Duloxetine

10 Nov 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Duloxotine dapat menyembuhkan depresi mayor dan mengurangi nyeri pada saraf

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Cymbalta

Deskripsi obat

Duloxetine adalah obat yangdigunakan untuk mengobati depresi dan kecemasan. Selain itu, obat ini juga digunakan untuk rasa sakit atau nyeri rasa sakit yang berkelanjutan akibat kerusakan saraf yang berhubungan dengan diabetes (neuropati diabetik), radang sendi, sakit punggung kronis, atau fibromyalgia.

Duloxetine termasuk dalam golongan obat Selective Serotonin and Norepinephrine Reuptake Inhibitors (SSNRI). Obat ini bekerja dengan mengembalikan keseimbangan zat alami yang ada di dalam otak yang disebut serotonin dan norepinefrin.

Duloxetine (Duloksetin)
Golongan

Antidepresan SSNRI, anxiolytic, pereda nyeri neuropatik

Kategori obat

Obat Resep

Bentuk sediaan obat

Tablet

 

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan percobaan menunjukkan efek buruk terhadap janin dan tidak ditemukan studi yang memadai pada manusia. Namun, mengingat efektivitasnya, penggunaannya dapat dipertimbangkan pada wanita hamil sekalipun berisiko.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi atau menggunakan obat.

Kecemasan

  • Dewasa: 
    • Dosis umum: 30 mg atau 60 mg, 1 kali/hari.
    • Dosis maksimal: 120 mg/hari.

Neuropati Diabetik

  • Dewasa: 
    • Dosis umum: 60 mg, 1 kali/hari 
    • Dosis maksimal: 120 mg/hari dalam dosis terbagi.

Depresi

  • Dewasa: 
    • Dosis awal: 20-30 mg, 2 kali/hari atau  60 mg, 1kali/hari. 
    • Dosis lanjutan:  dinaikkan dengan menambahkan 30 mg/hari selama 1 minggu sesuai toleransi. 
    • Dosis maksimal: 120 mg/hari.

Fibromalgia

  • Dewasa: 
    • Dosis awal: 30 mg, 1 kali/hari  selama 1 minggu
    • Dosis lanjutan: dinaikkan sampai 60 mg, 1 kali/hari.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan duloxetine sebelum penggunaan.

Duloxetine dapat diminum dengan atau tanpa makanan. Telan utuh tablet, jangan digerus atau dikunyah, minumlah segelas penuh air putih untuk membantu menelannya. Jangan menghentikan konsumsi duloxetine tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter, bahkan ketika gejala telah membaik. 

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda. 
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Duloxetine dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Telinga berdenging
  • Kenaikan berat badan
  • Mual, muntah, dan mulut kering
  • Penglihatan kabur, dan midriasis
  • Perubahan perilaku, muncul ide bunuh diri
  • Peningkatan tekanan darah dan denyut jantung
  • Kenaikan enzim hati, gangguan agregasi platelet
  • Penurunan libido, disfungsi ereksi, disfungsi seksual
  • Kehilangan nafsu makan, nyeri perut, konstipasi, diare, dispepsia
  • Nyeri kepala, mengantuk, lelah, pusing, insomnia, mimpi abnormal.
  • Tremor, agitasi, palpitasi, ansietas, letargi, spasme otot, hiperhidrosis

Obat ini juga dapat menyebabkan efek samping yang berpotensi fatal, seperti sindrom Stevens-Johnson, kegagalan organ hati dengan atau tanpa jaundice.

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Hipertensi
  • Kejang
  • Perokok
  • Gastroparesis atau kelemahan otot lambung.
  • Gangguan perdarahan.
  • Mania atau hipomania.
  • Kehamilan dan menyusui.
  • Gangguan ginjal ringan hingga sedang.
  • Dianjurkan untuk mengurangi dosis secara bertahap, jangan menghentikan penggunaan obat secara tiba-tiba.
  • Peningkatan tekanan intraokular atau berisiko mengalami glaukoma akut sudut sempit. 

Penyimpanan

Simpan di bawah suhu 30°C, di dalam wadah tertutup yang terhindar dari kelembapan dan panas. 

Kontraindikasi 

Jangan menggunakan duloxetine jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Kerusakan hati
  • Gangguan ginjal berat
  • Hipertensi tidak terkontrol
  • Glaukoma sudut sempit
  • Penggunaan bersamaan dengan CYP1A2 inhibitor (contohnya, ciprofloxacin).
  • Penggunaan bersamaan dengan linezolid atau methylene blue intravena.
  • Penggunaan bersamaan dengan obat MAOI, atau selama 14 hari setelah berhenti memakai MAOI.

Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi fluoxetine dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Meningkatkan risiko perdarahan jika digunakan bersamaan dengan aspirin, NSAID, warfarin, dan antikoagulan lainnya.
  • Meningkatkan kadar serum dan risiko toksisitas jika digunakan bersamaan dengan penghambat CYP12A poten, seperti ciprofloxacin.
  • Meningkatkan risiko sindrom serotonin jika digunakan bersamaan dengan antidepresan trisiklik, SSRI, SNRI, serta lithium. Sindrom serotonin terjadi ketika terdapat peningkatan jumlah neurotransmiter serotonin. Gejala yang dialami dapat berupa perubahan mental, mulut kering, hipotermia, syok, diare, mual, tremor, kekakuan otot, berkeringat, dan demam.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. http://mims.com/indonesia/drug/info/duloxetine/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 27 Oktober 2022

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/es-es/drugs-supplements/duloxetine-oral-route/before-using/drg-20067247
Diakses pada 27 Oktober 2022

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-91490/duloxetine-oral/details
Diakses pada 27 Oktober 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email