Eperisone

10 Nov 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Eperisone digunakan untuk merelaksasi otot tegang dan kaku saat mengalami kejang otot

Eperisone digunakan untuk merelaksasi otot tegang dan kaku saat mengalami kejang otot

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Eprinoc, Epsonal, Eperison, Estalex, Forelax, Forres, Gasogal, Gorelax, Gramyo, Lional, Myobat, Myocosin, Myonal, Myoman, Myonep, Myori, Perilax, Permyo, Plexion, Rizonax, Simnal, Zonal

Deskripsi obat

Eperisone adalah obat yang digunakan untuk merelaksasi otot yang tegang dan kaku, serta meredakan nyeri saat mengalami kejang otot. Obat ini diindikasikan untuk mengatasi gejala miotonik (terganggunya relaksasi otot) dan kelumpuhan spastik yang menyebabkan otot kencang dan keras sehingga otot menjadi kejang atau berkedut tanpa bisa dikendalikan. 

Eperisone termasuk ke dalam obat golongan relaksan otot. Obat ini bekerja dengan melemaskan otot rangka dan otot polos pembuluh darah. Selain itu, eperisone juga memiliki efek vasodilatasi atau memperlebar pembuluh darah. Dengan begitu, kekakuan dan kelemahan otot  dapat berkurang, sirkulasi darah dapat diperbaiki dan rasa sakit pada otot pun dapat mereda. 

Eperisone (Eperison)
Golongan

Kelas terapi : Relaksan otot. Klasifikasi Obat : Relaksan otot kerja sentral.

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori N: Keamanan penggunaan obat ini pada ibu hamil dan menyusui belum diketahui.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Oral

Kejang otot, kelumpuhan spastik

  • Dewasa: 50 mg sebanyak 3 kali/hari

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan eperisone sebelum penggunaan.

Eperisone harus dikonsumsi bersama dengan makanan. Telan utuh tablet, jangan digerus atau dikunyah, minumlah segelas penuh air putih untuk membantu menelannya.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda. 
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Eperisone  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Pusing.
    Apabila eperisone membuat Anda merasa pusing saat berdiri, cobalah bangun dengan sangat lambat atau tetap duduk hingga merasa lebih baik. Jika Anda mulai merasa pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai merasa lebih baik. Jangan mengemudi kendaraan atau menggunakan mesin jika merasa pusing.
  • Mengantuk.
    Bila Anda mengalami mengantuk beristirahatlah, hindari mengemudi kendaraan dan menjalankan mesin.
  • Gangguan saluran pencernaan.
  • Gangguan berkemih.
  • Gangguan gemetar yang tidak dapat terkendali.
  • Gangguan hati dan ginjal.
  • Perubahan sistem darah.
  • Kemerahan kulit.
  • Kelemahan.
  • Gatal.

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Penderita gangguan hati
  • Kehamilan

Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan obat ini jika gejala berlanjut lebih dari 10 hari atau terjadi reaksi alergi, seperti kemerahan pada kulit.

Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 30°C.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan mengonsumsi obat ini jika mempunyai kondisi medis, seperti:

  • Alergi terhadap eperisone
  • Menyusui

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi eperisone dengan metokarbamol dan tolperisone HCl secara bersamaan dapat menyebabkan gangguan fokus mata.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/eperisone?mtype=generic
Diakses pada 31 Oktober 2022

Pusat Informasi Obat Nasional, Badan POM RI. https://pionas.pom.go.id/monografi/eperison-hidroklorida
Diakses pada 31 Oktober 2022

Drug Bank. https://go.drugbank.com/drugs/DB08992
Diakses pada 31 Oktober 2022

Patient Smarter Health. https://patients.smarterhealth.sg/drugs-medicines/eperisone/
Diakses pada 31 Oktober 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email