Erythromycin

10 Nov 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Erythromycin digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri

Erythromycin digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Bannthrocin, Camitrosin, Corsatrocin, Dexythrocin, Dothrocyn, Erphatrocin, Erycoat Forte, Eryderm, Erybiotic, Erysanbe, Erysil, Erythrin, Kalthrocin, Leothrocin, Opithrocin, Pharothrocin, Primacine, Narlecin, Trovilon

Deskripsi obat

Erythromycin adalah obat antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakteri, misalnya infeksi kulit, infeksi mata, infeksi telinga, infeksi saluran kemih, dan infeksi pernapasan.

Erythromycin termasuk ke dalam antibiotik golongan makrolida yang efektif melawan infeksi akibat bakteri Gram positif dan Gram negatif. Antibiotik erythromycin hanya dapat mengatasi infeksi bakteri dan tidak dapat digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan virus, seperti flu.

Obat ini bekerja dengan cara mengikat subunit 50s dan 70s ribosom, yaitu tempat sintesis atau produksi protein yang berguna untuk kelangsungan hidup bakteri. Dengan terikatnya subunit tersebut, sintesis protein bakteri akan terganggu dan menghambat pertumbuhannya, sehingga bakteri pun akan mati. 

Erythromycin (Eritromisin)
Golongan

Kelas terapi : Antiinfeksi Klasifikasi obat : Antibiotik makrolida

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet, kaplet, kapsul, sirup kering, obat tetes, krim, salep, gel, dan injeksi

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Oral

Pencegahan infeksi pada prosedur pembedahan dan pengobatan infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit dan jaringan lunak, atau infeksi Gram negatif dan Gram positif

  • Dewasa: 
    • Dosis awal: 1-2 gr/hari dalam 2-4 dosis terbagi
    • Dosis lanjutan:  4 gr/hari untuk infeksi berat. Dosis lebih dari 1 gr harus diberikan dalam lebih dari 2 dosis terbagi.
  • Anak: 
    • Dosis umum: 30-50 mg/kgBB/hari, diberikan setiap 6 jam. 
    • Dosis maksimal: 4 gr/hari 

 

Opthalmic atau tetes mata

Pencegahan konjungtivitis neonatal

  • Anak: Untuk salep 0,5%, oleskan 1 cm ke dalam setiap kantung kelopak mata bawah

Infeksi mata superfisial

  • Dewasa: Untuk salep 0,5%, oleskan sekitar 1 cm ke mata yang terinfeksi hingga 6 kali/hari, tergantung pada tingkat keparahan infeksi.
  • Anak: Sama seperti dosis dewasa

Topical atau melalui kulit

Acne vulgaris

  • Dewasa: Untuk gel atau larutan 2 atau 4%, oleskan pada area yang terinfeksi sebanyak 1-2 kali/hari. Hentikan pengobatan jika kondisi memburuk atau tidak ada perbaikan setelah 6-8 minggu.

Intravena atau injeksi melalui pembuluh darah vena

Pencegahan infeksi pembedahan, infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit dan jaringan lunak, infeksi Gram negatif dan Gram positif

  • Dewasa: 
    • Dosis umum: 1-2 gr/hari setara dengan 25 mg/kgBB/hari diberikan dalam 2-4 dosis terbagi, hingga 4 gr/hari setara dengan 50 mg/kgBB/hari pada infeksi berat. Dosis dapat diberikan secara bertahap atau melalui infus intermiten selama 20-60 menit setiap 6 jam. Ganti dengan eritromisin oral setelah 2-7 hari.
  • Anak: 
    • Dosis umum: 15-20 mg/kgBB/hari dibagi setiap 6 jam. 
    • Dosis maksimal 4 gr/hari.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan erythromycin sebelum penggunaan.

  • Oral: 
    • Obat harus diminum saat perut kosong, 30 menit hingga 2 jam sebelum makan.
    • Telan utuh tablet atau kapsul , jangan digerus, dibuka, atau dikunyah, minumlah segelas penuh air putih untuk membantu menelannya.
    • Untuk sediaan suspensi dan sirup, kocok dahulu botol setiap akan dikonsumsi agar obat dapat menyebar secara merata. Jangan gunakan sendok dapur untuk mengukur dosis. Gunakan gelas ukur atau sendok khusus obat yang biasanya telah disediakan dalam kemasan obat. 
    • Untuk sediaan sirup kering, sebelum digunakan, tuangkan air matang ke dalam botol sesuai petunjuk penggunaan pada kemasan. Kemudian tutup rapat botol dan kocok dengan baik sampai serbuk antibiotik tercampur rata. Pastikan untuk selalu mengocok botol setiap obat akan diberikan agar serbuk dalam cairan tersebar rata.
    • Antibiotik bekerja dengan baik saat jumlah obat di tubuh dalam kadar yang konstan. Usahakan konsumsi obat ini pada waktu dan jeda yang sama setiap harinya.
    • Jangan menghentikan konsumsi/penggunaan obat tanpa konsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda, bahkan ketika gejala telah membaik.
  • Topikal: Oleskan pada kulit yang terinfeksi sesuai dosis yang telah ditentukan dokter
  • Opthalmic (tetes  mata): 
    • Cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun. Langkah ini bertujuan untuk membersihkan tangan Anda dari kotoran yang mungkin menempel.
    • Selanjutnya, kocok botol obat tetes mata secara perlahan sebelum digunakan agar obat tercampur merata.
    • Dongakkan wajah ke atas, lalu tarik kelopak mata bagian bawah pelan-pelan menggunakan salah satu tangan Anda.
    • Dekatkan obat tetes mata ke area mata Anda.
    • Tekan kemasan obat tetes mata untuk mengeluarkan cairan ke dalam bola mata. Kemudian, kedipkan mata agar cairan tetes mata dapat menyebar ke seluruh bagian mata.
    • Lakukan langkah yang sama pada sisi mata lainnya.
  • Injeksi: Dilakukan oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Erythromycin  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Diare

    Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu yang sering. Bicaralah dengan apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya, atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker.
  • Sakit perut

    Istirahatkan tubuh Anda agar rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit dan lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping. Anda juga bisa mengurangi efek samping dengan mengompres perut menggunakan handuk hangat atau botol air panas.
  • Penurunan nafsu makan
  • Mual
    Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur.
    Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Muntah
    Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Konsumsi makanan sederhana dan hindari makanan dengan rasa yang kuat, seperti makanan pedas.
  • Reaksi alergi, seperti gatal-gatal
  • Perdarahan pada saluran cerna bagian atas
  • Gangguan fungsi hati
  • Gangguan irama jantung
  • Pemakaian topikal atau dioleskan pada kulit dapat menyebabkan kulit gatal, kemerahan, terbakar, mengelupas, kering, atau berminyak

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Kelemahan otot karena adanya gangguan pada saraf dan otot (myasthenia gravis)
  • Riwayat keluarga mengalami gangguan irama jantung
  • Gangguan keseimbangan elektrolit
  • Kadar kalium atau magnesium rendah dalam tubuh
  • Penderita gangguan hati atau ginjal sedang
  • Gangguan irama jantung
  • Kehamilan dan menyusui

Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Sakit perut parah dan diare yang berair atau berdarah, bahkan jika terjadi beberapa bulan setelah dosis terakhir
  • Peradangan pankreas (pankreatitis) yang ditandai sakit parah di perut bagian atas yang menyebar ke punggung, mual, dan muntah
  • Masalah hati, seperti kehilangan nafsu makan, sakit di sisi kanan atas perut, kelelahan, mudah memar atau berdarah, urine berwarna gelap, feses berwarna seperti tanah liat, serta kulit atau mata menguning
  • Sakit kepala dengan nyeri dada dan pusing parah, pingsan, serta detak jantung cepat atau berdebar-debar
  • Kejang
  • Masalah pendengaran

Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 20-25°C.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan mengonsumsi obat ini jika mempunyai kondisi medis, seperti:

  • Alergi terhadap erythromycin
  • Mengonsumsi terfenadin, astemizol, atau cisapride karena akan meningkatkan gangguan irama jantung
  • Penderita gangguan fungsi hati berat

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi erythromycin dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Bromocriptine, colchicine, benzodiazepin tertentu seperti midazolam dan triazolam, eletriptan, alkaloid ergot seperti ergotamine dan dihydroergotamine, obat-obatan untuk mengobati disfungsi ereksi atau hipertensi paru seperti sildenafil dan tadalafil, obat untuk menurunkan kolesterol golongan statin seperti lovastatin dan simvastatin, vinblastine, dan lain-lain
    Erythromycin dapat menghambat pengeluaran obat-obat di atas, sehingga akan meningkatkan efektivitas dan efek samping obat tersebut.
  • Amiodarone, dofetilide, cisapride, pimozide, procainamide, propafenone, quinidine, dan sotalol
    Penggunaan erythromycin bersama obat di atas dapat menyebabkan risiko gangguan irama jantung atau perpanjangan interval QT.
  • Antijamur azole seperti itraconazole dan ketoconazole, penghambat saluran kalsium tertentu seperti diltiazem dan verapamil, obat anti kejang tertentu seperti carbamazepine dan phenytoin, quinupristin-dalfopristin, saquinavir, dan lain-lain
    Obat di atas dapat mempengaruhi ekskresi atau pengeluaran erythromycin dalam tubuh, sehingga akan menyebabkan tingginya kadar erythromycin dalam tubuh. Hal ini dapat menimbulkan efek samping, seperti mual, muntah, dan diare.
  • Antikoagulan atau obat untuk memperlambat pembekuan darah, seperti warfarin
    Erythromycin dapat meningkatkan efektivitas warfarin, sehingga meningkatkan risiko perdarahan dan memar.
  • Obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi yang bekerja dengan menghambat kalsium, seperti amlodipine, diltiazem, dan verapamil
    Penggunaan erythromycin bersama obat di atas dapat menyebabkan tekanan darah dalam tubuh menjadi sangat rendah (hipotensi).
  • Vaksin hidup, seperti vaksin BCG atau tifoid
    Penggunaan erythromycin bersama vaksin akan menurunkan efektivitas vaksin dalam mencegah penyakit.
  • Rifampisin dan phenytoin
    Penggunaan bersama obat di atas dapat menurunkan efektivitas erythromycin dalam mengatasi infeksi.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/erythromycin?mtype=generic
Diakses pada 31 Oktober 2022

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/erythromycin-topical.html#side-effects
Diakses pada 31 Oktober 2022

Pusat Informasi Obat Nasional, Badan POM RI. https://pionas.pom.go.id/monografi/eritromisin
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3959-15/erythromycin-oral/erythromycin-base-erythromycin-stearate-oral/details
Diakses pada 31 Oktober 2022

Drugs. https://www.drugs.com/erythromycin.html
Diakses pada 31 Oktober 2022

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682381.html
Diakses pada 31 Oktober 2022

Drugbank. https://go.drugbank.com/drugs/DB00199
Diakses pada 31 Oktober 2022

MayoClinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/erythromycin-oral-route/side-effects/drg-20075495?p=1
Diakses pada 31 Oktober 2022

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/erythromycin-topical.html#side-effects
Diakses pada 31 Oktober 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email