Efavirenz

27 Apr 2021| Arif Putra
Ditinjau oleh dr. Reni Utari
Efavirenz digunakan bersama obat lain untuk membantu mengendalikan infeksi HIV

Efavirenz digunakan bersama obat lain untuk membantu mengendalikan infeksi HIV

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Antripla, Sustiva, Stocrin

Deskripsi obat

Efavirenz digunakan bersama obat lain untuk membantu mengendalikan infeksi human immunodeficiency virus (HIV). Obat ini membantu mengurangi jumlah virus HIV dalam tubuh, sehingga sistem kekebalan tubuh dapat bekerja lebih baik.

Meski tidak menyembuhkan HIV, penggunaan obat ini dapat menurunkan kemungkinan terjadinya acquired immunodeficiency syndrome (AIDS). Selain itu, obat ini juga dapat mengurangi risiko penyakit lainnya yang terkait HIV, seperti infeksi serius atau kanker.

Efavirenz termasuk dalam kelas obat penghambat transkriptase balik non-nukleosida (NNRTI). Obat ini dapat digunakan orang dewasa dan anak-anak dengan usia minimal tiga bulan dan berat badan di atas 3,6 kg.

Efavirenz
GolonganKelas terapi: Antivirus Klasifikasi obat: Antivirus NRTIs
Kategori obatObat resep
Bentuk sediaan obatTablet, kapsul
Dikonsumsi olehDewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan menyusuiKategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia
Dosis obatDosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Petunjuk umum konsumsi

Dosis yang diberikan mungkin bervariasi berdasarkan kondisi individu. Selama pengobatan, dokter akan melihat respons terhadap pengobatan dan melakukan penyesuaian dosis bila diperlukan.

Oral
Infeksi HIV

Dewasa

  • Dalam bentuk tablet dan kapsul: 600 mg sebanyak 1 kali/hari
  • Dalam bentuk larutan: 720 mg sebanyak 1 kali/hari

Dikombinasikan dengan obat antiretroviral lain.

Anak usia 3 bulan-17 tahun:

  • Dalam bentuk kapsul:
    • Berat badan 13-<15 kg: 200 mg
    • Berat badan 15-<20 kg: 250 mg
    • Berat badan 20-<25 kg: 300 mg
    • Berat badan 25-<32,5 kg: 350 mg
    • Berat badan 32,5-<40 kg:400 mg
    • Berat badan 40 kg atau lebih: 600 mg
  • Dalam bentuk larutan:
    • Berat badan 13-<15 kg, usia <5 tahun: 360 mg; usia ≥5 tahun: 270 mg
    • Berat badan 15-<20 kg, usia <5 tahun: 390 mg; usia ≥5 tahun: 300 mg
    • Berat badan 20-<25 kg, usia <5 tahun: 450 mg; usia ≥5 tahun: 360 mg
    • Berat badan 25-<32,5 kg, usia <5 tahun: 510 mg; usia ≥5 tahun: 450 mg
    • Berat badan 32,5-<40 kg, usia ≥5 tahun: 510 mg
    • Berat badan ≥40 kg, usia ≥5 tahun: 720 mg

Dikombinasikan dengan obat antiretroviral lain.

Aturan pakai obat

Sebaiknya diminum saat perut kosong atau pada waktu tidur.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis.

Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah penggunaan efavirenz adalah:

  • Ruam atau gatal
    Gatal dan ruam biasanya dapat terjadi pada minggu pertama atau lebih. Jika efek samping ini semakin parah, seperti timbul lepuhan atau demam, segera beri tahu dokter Anda.
  • Diare
    Minum banyak air untuk menggantikan cairan yang hilang.
  • Mual, muntah, atau sakit perut
    Konsumsi makanan sederhana serta hindari makanan berlemak atau pedas. Jika efek samping ini masih berlanjut, bicarakan dengan dokter Anda.
  • Sakit kepala
    Minumlah banyak air. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit yang sesuai. Jika sakit kepala berlanjut, segera hubungi dokter Anda.
  • Merasa pusing atau lelah
    Jangan mengemudi dan menggunakan alat atau mesin saat efek samping ini terjadi.
  • Merasa cemas atau tertekan
    Beri tahu dokter Anda tentang hal ini.
  • Masalah tidur dan kurang konsentrasi atau koordinasi
    Efek ini biasanya membaik setelah beberapa minggu.
  • Perubahan pada beberapa tes darah, seperti peningkatan kadar kolesterol
    Konsultasikan dengan dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya. Hati-hati menggunakan efavirenz pada kondisi:

  • Penyakit hati atau gangguan hati sedang
  • Gangguan ginjal
  • Kehamilan trimester kedua dan ketiga
  • Gangguan irama jantung
  • Riwayat kejang
  • Gangguan mental
  • Penyakit jantung
  • Infeksi hepatitis B atau C kronis
  • Mengonsumsi alkohol
  • Riwayat penggunaan suntikan narkoba

Penyimpanan

Simpan pada suhu 25°C.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Hindari penggunaan efavirenz pada pasien dengan kondisi medis, seperti:

  • Riwayat alergi terhadap efavirenz
  • Riwayat reaksi kulit parah
  • Riwayat keluarga kematian mendadak
  • Gangguan hati berat
  • Gangguan keseimbangan elektrolit, seperti kadar kalium rendah dalam tubuh (hipokalemia) atau kadar magnesium rendah dalam tubuh (hipomagnesemia)
  • Kehamilan trimester pertama
  • Mengonsumsi terfenadine, astemizole, cisapride, flecainide, methadone, midazolam, triazolam, pimozide, bepridil, alkaloid ergot, elbasvir, grazoprevir, kelas IA dan III antiaritmia, neuroleptik, antidepresan, antibiotik tertentu, dan antimalaria tertentu

Kategori kehamilan & menyusui

Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia. Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Kejang
  • Halusinasi, kesulitan berkonsentrasi, dan kesulitan berbicara atau bergerak (gejala ini dapat muncul berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah Anda menggunakan efavirenz)
  • Timbul masalah sistem saraf, seperti pusing, mengantuk, kebingungan, kesulitan berkonsentrasi, mimpi aneh, insomnia, serta gangguan bicara, keseimbangan, atau gerakan otot
  • Gejala gangguan kejiwaan serius, di antaranya timbul kecemasan, paranoia, perilaku yang tidak biasa, perasaan sedih atau putus asa, halusinasi, dan pikiran untuk bunuh diri
  • Terjadi masalah hati, seperti mual, sakit perut, kehilangan nafsu makan, urine berwarna gelap, feses berwarna seperti tanah liat, dan kulit atau mata menguning

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi bila beberapa obat dikonsumsi bersamaan. Jika ingin mengonsumsi obat bersamaan, konsultasikan ke dokter Anda terlebih dahulu. Bila perlu, dokter akan mengubah dosis obat atau mengganti dengan obat lain.

Mengonsumsi efavirenz dengan obat lain bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi berupa:

  • Obat psikoaktif
    Penggunaan bersama obat di atas dapat mempengaruhi sistem saraf pusat.
  • Vorikonazol, rifampisin, HIV non-nucleoside reverse transcriptase inhibitors (NNRTIs), HIV integrase inhibitor, Calcium Channel Blockers, HMG-CoA reductase inhibitor (misalnya atorvastatin, pravastatin, dan simvastatin), serta imunosupresi (misalnya cyclosporin dan sirolimus)
    Efavirenz dapat menurunkan kadar dan efektivitas dari masing-masing obat di atas.
  • Warfarin
    Dapat mengubah konsentrasi warfarin yang mengakibatkan peningkatan atau penurunan efek antikoagulan (penghambat pembekuan darah).

Potensi kondisi fatal:
Dapat menimbulkan kondisi serius dan mematikan, seperti gangguan irama jantung atau aritmia, efek sedatif berkepanjangan, dan depresi pernapasan, apabila dikonsumsi dengan terfenadine, astemizole, cisapride, midazolam, triazolam, pimozide, bepridil atau ergot alkaloid.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/efavirenz?mtype=generic
Diakses pada 25 Maret 2021

Patient. https://patient.info/medicine/efavirenz-for-hiv-sustiva
Diakses pada 25 Maret 2021

MayoClinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/efavirenz-oral-route/side-effects/drg-20066843?p=1
Diakses pada 25 Maret 2021

Medicinenet. https://www.medicinenet.com/efavirenz-oral/article.htm
Diakses pada 25 Maret 2021

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a699004.html
Diakses pada 25 Maret 2021

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/efavirenz.html
Diakses pada 25 Maret 2021

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-16569/efavirenz-oral/details
Diakses pada 25 Maret 2021

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email