • Mati rasa dan rasa terbakar atau kesemutan pada tangan atau kaki
  • Gangguan usus, seperti rasa mual atau muntah dan sakit perut
  • Kemerahan (ruam) atau gatal-gatal
  • Kulit gatal (pruritus)
  • Penurunan jumlah trombosit atau sel darah putih dalam darah (trombositopenia atau neutropenia)

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Lansia
  • Anak berusia 5 tahun ke bawah
  • Pasien dengan penurunan fungsi ginjal
  • Pasien dengan penyakit mata, misalnya peradangan atau inflamasi mata, katarak, dan gangguan mata akibat kencing manis atau diabetes (retinopati diabetik)
  • Ibu hamil dan menyusui

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan ethambutol dan hubungi dokter jika Anda memiliki masalah dengan salah satu atau kedua mata, seperti:

  • Penglihatan kabur atau kesulitan fokus
  • Kehilangan penglihatan di salah satu mata yang berlangsung satu jam atau lebih
  • Peningkatan kepekaan mata terhadap cahaya
  • Kehilangan penglihatan warna
  • Nyeri jika menggerakkan mata
  • Nyeri di belakang mata

Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 20-25°C.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Hindari penggunaan ethambutol jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Alergi terhadap golongan ethambutol
  • Penglihatan yang buruk
  • Peradangan pada saraf optik (neuritis optik), yaitu saraf yang menghubungkan mata ke otak

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi ethambutol dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Vaksin
    Penggunaan bersama antibiotik seperti ethambutol dapat menurunkan efektivitas vaksin.
  • Leflunomide, lomitapide, mipomersen, pexidartinib, dan teriflunomide
    Obat-obatan di atas dapat menyebabkan masalah hati dan menggunakannya bersama obat lain yang juga dapat memengaruhi hati seperti ethambutol akan meningkatkan risiko gangguan hati.
  • Vigabatrin
    Penggunaan vigabatrin bersama ethambutol dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko efek samping serius, seperti kehilangan penglihatan.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ethambutol?mtype=generic
Diakses pada 1 November 2022

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/ethambutol.html
Diakses pada 1 November 2022

Netdoctor. https://www.netdoctor.co.uk/medicines/infection/a6684/ethambutol/
Diakses pada 1 November 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email