Enoxaparin

10 Nov 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Enoxaparin merupakan obat yang dapat mencegah pembekuan darah pada vena dalam

Enoxaparin memiliki efek samping yaitu, mual, diare, demam, dan lainnya

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Lovenox

Deskripsi obat

Enoxaparin adalah obat yang digunakan untuk mengencerkan bekuan darah yang berbahaya. Obat ini termasuk golongan antikoagulan yang bekerja menjaga aliran darah tetap lancar dengan menurunkan aktivitas protein yang bertugas dalam pembekuan darah.

Enoxaparin utamanya diberikan pada terapi pencegahan stroke atau serangan jantung. Sebab, pembekuan darah dapat membentuk gumpalan yang bisa menyebabkan penyumbatan serius pada pembuluh darah yang pada akhirnya akan memicu serangan jantung atau stroke

Obat ini juga diindikasikan untuk pencegahan komplikasi iskemik pada angina tidak stabil. Selain itu, enoxaparin juga digunakan sebagai terapi pencegahan (profilaksis) trombosis vena dalam atau Deep Vein Thrombosis (DVT) akibat operasi perut, penggantian pinggul, penggantian lutut, atau pasien dengan mobilitas yang sangat terbatas. 

Enoxaparin juga digunakan untuk pengobatan rawat inap DVT dengan atau tanpa emboli paru dan pengobatan DVT rawat jalan tanpa emboli paru.

Enoxaparin (Enoxaparin)
Golongan

Pengencer darah

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Suntik

Dikonsumsi oleh

Dewasa, anak-anak dan lansia

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori B: Penelitian pada sistem reproduksi hewan percobaan tidak menunjukkan adanya risiko pada janin, namun tidak ada penelitian terkontrol yang telah dilakukan pada wanita hamil.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

parenteral 

Acute ST-elevasi infark miokard (salah satu jenis serangan jantung)

  • Dewasa
    • Dosis awal: 30 mg (3.000 u) melalui injeksi intravena disertai pemberian dosis 1 mg / kg (100 u/kg) melalui injeksi subkutan pada waktu bersamaan. 
    • Dosis lanjutan:  1 mg/kgBB (100 u/kgBB) melalui injeksi subkutan setiap 12 jam selama 8 hari atau sampai keluar dari rumah sakit. Dua dosis injeksi subkutan pertama masing-masing tidak boleh melebihi 100 mg (10.000 u). Lansia usia di atas 75 tahun diberikan melalui injeksi subkutan: 750 mcg/kgBB (75 u/kgBB) tiap 12 jam, dengan dosis maksimal 75 mg (7500 u) untuk tiap 2 dosis pertama.

Angina tidak stabil (pemberian Subkutan)

  • Dewasa: 1 mg/kg (100 u/kgBB) tiap 12 jam selama 2-8 hari.

Profilaksis DVT selama prosedur bedah (pemberian Subkutan)

  • Dewasa:
    • Pasien dengan risiko rendah hingga sedang: 20 mg (2.000 u), 1 kali/hari  selama 7-10 hari atau sampai risiko tromboemboli berkurang, dengan dosis pertama kira-kira 2 jam sebelum operasi.
    • Pasien dengan risiko tinggi: 40 mg (4.000 u), 1 kali/hari dengan dosis pertama kira-kira 12 jam sebelum operasi. Atau, 30 mg (3.000 u),  2 kali/hari dimulai 12-24 jam pascaoperasi. Lanjutkan pengobatan pada 40 mg (4.000 u) , 1 kali/sehari selama 3 minggu berikutnya jika menjalani operasi penggantian pinggul.
    • Pasien yang sulit bergerak/imobilisasi: 40 mg (4.000 u) , 1 kali/hari selama setidaknya 6 hari, lanjutkan pengobatan hingga pasien mampu bergerak sepenuhnya, hingga maksimal 14 hari.
  • Anak usia di bawah 2 bulan:750 mcg/kgBB (75 u/kgBB) tiap 12 jam
  • Anak usia di atas dari 2 bulan:500 mcg/kgBB (50 u/kgBB) tiap 12 jam.

Trombosis vena dalam (DVT) (pemberian subkutan)

  • Dewasa: 1 mg/kgBB (100 u/kgBB) tiap 12 jam, atau 1,5 mg/kgBB (150 u/kgBB), 1 kali/hari selama setidaknya 5 hari. .
  • Anak usia kurang dari 2 bulan:1,5 mg/kgBB (150 u/kgBB) tiap 12 jam
  • Anak usia di atas dari 2 bulan:1 mg/kgBB (100 u/kgBB) tiap 12 jam.

Profilaksis dari pembekuan dalam sirkulasi ekstrakorporeal selama hemodialysis (pemberian subkutan)

  • Dewasa: 
    • Dosis awal: 1 mg/kgBB (100 u/kgBB) ke dalam arteri pada awal sesi dialisis. 
    • Dosis lanjutan: 0,5-1 mg/kgBB (50-100 u/kgBB) lebih lanjut jika diperlukan. Kurangi dosis pada pasien dengan risiko tinggi perdarahan.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan enoxaparin sebelum penggunaan.

Obat ini diberikan langsung oleh dokter atau perawat disuntikkan dibawah kulit atau seperti yang diarahkan oleh dokter. Dosis dan lama perawatan disesuaikan dengan kondisi medis.

Beritahu dokter jika kondisi semakin memburuk atau tidak membaik.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Enoxaparin  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Perdarahan (termasuk pada area suntikan). Pada kasus yang lebih jarang, obat ini juga berisiko fatal dapat mengakibatkan perdarahan hebat di otak maupun rongga perut.
  • Edema perifer
  • Ekimosis
  • Hematuria
  • Nyeri di area suntikan
  • Mual
  • Diare 
  • Demam
  • Anemia 

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Gangguan hati dan ginjal
  • Riwayat trombositopenia pasca pemberian heparin
  • Berat badan rendah
  • Kehamilan dan menyusui
  • Riwayat perdarahan saluran cerna maupun sistemik sebelumnya
  • Retinopati diabetik
  • Hipertensi tidak terkontrol
  • Lansia

Kontraindikasi 

Jangan menggunakan enoxaparin jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Hipersensitivitas terhadap enoxaparin atau produk heparin lainnya
  • Perdarahan aktif seperti perdarahan gastrointestinal
  • Riwayat trombositopenia yang dipicu heparin dalam 100 hari terakhir 
  • Riwayat hipersensitivitas terhadap benzil alkohol pada bayi yang baru lahir sebab benzil alkohol umumnya terdapat dalam formulasi enoxaparin dosis ganda

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi enoxaparin dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Dapat meningkatkan risiko perdarahan bila digunakan dengan antikoagulan, inhibitor agregasi trombosit (misalnya dipyridamole, salisilat, NSAID, sulfinpirazon).
  • Dapat meningkatkan perdarahan jika digunakan bersama dengan vitamin E.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).


Healthline. https://www.healthline.com/health/drugs/enoxaparin-injectable-solution#
Diakses pada 31 Oktober 2022

Webmd. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3475/enoxaparin-subcutaneous/details
Diakses pada 31 Oktober 2022

Mims. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/enoxaparin%20sodium/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 31 Oktober 2022

Pusat Informasi Obat Nasional, Badan POM RI. https://pionas.pom.go.id/monografi/enoksaparin
Diakses pada 31 Oktober 2022

NCBI. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK539865/
Diakses pada 31 Oktober 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email