Erysanbe Kapsul 250 mg

27 Okt 2020
no-image-drug

Deskripsi obat

Erysanbe kapsul adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi bakteri ringan hingga sedang seperti infeksi saluran pernapasan dan infeksi kulit. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Erysanbe kapsul mengandung zat aktif eritromisin.
Erysanbe Kapsul 250 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 135.000/box per Agustus 2020
Produk HalalYa
Kandungan utamaEritromisin.
Kelas terapiAntiinfeksi.
Klasifikasi obatMakrolida.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 kapsul (250 mg)
ProdusenSanbe Farma

Informasi zat aktif

Eritromisin merupakan antibiotik golongan makrolida yang mampu menghambat sintesis protein dengan mengikat subunit ribosom 50S pada organisme yang rentan yang mengakibatkan penyumbatan transpeptidasi sehingga menyebabkan terjadinya penghambatan pertumbuhan bakteri.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, eritromisin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Bervariasi dan tidak dapat diandalkan karena ketidakstabilan asam lambung. Waktu untuk konsentrasi plasma puncak selama 1-4 jam.
  • Distribusi: Tersebar luas ke seluruh jaringan tubuh dan cairan; menyebar ke CSF (minimal). Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Volume distribusi sebanyak 0,64 L/kg. Pengikatan protein plasma sebanyak 70-75% (sebagai basa), 95% (sebagai ester propionat).
  • Metabolisme: Sebagian dimetabolisme di hati melalui N-demethylation oleh CYP3A4 menjadi metabolit yang tidak aktif dan tidak teridentifikasi.
  • Ekskresi: Terutama melalui feses; urin (2-15% sebagai obat tidak berubah). Waktu paruh eliminasi selama 1,5-2,5 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Mengobati infeksi seperti:

Eritromisin memiliki aktivitas sebagai bakteriostatik atau menghambat pertumbuhan bakteri, terutama pada konsentrasi yang lebih tinggi. Eritromisin mengikat subunit 50-an dari kompleks rRNA bakteri, sintesis protein dan proses struktur dan fungsi selanjutnya yang penting untuk kehidupan atau replikasi dihambat sehingga pertumbuhan bakteri akan terhambat.

Komposisi obat

Eritromisin 250 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa dan anak-anak 20 kg ke atas: 1 kapsul sebanyak 4 kai/hari.
  • Anak-anak 20 kg ke bawah: 30-50 mg/kgBB/hari dikonsumsi dalam 4 dosis terbagi.

Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi pada saat perut kosong, dikonsumsi 1 atau 2 jam sesudah makan. Dapat dikonsumsi saat makan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.

Efek samping obat

  • Mual.
    Tetaplah makanan sederhana dan jangan makan makanan kaya rasa atau makanan pedas saat Anda minum obat ini. Cobalah untuk mengonsumsi eritromisin bersama makanan atau camilan.
  • Muntah dan diare.
    Minum banyak cairan, minum sedikit-sedikit jika Anda merasa sakit untuk menghindari dehidrasi. Tanda-tanda dehidrasi termasuk buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau urin berbau tajam. Jangan minum obat lain tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
  • Kram perut.
    Cobalah istirahat dan rileks. Makan dan minum secara perlahan dan makan lebih sedikit dan lebih sering dapat membantu. Menempatkan bantalan panas atau botol air panas tertutup di perut Anda juga dapat membantu. Jika Anda merasa sangat kesakitan, bicarakan dengan apoteker atau dokter Anda.
  • Kehilangan nafsu makan.
    Makanlah saat Anda biasanya merasa lapar. Jika membantu, makanlah dalam porsi kecil yang lebih sering dari biasanya. Konsumsi makanan ringan saat anda merasa lapar.
  • Perut kembung dan gangguan pada saluran pencernaan.
    Usahakan untuk tidak makan makanan yang menyebabkan angin seperti kacang polong, kacang-kacangan, dan bawang bombay. Makan dalam porsi kecil, makan dan minum perlahan, dan olahraga teratur. Konsumsi obat seperti simetikon juga dapat membantu meringankan efek samping ini.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Pasien yang mengonsumsi obat ini dalam jangka panjang.
  • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Anak-anak.
  • Pasien yang mengalami kelemahan otot (myasthenia gravis).
  • Pasien penderita penyakit jantung koroner.

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap antibiotik golongan makrolida lain seperti klindamisin, azitromisin, dan klaritromisin.
  • Pasien yang memiliki kadar kalium rendah dalam tubuh (hipokalemia) atau pasien yang memiliki kadar magnesium rendah dalam tubuh (hipomagnesia).
  • Pasien yang mengalami detak jantung yang melambat (bradikardi).
  • Pasien yang mengonsumsi obat astemizol, terfenadin, cisapride, pimozid, tolterodin, mizolastin, amisulprid, ergotamin atau dihidroergotamin, lovastatin, simvastatin, dan agen antiaritmia Kelas 1A atau III.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Verapamil, diltiazem, dan amiodaron.
    Peningkatan risiko hipotensi dengan penghambat saluran Ca yang dimetabolisme oleh CYP3A4 seperti obat di atas.
  • Kolkisin.
    Eritromisin dapat menyebabkan peningkatan yang signifikan pada kadar plasma kolkisin.
  • Rifampisin dan fenitoin.
    Eritromisin dapat menyebabkan penurunan konsentrasi serum dengan penginduksi CYP3A4 seperti obat di atas.
  • Kontrasepsi.
    Eritromisin dapat menyebabkan penurunan efektivitas dari kontrasepsi.
  • Warfarin.
    Eritromisin dapat meningkatkan efek antikoagulan oral seperti warfarin, sehingga dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan.
  • Midazolam.
    Eritromisin dapat meningkatkan kadar obat midazolam dalam plasma.
  • Zopiklon.
    Eritromisin dapat menyebabkan peningkatan efek farmakodinamik dari obat di atas.
  • Simetidin.
    Penggunaan eritromisin bersama simetidin dapat menyebabkan terjadinya peningkatan kadar obat dalam plasma.
  • Simvastatin dan lovastatin.
    Penggunaan eritromisin dengan obat di atas dapat menyebabkan peningkatan risiko terjadinya kelemahan otot (rhabdomyolysis).
  • Antiaritmia kelas IA seperti prokainamid atau kuinidin atau Kelas III misalnya amiodaron, sotalol, dofetilid, antiaritmia, cisapride.
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan konsentrasi serum dan meningkatkan perpanjangan interval QT.
  • Astemizol, terfenadin, pimozid, tolterodin, mizolastin, dan amisulprid.
    Penggunaan obat di atas dengan eritromisin dapat meningkatan risiko kejadian kardiovaskuler serius.
  • Ergotamin atau dihidroergotamin.
    Eritromisin dapat meningkatkan risiko terjadinya toksisitas ergot akut jika dikonsumsi dengan obat di atas.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

  • Jika mengalami nyeri dada atau jantung Anda berdetak tidak normal, ruam kulit, dan sakit perut yang parah bisa menjadi tanda masalah pankreas.
  • Jika mengalami perubahan warna kulit dan bagian putih mata yang menjadi kekuningan, atau kotoran pucat dengan urin berwarna gelap bisa menjadi tanda masalah hati atau kandung empedu.
  • Jika mengalami kejang, halusinasi (melihat atau mendengar hal-hal yang tidak ada), telinga berdenging, gangguan pendengaran sementara, atau rasa tidak stabil di kaki Anda, dan suhu 38°C ke atas.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/erysanbe?type=brief&lang=id
Diakses pada 25 Agustus 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/erythromycin?mtype=generic
Diakses pada 25 Agustus 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682381.html
Diakses pada 25 Agustus 2020

Patient. https://patient.info/medicine/erythromycin-erythrocin-erythrolar-erythroped
Diakses pada 25 Agustus 2020

Nhs. https://www.nhs.uk/medicines/erythromycin/
Diakses pada 25 Agustus 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email