Durol Tonik Sirup 225 ml

16 Des 2020
Durol Tonik sirup adalah suplemen untuk mengatasi kekurangan darah atau anemia

Deskripsi obat

Durol Tonik sirup adalah suplemen untuk mengatasi kekurangan darah atau anemia. Suplemen ini merupakan produk konsumen yang dapat dibeli bebas.

Durol Tonik sirup mengandung vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, vitamin B3, natrium gliserofosft, kalium gliserofosfat, mangan sulfat, dan zat besi (ferrazon). Anemia merupakan suatu kondisi ketika jumlah sel darah merah (hemoglibin) dalam darah berada di bawah batas normal. Kekurangan sel darah merah dalam tubuh dapat menyebabkan lemah, letih, lesu, pucat, dan penglihatan berkunang-kunang. Untuk itu, diperlukan suplemen yang mengandung vitamin, mineral, serta zat besi untuk memenuhi kebutuhan sel darah merah di dalam tubuh.

Durol Tonik Sirup 225 ml
Golongan ObatProduk konsumen. Produk yang dapat dibeli secara bebas.
Kandungan utamaVitamin B1, vitamin B2 1,5 mg, vitamin B6, vitamin B12, nicotinamide, natrium gliserofosft, kalium gliserofosfat, mangan sulfat, dan zat besi (ferrazon).
Kelas terapiAntianemia.
Klasifikasi obatSuplemen.
Kemasan1 box isi 1 botol @ 225 ml
ProdusenActavis Indonesia

Informasi zat aktif

Vitamin B1 atau tiamin penting dalam pemecahan karbohidrat dari makanan menjadi produk yang diperlukan tubuh. Vitamin B1 ditemukan dalam makanan, seperti sereal, biji-bijian, daging, kacang-kacangan, dan kacang polong.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B1 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan setelah pemberian oral.
  • Distribusi: Tersebar luas di sebagian besar jaringan tubuh dan memasuki ASI.
  • Ekskresi: Dibuang melalui urine.

Vitamin B2 dibutuhkan untuk pemanfaatan energi dari makanan dan penting untuk menjaga pernapasan jaringan normal. Vitamin ini juga diperlukan untuk aktivasi vitamin B6 dan perubahan triptofan menjadi asam nikotinat, atau bentuk aktif dari vitamin B3.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B2 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Mudah diserap dari saluran cerna bagian atas.
  • Distribusi: Tersebar luas, termasuk eritrosit dan hati. Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
  • Ekskresi: Sekitar 9% dibuang dalam urine.

Vitamin B6 diperlukan untuk mempertahankan fungsi gula, lemak, dan protein yang tepat dalam tubuh. Selain itu, vitamin ini juga diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan otak, saraf, kulit, dan banyak bagian tubuh lainnya. Vitamin B6 terjadi secara alami dalam makanan, seperti daging, unggas, kacang-kacangan, biji-bijian, pisang, dan alpukat.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B6 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan setelah pemberian oral.
  • Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI.
  • Metabolisme: Diubah menjadi piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat, yang disimpan dan dimetabolisme terutama di hati.
  • Ekskresi: Dibuang melalui urine.

Nicotinamide adalah turunan vitamin B3 dan terlibat dalam beberapa jalur metabolisme seluler, yang merupakan penguraian senyawa atau komponen dalam sel hidup untuk diubah ke dalam bentuk lain seperti energi, dan memiliki aktivitas mengurangi peradangan (antiinflamasi) yang signifikan.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B3 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Mudah diserap dari saluran cerna. Waktu saat obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu puncak konsentrasi plasma) sekitar 20-70 menit.
  • Distribusi: Tersebar luas di jaringan tubuh dan memasuki ASI.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati menjadi turunan N-methylnicotinamide, 2-pyridone dan 4-pyridone dan asam nikotinuric.
  • Ekskresi: Melalui urine. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 45 menit.

Vitamin B12 diperlukan untuk fungsi dan perkembangan otak, saraf, sel darah, dan banyak bagian tubuh lainnya. Vitamin B12 merupakan vitamin esensial, artinya tubuh membutuhkan vitamin B12 untuk bekerja dengan baik. Vitamin B12 dapat ditemukan dalam makanan, seperti daging, ikan, dan produk susu.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, vitamin B12 diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap melalui saluran pencernaan.
  • Distribusi: Di dalam darah, didistribusikan dan disimpan di hati dan sumsum tulang. Melintasi plasenta dan sejumlah kecil masuk ke dalam ASI.
  • Ekskresi: Melalui empedu dan melalui urine.

Zat besi mengantarkan oksigen melalui hemoglobin atau sel darah merah. Senyawa ini digunakan sebagai sumber zat besi karena menggantikan zat besi yang terdapat pada sel darah merah, mioglobin, dan enzim lainnya.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, zat besi diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap terutama di usus dua belas jari (duodenum) dan usus kosong (jejunum) bagian atas.
  • Distribusi: Diangkut ke sumsum tulang.
  • Ekskresi: Melalui urine, keringat, mukosa usus, dan menstruasi.

Indikasi (manfaat) obat

  • Membantu memenuhi kebutuhan vitamin B kompleks, mineral, dan zat besi.
  • Mencegah terjadinya anemia pada anak-anak.

Zat besi, vitamin B kompleks, dan asam folat memiliki berbagai peran penting dalam tubuh, termasuk membantu proses pembentukan sel darah merah yang dapat mengangkut oksigen ke seluruh tubuh. Pasien yang mengalami anemia akan merasa lemas dan mudah lelah, sehingga membutuhkan asam pantotenat yang dapat menggunakan karbohidrat, protein, dan lipid untuk menghasilkan energi untuk tubuh.

Komposisi obat

Tiap 15 ml:

  • Vitamin B1 2,5 mg.
  • Vitamin B2 1,5 mg.
  • Vitamin B6 1 mg.
  • Vitamin B12 10 mcg.
  • Nicotinamide 12,5 mg.
  • Natrium gliserofosfat 150 mg.
  • Kalium gliserofosfat 5 mg.
  • Mangan sulfat 2 mg.
  • Zat besi (ferrazone) 76,92 mg.
  • Etanol 0,735 ml.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa: 1 sendok takar 15 ml sebanyak 3 kali/hari.
  • Anak-anak: 1 sendok takar 5 ml sebanyak 1 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sesuai petunjuk penggunaan atau anjuran dokter.

Efek samping obat

  • Mual.
    Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sediki sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Muntah.
    Duduk atau berbaring dalam posisi bersandar. Minumlah sedikit minuman manis karena minuman mengandung gula dapat membantu menenangkan perut. Namun, hindari minuman asam, seperti jus jeruk atau jus anggur.
  • Diare.
    Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu yang sering. Bicaralah dengan apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya, atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan dokter atau apoteker.
  • Sakit perut.
    Istirahatkan tubuh Anda agar rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit dan lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping. Anda juga bisa mengurangi efek samping dengan mengompres perut menggunakan bantalan atau botol air panas.
  • Sakit kepala.
    Istirahatkan tubuh Anda agar lebih rileks. Makan dan minum secara perlahan dalam porsi lebih sedikit, tetapi lebih sering dapat membantu mengurangi efek samping ini. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan panas atau botol berisi air panas.
  • Kehilangan nafsu makan.
  • Kesemutan.
  • Mengantuk.
  • Perut kembung.

Cara penyimpanan obat

Simpan pada suhu di bawah 30°C, terhindar dari cahaya.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita gagal jantung.
  • Pasien penderita asam urat.
  • Pasien penderita kadar darah merah terlalu tinggi (polisitemia vera).
  • Pasien penderita kondisi sulit menyerap nutrisi (malabsorpsi).
  • Pasien yang melakukan prosedur untuk memperlebar arteri yang menyempit (angioplasti).
  • Pasien penderita kekurangan sel darah merah akibat sel darah merah terlalu besar (anemia megaloblastik).
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes).
  • Pasien penderita gangguan kandung empedu.

Kategori kehamilan

Vitamin B1, vitamin B2, vitamin B6, vitamin B12, nicotinamide dan zat besi.
Kategori A: Hasil penelitian menunjukkan obat cukup aman dan tidak mengganggu perkembangan janin di trimester pertama, maupun trimester selanjutnya.

Bila dikonsumsi dalam dosis berlebihan:
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Durol Tonik sirup pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien yang memiliki luka pada perut atau saluran pencernaan.
  • Pasien gangguan hati.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Levodopa.
    Penggunaan levodopa bersama vitamin B1 dan vitamin B6 dapat mengurangi efek terapi levodopa.
  • Phenobarbital.
    Phenobarbital dapat meningkatkan kecepatan vitamin B2 dipecah dalam tubuh, sehingga efektivitas dari vitamin B2 akan menurun.
  • Probenesid.
    Probenesid dapat meningkatkan jumlah vitamin B2. Kondisi ini bisa membuat terlalu banyak vitamin B2 di dalam tubuh, sehingga menyebabkan urine menjadi kuning-oranye dan meningkatkan frekuensi urine atau keinginan buang air kecil. Selain itu, kondisi ini juga bisa menimbulkan gatal-gatal, serta bengkak pada wajah, bibir, dan lidah.
  • Altretamin.
    Mengonsumsi vitamin B6 dengan obat kemoterapi altretamin dapat mengurangi efektivitasnya.
  • Barbiturat.
    Mengonsumsi vitamin B6 dengan barbiturat dapat menurunkan durasi kerja obat barbiturat.
  • Altretamin.
    Mengonsumsi vitamin B6 dengan obat altretamin dapat mengurangi efektivitas altretamin.
  • Neomisin, kloramfenikol, dan asam aminosalisilat.
    Obat di atas dapat mengurangi penyerapan vitamin B12.
  • Amikacin, gentamicin, kanamycin, streptomycin,  dan tobramycin.
    Mengonsumsi obat-obatan tersebut bersama magnesium dapat menyebabkan gangguan otot.
  • Nifedipine, verapamil, diltiazem, isradipine, felodipine, dan amlodipine.
    Mengonsumsi obat-obatan tersebut bersama magnesium dapat menurunkan tekanan darah menjadi terlalu rendah.
  • Amiloride, spironolactone, dan triamterene.
    Mengonsumsi obat-obatan tersebut bersama magnesium menyebabkan kadar magnesium terlalu tinggi dalam darah.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Segera hubungi dokter jika Anda mengalami sakit perut parah, feses berdarah, berlendir, atau berwarna merah cerah, batuk darah, mual, serta muntah parah atau muntah terlihat seperti bubuk kopi.

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-934/pyridoxine-vitamin-b6
Diakses pada 18 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-926/vitamin-b12
Diakses pada 18 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-1534/niacinamide
Diakses pada 18 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-77335/calcium-glycerophosphate-oral/details
Diakses pada 18 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-5701/calcium-glycerophosphate-bulk/details/list-sideeffects
Diakses pada 18 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-161018/sodium-glycerophosphate-intravenous/details/list-sideeffects
Diakses pada 18 November 2020

Drugs. https://www.drugs.com/sfx/sodium-glycerophosphate-side-effects.html
Diakses pada 18 November 2020

WebMD. https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-998/magnesium
Diakses pada 18 November 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email