Efexor XR Kapsul 75 mg

27 Okt 2020
Efexor XR kapsul adalah obat untuk mengatasi depresi.

Deskripsi obat

Efexor XR kapsul adalah obat untuk mengatasi gangguan depresi, gangguan panik, dan gangguan kecemasan. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Efexor XR kapsul mengandung zat aktif venlafaksin hidroklorida.
Efexor XR Kapsul 75 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 775.292/box per September
Produk HalalYa
Kandungan utamavenlafaksin hidroklorida.
Kelas terapiAntidepresan.
Kemasan1 box isi 2 strip @ 14 kapsul (75 mg)
ProdusenPfiizer Indonesia

Informasi zat aktif

Venlafaksin dan metabolit aktifnya, O-desmethylvenlafaxine (ODV) adalah serotonin dan noradrenalin reuptake inhibitor (SNRI) dimana mekanisme kerja yang tepat tidak diketahui, tetapi diyakini terkait dengan potensiasi serotonin dan norepinefrin di SSP melalui penghambatan pengambilan kembali mereka. Venlafaksin juga memiliki afinitas minimal untuk reseptor muskarinik, histamin, atau alfa-1-adrenergik. Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, venlafaksin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diabsorpsi dengan baik dari saluran gastrointestinal. Ketersediaan hayati sekitar 45%. Sekitar 2 jam dalam bentuk venlafaksine, sekitar 4 jam dalam bentuk O-desmethylvenlafaxine. Tablet lepas lambat: 6,3 ± 2,3 jam dalam bentuk venlafaksine, 11,6 ± 2,9 jam dalam bentuk O-desmethylvenlafaxine.
  • Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Volume distribusi sebanyak 7,5 ± 3,7 L/kg dalam bentuk venlafaksine dan 5,7 ± 1,8 L/kg dalam O-desmethylvenlafaxine. Ikatan protein plasma adalah 27 ± 2% dalam bentuk venlafaksin dan 30 ± 12% dalam bentuk O-desmethylvenlafaxine.
  • Metabolisme: Menjalani metabolisme lintas pertama yang ekstensif di hati oleh CYP2D6 menjadi metabolit aktif, O-desmethylvenlafaxine dan pada tingkat yang lebih rendah oleh CYP3A4 menjadi N-desmethylvenlafaxine, kedua metabolit selanjutnya dimetabolisme menjadi N, O-didesmethylvenlafaxine.
  • Urin: Diekskresi melalui urin sebanyak 87%, 5% dalam bentuk obat tidak berubah, 29% dalam bentuk metabolit aktif tak terkonjugasi, 26% dalam bentuk metabolit aktif terkonjugasi, 27% dalam bentuk metabolit aktif minor. Eliminasi waktu paruh tablet rilis langsung: 5 ± 2 jam dalam bentuk venlafaksin), 11 ± 2 jam dalam bentuk O-desmethylvenlafaxine dan tablet lepas lambat: 10,7 ± 3,2 jam dalam bentuk venlafaksin dan 12,5 ± 3 jam dalam bentuk O-desmethylvenlafaxine.

Indikasi (manfaat) obat

  • Gangguan depresi.
  • Gangguan panik.
  • Ggangguan kecemasan (ansietas).

Venlafaksin dikenal sebagai serotonin-norepinefrin reuptake inhibitor (SNRI). Venlafaksin bekerja dengan membantu mengembalikan keseimbangan zat alami tertentu (serotonin dan norepinefrin) di otak. Venlafaksin dapat meningkatkan suasana hati dan tingkat energi dalam kehidupan sehari-hari.

Komposisi obat

Venlafaksin hidroklorida 75 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dosis awal: 75 mg/hari. Pasien yang tidak merespon dosis awal dapat meningkat menjadi maksimal 225 mg/hari.

Pasien dengan depresi yang lebih berat.

  • Dosis rata-rata: 350 mg/hari kisaran 150-375 mg/hari. Peningkatan dosis dapat dilakukan dengan interval lebih dari 2 minggu tetapi tidak kurang dari 4 hari.

Gangguan panik.

  • Dosis tunggal awal: 37,5 mg/hari selama 4-7 hari diikuti 75 mg/hari hingga maksimal 225 mg/hari. Peningkatan sampai 75 mg/hari sesuai kebutuhan dengan interval tidak kurang dari 4 hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi dengan makanan, tablet ditelan utuh.

Efek samping obat

  • Merasa mual.
    Coba minum venlafaksin dengan atau setelah makan. Menghindari makanan yang berat atau pedas mungkin dapat membantu meredakan rasa mual. Jika terus berlanjut, beri tahu dokter Anda.
  • Sakit kepala.
    Pastikan Anda beristirahat dan minum banyak cairan dan jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah kepada apoteker Anda untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Bicaralah dengan dokter Anda jika sakit kepala Anda berlangsung lebih dari seminggu atau kondisi memburuk.
  • Mulut kering.
    Untuk mulut kering cobalah hisap permen atau permen karet bebas gula, atau minum minuman dingin. Jika ini tidak membantu, atau Anda mengalami sariawan, bicarakan dengan apoteker atau dokter Anda. Jika Anda merasa terganggu oleh gusi bengkak atau gejala ini tidak kunjung sembuh, bicarakan dengan dokter atau dokter gigi Anda.
  • Pusing.
    Jika venlafaksin membuat Anda merasa pusing saat berdiri, cobalah bangun dengan sangat lambat atau tetap duduk sampai Anda merasa lebih baik. Jika Anda mulai merasa pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Jangan mengemudi atau menggunakan alat atau mesin jika Anda merasa pusing atau hanya merasa sedikit gemetar.
  • Kesulitan dalam tidur.
    Jika Anda mengalami kesulitan tidur, cobalah mengonsumsi venlafaksin pada pagi hari.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).
    Cobalah mengonsumsi lebih banyak makanan berserat seperti buah dan sayuran segar dan sereal, serta minum banyak air. Cobalah berolahraga, misalnya dengan berjalan-jalan atau berlari setiap hari. Jika ini tidak membantu, bicarakan dengan apoteker atau dokter Anda.

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan risiko patah tulang.
  • Pasien dengan riwayat kejang dan penyalahgunaan obat.
  • Pasien dengan riwayat gangguan kepribadian (bipolar).
  • Pasien dengan kadar natrium yang rendah dalam darah (hiponatremia).
  • Pasien dengan risiko perdarahan termasuk dengan pasien yang menggunakan obat antikoagulan.
  • Pasien yang menggunakan obat berat badan.
  • Wanita hamil dan ibu menyusi.
  • Anak-anak 18 tahun ke bawah.
  • Lansia.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan efexor XR kapsul pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien yang mengonsumsi obat monoamine oxidase inhibitors (MAOIs) seperti linezolid.
  • Anak-anak.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Aspirin.
    Penggunaan venlafaksin bersama dengan aspirin dapat meningkatkan risiko perdarahan. Interaksi mungkin lebih mungkin terjadi jika Anda berusia lanjut atau menderita penyakit ginjal atau hati.
  • Amitriptilin, amfetamin, siklobenzaprin duloksetin, fluoksetin, mirtazapin, setralin, tramadol,
    Penggunaan amitriptiline bersama dengan salah satu obat tersebut dapat meningkatkan risiko kondisi langka namun serius yang disebut sindrom serotonin, yang mungkin termasuk gejala seperti kebingungan, halusinasi, kejang, perubahan ekstrim pada tekanan darah, peningkatan detak jantung, demam, keringat berlebih, menggigil atau gemetar, penglihatan kabur, kejang atau kaku otot, tremor, inkoordinasi, kram perut, mual, muntah, dan diare. Kasus yang parah dapat menyebabkan koma dan bahkan kematian.
  • Bupropion dan fentermin.
    Bupropion jarang menyebabkan kejang dan mengombinasikan dengan obat lain yang juga dapat menyebabkan kejang seperti venlafaksin dapat meningkatkan risiko tersebut dan mungkin lebih rentan jika Anda berusia lanjut, mengalami kecanduan alkohol atau obat, memiliki riwayat kejang, atau memiliki kondisi yang memengaruhi sistem saraf pusat seperti tumor otak atau trauma kepala.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

  • Sakit kepala terus-menerus, kebingungan atau kelemahan yang berlangsung lama, atau sering kram otot bisa menjadi tanda kadar natrium rendah dalam darah.
    Jika dalam kasus yang parah kadar natrium rendah dapat menyebabkan kejang.
  • Perasaan euforia, antusiasme atau kegembiraan yang berlebihan, atau perasaan gelisah yang berarti Anda tidak bisa duduk atau berdiri diam.
  • Nyeri atau kelemahan otot yang tidak dapat dijelaskan.
  • kulit kuning atau bagian putih mata Anda menguning.
    Hal tersebut bisa menjadi tanda masalah hati.
  • Perubahan apapun pada penglihatan Anda, seperti penglihatan kabur atau pupil membesar.
  • Muntah darah atau muntahan hitam, batuk darah, terdapat darah dalam urin, feses berwarna hitam atau merah.
  • Hal tersebut bisa menjadi tanda-tanda pendarahan dari usus.
  • Pendarahan dari gusi atau memar yang muncul tanpa sebab atau yang semakin membesar
  • Pemikiran tentang menyakiti diri sendiri atau mengakhiri hidup Anda.

Jika mengalami gejala tersebut, segera informasikan kepada dokter Anda. Jangan menghentikan obat tanpa persetujuan dari dokter.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/venlafaxine?mtype=generic< br />Diakses pada 1 September 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/efexor%20xr
Diakses pada 1 September 2020

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/venlafaxine/
Diakses pada 1 September 2020

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/venlafaxine.html
Diakses pada 1 September 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4870-5047/venlafaxine-oral/venlafaxine-oral/details
Diakses pada 1 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email