Efedrin

Efedrin digunakan untuk mengobati gangguan saluran pernapasan, seperti sesak napas

Efedrin digunakan untuk mengobati gangguan saluran pernapasan, seperti sesak napas

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Asmadex, Asmano, Asmasolon, Asthma Soho, Bronchitin, Grafasma, Kafsir, Koffex, Mixadin, Niteflu, OBH Combi Batuk Plus Flu, Oskadryl, Phenadex, Poncolin, Poncolin D.

Deskripsi obat

Efedrin digunakan untuk mengobati gangguan saluran napas, seperti sesak napas, sesak di dada, mengi, atau napas berbunyi, dan bersin-bersin akibat asma bronkial. Obat ini berperan sebagai bronkodilator yang berfungsi untuk memperlebar bronkus atau saluran udara agar lebih mudah bernapas.

Efedrin juga memiliki aksi sebagai dekongestan yang menyebabkan vasokonstriksi atau penyusutan pembuluh darah di saluran hidung. Kondisi vasokontriksi ini akan mencegah cairan mengalir dari pembuluh darah ke saluran hidung, sehingga dapat meredakan hidung tersumbat.

Selain itu, obat ini juga bekerja dengan merelaksasi bronkiolus atau cabang bronkus, serta meningkatkan detak jantung, kemampuan jantung berkontraksi, dan tekanan darah.

Efedrin (Ephedrine, Ephedrin HCl)
GolonganKelas terapi : Agonis Adrenoseptor. Klasifikasi Obat : Dekongestan dan vasokontriksi.
Kategori obatObat resep
Bentuk sediaan obatTablet, kaplet, suspensi, injeksi, obat tetes
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan menyusuiKategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Dosis obatDosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Petunjuk umum konsumsi

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat.

Oral untuk mengatasi bronkospasme akut

  • Dewasa:
    • Efedrin HCl: 15-60 mg sebanyak 3 kali/hari.
    • Jika diberikan sebagai efedrin sulfat: 12,5-25 mg setiap 4 jam. Dosis maksimal: 150 mg/hari.
  • Anak-anak 1-5 tahun:
    • Efedrin HCl: 15 mg sebanyak 3 kali/hari.
  • Anak-anak 6-12 tahun:
    • Efedrin HCl: 30 mg sebanyak 3 kali/hari.
    • Anak-anak usia 12 tahun ke atas: sama dengan dosis dewasa.
  • Pasien lanjut usia: Setengah dari dosis dewasa, dengan interval atau jarak konsumsi sama dengan dosis dewasa.

Tetes hidung untuk mengatasi hidung tersumbat

  • Dewasa dan anak-anak usia 12 tahun ke atas:
    • Larutan 1%: 1-2 tetes di masing-masing lubang hidung. Dapat diberikan hingga 4 kali/hari sesuai kebutuhan

Injeksi atau pembiusan untuk mencegah rasa nyeri (anestesi spinal) atau untuk mencegah rasa sakit pada saat melahirkan (bius epidural) untuk menurunkan tekanan darah

  • Dewasa:

    • Efedrin HCl: 3-6 mg dengan suntikan perlahan ke pembuluh darah setiap 3-4 menit, sesuai kebutuhan. Dosis maksimal pemberian: 30 mg.
    • Efedrin sulfat: 25-50 mg dengan injeksi pada lapisan kulit (subkutan) atau injeksi pada otot (intramuskular). Jika diberikan dengan suntikan intravena (langsung ke pembuluh darah) dosis diubah menjadi 5-25 mg dan dapat diulang sesuai dengan respons pasien. Maksimal dosis pemberian 150 mg/hari.
  • Anak-anak: 0,5 mg/kg berat badan atau 16,7 mg/m² tinggi badan, setiap 4-6 jam sekali dengan injeksi lapisan kulit (subkutan) atau injeksi pada otot (intramuskular). Dapat juga diberikan sebanyak 0,75 mg/kg berat badan atau 25 mg/m² tinggi badan, 4 kali sehari dengan suntikan subkutan atau intravena.
  • Lansia: sama dengan dosis dewasa.

Injeksi untuk bronkospasme akut

  • Dewasa:
    • Efedrin sulfat: 12,5-25 mg, disuntikkan ke dalam lapisan kulit (subkutan), suntikan pada otot (intramuskular), atau injeksi pada pembuluh darah vena (intravena). Dosis tambahan dapat diberikan sesuai dengan respons pasien.

Aturan pakai obat

  • Oral: Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.
  • Injeksi: Dilakukan oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Setiap penggunaan obat berpotensi menimbulkan efek samping. Jika efek samping memburuk, segera cari bantuan tenaga medis. Efek samping yang mungkin timbul dari pemakaian efedrin, antara lain:

  • Mual.
    Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Sakit kepala.
    Pastikan untuk istirahat dan minum banyak cairan. Jika gejala ini mengganggu, mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Bicaralah dengan dokter jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau bertambah parah.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Gangguan irama jantung (aritmia jantung).
  • Detak jantung lebih dari 100 kali/menit (takikardia).
  • Gangguan kecemasan (ansietas).
  • Kesulitan tidur (insomnia).
  • Gemetar (tremor).
  • Mulut kering.
  • Gelisah.

Perhatian Khusus

Konsultasi dengan dokter terlebih dahulu jika Anda memiliki kondisi medis, seperti:

  • Riwayat gangguan kejang.
  • Gangguan ginjal.
  • Pasien lanjut usia.
  • Ibu hamil atau berencana untuk hamil dan ibu menyusui.

Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan obat.

Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 20-25°C. Hindari tempat lembap dan paparan sinar matahari langsung.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan mengonsumsi obat ini jika mempunyai kondisi medis, seperti:

  • Riwayat masalah jantung.
  • Penyakit kencing manis (diabetes).
  • Penyakit peningkatan tekanan pada bola mata (glaukoma).
  • Pembesaran prostat atau masalah prostat lainnya.
  • Masalah kelenjar adrenal.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Stroke.
  • Masalah pembuluh darah.
  • Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau asma parah.
  • Penggunaan obat monoamine oxidase (MAO) inhibitor untuk menangani depresi, seperti phenelzine.

Kategori kehamilan & menyusui

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Efedrin pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

  • Reaksi alergi parah, seperti kemerahan atau ruam, gatal-gatal, kesulitan bernapas, sesak di dada, pembengkakan mulut, wajah, bibir, atau lidah, dan kesulitan buang air kecil.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

  • Alkaloid ergot dan oksitosin.
    Meningkatkan efek penyempitan pembuluh darah (vasokontriksi).
  • Theophylline.
    Penggunaan bersama theophylline meningkatkan risiko mual, gugup, dan kesulitan tidur (insomnia).
  • Dexamethasone.
    Penggunaan bersama dexamethasone dapat memperpanjang waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh), sehingga obat akan tinggal dalam waktu lama di dalam tubuh.
  • Guanethidine.
    Penggunaan bersama guanethidine dapat mengganggu efek penurunan tekanan darah dari guanethidine.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus sesuai dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui BPOM.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/ephedrine
Diakses pada 22 Januari 2021

Drugs. https://www.drugs.com/ephedrine.html
Diakses pada 22 Januari 2021

MedicineNet. https://www.medicinenet.com/ephedrine-oral/article.htm#what_is_oral_ephedrine
Diakses pada 22 Januari 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email