Eryra Forte Kaplet 500 mg

Eryra Forte kaplet adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan bakteri

Deskripsi obat

Eryra Forte kaplet adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan bakteri, seperti infeksi saluran pernapasan, infeksi kulit dan jaringan lunak, serta infeksi saluran kemih. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.
Eryra Forte kaplet mengandung zat aktif erythromycin. Erythromycin merupakan antibiotik golongan makrolida yang sensitif terhadap bakteri Gram positif maupun Gram negatif penyebab terjadinya infeksi. Obat ini dapat menghambat dan membunuh bakteri penyebab infeksi tersebut. Namun, obat ini tidak dapat digunakan untuk mengatasi infeksi virus, seperti flu.

Eryra Forte Kaplet 500 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 18.000/ strip per Oktober 2019
Kandungan utamaErythromycin.
Kelas terapiAntiinfeksi.
Klasifikasi obatAntibiotik makrolida.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 kaplet (500 mg)
ProdusenRama Emerald Multi Sukses

Informasi zat aktif

Eritromisin merupakan antibiotik golongan makrolida yang mampu menghambat sintesis protein. Penghambatan sintesis protein bakteri akan turut menghambat pertumbuhan bakteri dan membuatnya mati.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, eritromisin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Bervariasi tetapi lebih baik dengan bentuk garam.
  • Distribusi: Tersebar luas ke seluruh jaringan tubuh dan cairan. Menyebar ke cairan cerebrospinal atau cairan yang berada di bawah tulang tengkorak dan mengelilingi otak. Melintasi plasenta dan memasuki ASI. 
  • Metabolisme: Sebagian dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Terutama melalui feses dan urine.

Indikasi (manfaat) obat

Mengatasi berbagai infeksi akibat bakteri, seperti:

  • Infeksi saluran pernapasan bagian atas dan bawah yang disebabkan Streptococcus pyogenes dan Streptococcus pneumonia.
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak yang disebabkan Streptococcus pyogenes dan Streptococcus aureus.
  • Infeksi menular seksual yang disebabkan bakteri atau sifilis pada pasien yang alergi terhadap penisilin.
  • Peradangan pada uretra yang disebabkan bakteri Gram negatif Chlamydia trachomatis (uretritis nongonokokus).
  • Infeksi karena mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan bakteri Listeria monocytogenes (listeriosis).
  • Infeksi pada saluran pernapasan dan paru-paru (pertusis) yang disebabkan Bordetella pertussis.

Eryra Forte kaplet termasuk antibiotik golongan makrolida yang biasa digunakan pada pasien yang mengalami alergi terhadap penicillin. Antibiotik golongan makrolida ini bekerja dengan mengikat subunit spesifik ribosom 50S (tempat sintesis protein) pada bakteri yang rentan terhadap erythromycin, sehingga menghambat pembentukan protein bakteri. Dengan terhambatnya pembentukan protein bakteri, maka pertumbuhan selnya pun akan turut terhambat. Jika digunakan dalam konsentrasi tinggi, erythromycin dapat menyebabkan kematian sel.

Komposisi obat

Erythromycin 500 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa: 250-500 mg sebanyak 2 kali/hari
  • Anak-anak: 30-50 mg/kgBB/hari dalam 3-4 dosis terbagi.

Dosis dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sebelum makan.

Efek samping obat

  • Mual.
    Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Muntah.
    Minumlah banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urine, serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Konsumsi makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa seperti makanan pedas.
  • Diare.
    Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu yang sering. Bicaralah dengan apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya, atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker.
  • Sakit perut.
    Istirahatkan tubuh Anda agar rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit dan lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping. Anda juga bisa mengurangi efek samping dengan mengompres perut menggunakan bantalan atau botol air panas.
  • Penurunan nafsu makan.
  • Reaksi alergi, seperti gatal-gatal.
  • Perdarahan pada saluran cerna bagian atas.
  • Gangguan fungsi hati.
  • Gangguan irama jantung.

Cara penyimpanan obat

Simpan pada suhu 15-25°C.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita gangguan hati atau ginjal.
  • Pasien yang mengalami kelemahan otot karena adanya gangguan pada saraf dan otot (myasthenia gravis).
  • Pasien dengan gangguan irama jantung.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Pasien dengan riwayat keluarga mengalami gangguan irama jantung.
  • Pasien yang mengalami gangguan keseimbangan elektrolit.
  • Pasien yang memiliki kadar kalium atau magnesium rendah dalam tubuh.

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya.
Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap erythromycin.
  • Pasien terapi yang mengonsumsi terfenadin, astemizol, atau cisapride karena akan meningkatkan gangguan irama jantung.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati berat.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Amiodarone, dofetilide, cisapride, pimozide, procainamide, propafenone, quinidine, dan sotalol.
    Penggunaan erythromycin bersama obat di atas dapat menyebabkan risiko terjadinya gangguan irama jantung atau perpanjangan interval QT.
  • Antijamur azole seperti itraconazole dan ketoconazole, penghambat saluran kalsium tertentu seperti diltiazem dan verapamil, obat anti kejang tertentu seperti carbamazepine dan phenytoin, quinupristin-dalfopristin, saquinavir, dan lain-lain.
    Obat di atas dapat mempengaruhi ekskresi atau pengeluaran erythromycin dalam tubuh, sehingga akan menyebabkan tingginya kadar erythromycin dalam tubuh. Hal ini dapat menimbulkan efek samping, seperti mual, muntah, dan diare.
  • Antikoagulan atau obat untuk memperlambat pembekuan darah, seperti warfarin.
    Erythromycin dapat meningkatkan efektivitas warfarin, sehingga meningkatkan risiko terjadinya perdarahan dan memar.
  • Obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi yang bekerja dengan menghambat kalsium, seperti amlodipine, diltiazem, dan verapamil.
    Penggunaan erythromycin bersama obat di atas dapat menyebabkan tekanan darah dalam tubuh menjadi sangat rendah (hipotensi).
  • Vaksin hidup, seperti vaksin BCG atau tifoid.
    Penggunaan erythromycin bersama vaksin akan menurunkan efektivitas vaksin dalam mencegah penyakit.
  • Rifampisin dan phenytoin.
    Penggunaan bersama obat di atas dapat menurunkan efektivitas erythromycin dalam mengatasi infeksi.
  • Bromocriptine, colchicine, benzodiazepin tertentu seperti midazolam dan triazolam, eletriptan, alkaloid ergot seperti ergotamine dan dihydroergotamine, obat-obatan untuk mengobati disfungsi ereksi atau hipertensi paru seperti sildenafil dan tadalafil, obat untuk menurunkan kolesterol golongan statin seperti lovastatin dan simvastatin, vinblastine, dan lain-lain.
    Erythromycin dapat menghambat pengeluaran obat-obat di atas, sehingga akan meningkatkan efektivitas dan efek samping obat tersebut.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal menggunakan obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan gunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami alergi atau efek samping yang mengganggu. Konsultasikan ke dokter jika efek samping yang Anda alami semakin memburuk.

Sesuai kemasan per Oktober 2019

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3959-15/erythromycin-oral/erythromycin-base-erythromycin-stearate-oral/details
Diakses pada 27 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/erythromycin.html
Diakses pada 27 November 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682381.html
Diakses pada 27 November 2020

Drugbank. https://go.drugbank.com/drugs/DB00199
Diakses pada 27 November 2020

MayoClinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/erythromycin-oral-route/side-effects/drg-20075495?p=1
Diakses pada 27 November 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email