Esomeprazole

16 Nov 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Esomeprasol dapat meredakan rasa nyeri ulu hati dan kesulitan menelan

Esomeprasol obat untuk mengatasi masalah tertentu pada lambung dan esofagus.

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Esola, Esozid, Exocid, Nexium, Proxium, Esoferr, Esomax

Deskripsi obat

Esomeparazole adalah obat yang digunakan untuk mengatasi masalah tertentu pada lambung dan esofagus seperti refluks asam lambung (GERD),tukak lambung, tukak duodenum, dan tukak yang disebabkan efek samping OAINS. 

Esomeprasol juga digunakan pada pengobatan Zollinger-Ellison syndrome, suatu penyakit langka yang menyerang saluran pencernaan. 

Esomeparazole termasuk golongan obat  inhibitor pompa proton (PPI) yang bekerja dengan menurunkan produksi asam lambung sehingga dapat meredakan rasa nyeri ulu hati, kesulitan menelan, dan batuk yang terus menerus. 

Esomeprazole (Esomeprasol)
Golongan

Penghambat pompa proton

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Infus dan tablet

Dikonsumsi oleh

Dewasa, anak, dan lansia

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan efek buruk terhadap janin dan tidak ditemukan studi yang memadai pada manusia. Namun, mengingat efektivitasnya, penggunaannya dapat dipertimbangkan pada wanita hamil sekalipun berisiko.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat.

Intravena

Ulkus lambung dan duodenum

  • Dewasa: 
    • Dosis awal: infus 80 mg selama 30 menit 
    • Dosis lanjutan: Infus kontinu 8 mg/jam selama 72 jam, kemudian diganti dengan terapi oral 40 mg satu kali sehari selama 4 minggu.

Ulserasi terkait penggunaan NSAID

  • Dewasa: 20 mg/hari selama minimal 3 menit atau berikan infus selama 10-30 menit. Setelahnya, segera ganti dengan terapi oral.

Penyakit refluks gastroesophageal

  • Dewasa: injeksi 20 atau 40 mg selama minimal 3 menit atau infus lebih dari 10-30 menit satu kali sehari selama kurang dari 10 hari. Ganti dengan terapi oral sesegera mungkin. 
  • Anak-anak usia 1-11 tahun: 10 mg/hari
  • Anak-anak usia 12-18 tahun: 20 mg/hari

 

Oral

Ulkus Peptikum

  • Dewasa: 20 mg, 2 kali/hari,  selama 7 hari atau 40 mg, 1 kali/hari selama 10 hari diberikan sebagai terapi kombinasi  dengan amoxicillin dan klaritromisin.
  • Anak anak usia di bawah 4 tahun dengan berat badan kurang dari 30 kg: 10 mg, 2 kali/hari. 
  • Anak anak dengan berat badan di atas 30 kg: 20 mg, 2 kali/hari. 

Semua dosis diberikan sebagai kombinasi dengan amoxicillin dan klaritromisin selama 7 hari. 

Oesophagitis erosif

  • Dewasa: 
    • Dosis umum: 40 mg, 1kali/hari selama 4 minggu, dapat dilanjutkan selama 4 minggu jika dibutuhkan. 
    • Dosis pemeliharaan: 20 mg, 1kali/hari.
  • Anak usia1-11 tahun dengan berat badan10-20 kg: 10 mg/hari
  • Anak dengan berat badanlebih dari 20 kg: 10 atau 20 mg/hari. Semua dosis  dikonsumsi 1kali/hari selama 8 minggu.

Profilaksis ulkus yang dicetuskan oleh OAINS

  • Dewasa: 20 atau 40 mg/hari sampai 6 bulan.

Ulserasi berhubungan dengan penggunaan NSAID

  • Dewasa: 20 mg,  1 kali/hari selama 4-8 minggu.

Sindrom Zollinger-Ellison

  • Dewasa: 
    • Dosis awal: 40 mg, 2 kali/hari  dengan rentang  80-160 mg/hari. Dosis lebih dari 80 mg harus diberikan dalam 2 dosis terbagi.

Penyakit gastro-oesophageal reflux

  • Dewasa: 20-40 mg, 1 kali/hari selama 4 minggu, dapat dilanjutkan selama 4 minggu jika dibutuhkan. Dosis pemeliharaan atau GERD tanpa oesophagitis erosif: 20 mg 1 kali/hari. 
  • Anak usia 1-11 tahun dengan berat badan 10-20 kg: 10 mg/hari
  • Anak dengan berat badan lebih dari 20 kg: 10 atau 20 mg/hari selama 8 minggu.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan esomeprazolesebelum penggunaan.

Esomeprazole dalam bentuk infus akan diberikan langsung oleh tenaga medis di bawah pengawasan dokter. Sementara dalam bentuk tablet, obat ini dapat diminum minimal satu jam sebelum makan. 

Telanlah obat secara utuh, minum segelas air putih untuk membantu menelannya. Dilarang menghancurkan dan mengunyah obat.. Jika Anda memiliki kesulitan menelan kapsul, bukalah kapsul dan menaruh isinya ke dalam sendok makan, selanjutnya obat dapat ditelan. Antasida juga dapat diminum bersamaan dengan obat ini jika dibutuhkan.

Jika mengonsumsi sukralfat, minum esomeprazole 30 menit sebelum sukralfat. Konsumsi obat ini secara teratur dan sesuai dosis agar mendapatkan hasil yang maksimal.Jangan menunggu rasa sakit semakin memburuk

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Esomeprazole dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Gangguan pada sistem pencernaan: mual, diare, nyeri perut
  • Nyeri kepala, lemas
  • Mulut kering
  • Gangguan penglihatan
  • Hipomagnesemia
  • Anafilaksis
  • Angioedema
  • Nyeri sendi, nyeri otot
  • Pada penggunaan jangka panjang meningkatkan risiko patah tulang

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Kerusakan hati berat
  • Dugaan keganasan lambung harus disingkirkan
  • Kehamilan dan menyusui

 

Kontraindikasi 

Jangan menggunakan esomeprazolejika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Diare akibat infeksi bakteri Clostridium difficile
  • Kekurangan vitamin B12 
  • Jumlah magnesium yang rendah dalam darah
  • Penyakit hati yang parah
  • Sejenis peradangan ginjal yang disebut nefritis interstisial
  • Lupus eritematosus kulit subakut
  • Lupus eritematosus sistemik
  • Osteoporosis 
  • Patah tulang

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi esomeprazoledengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Meningkatkan risiko efek kardiotoksik yang diinduksi digoxin
  • Meningkatkan risiko hipomagnesemia pada jika digunakan bersama diuretik
  • Dapat mengganggu eliminasi obat yang dimetabolisme enzim CYP2C19 misalnya diazepam
  • Meningkatkan konsentrasi serum tacrolimus, saquinavir, metotreksat
  • Dapat menurunkan bioavailabilitas ketoconazole, erlotinib dan Fe
  • Efek antiplatelet clopidogrel menurun.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/esomeprazole-oral-route/side-effects/drg-20074322
Diakses pada 8 November 2022

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/esomeprazole/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 8 November 2022

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-20537-4143/esomeprazole-magnesium-oral/esomeprazole-delayed-release-capsule-oral/details
Diakses pada 8 November 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email