Santibi, Tibitol, Arsitam, Corsabutol, Ethambutol Kimia Farma, Kalbutol, Bacbutol, Ethambutol Indo Farma, Etibi, Tibigon
Ethambutol digunakan untuk mengobati penyakit tuberkulosis atau TBC. Penyakit tuberkulosis disebabkan infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis yang ditularkan penderitanya melalui batuk dan bersin, atau saat berbicara. Gejala TBC adalah batuk berdahak atau terkadang batuk berdarah selama lebih dari tiga minggu.
Bakteri penyebab tuberkulosis tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi juga dapat menyerang tulang, usus, atau kelenjar.
Obat ini termasuk ke dalam golongan obat antituberkulosis yang bekerja dengan cara memperlambat dan menghentikan pertumbuhan bakteri penyebab tuberkulosis. Ethambutol dapat digunakan bersama obat lain, seperti isoniazid (INH), pyrazinamide, atau rifampicin.
Ethambutol (Etambutol) | |
---|---|
Golongan | Kelas terapi: Antituberkulosis |
Kategori obat | Obat resep |
Bentuk sediaan obat | Tablet, kaplet |
Dikonsumsi oleh | Dewasa dan anak-anak |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin |
Dosis obat | Dosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat. |
Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.
Tuberkulosis???????
Dikombinasi dengan obat antituberkulosis lainnya, misalnya isoniazid, pirazinamid, dan rifampisin
Dikonsumsi bersama makanan.
Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis.
Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan ethambutol adalah:
Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya. Hati-hati menggunakan ethambutol pada:
Simpan pada suhu antara 20-25°C.
Hindari penggunaan ethambutol pada pasien dengan kondisi medis, seperti:
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan ethambutol pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Hentikan penggunaan ethambutol dan hubungi dokter jika Anda memiliki masalah dengan salah satu atau kedua mata, seperti:
Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat bersamaan. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.
Mengonsumsi ethambutol dengan obat lain bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi, meliputi:
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ethambutol?mtype=generic
Diakses pada 16 April 2021
Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/ethambutol.html
Diakses pada 16 April 2021
Netdoctor. https://www.netdoctor.co.uk/medicines/infection/a6684/ethambutol/
Diakses pada 16 April 2021