Dopamet Tablet 250 mg

27 Okt 2020
Dopamet tablet adalah obat untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi).

Deskripsi obat

Dopamet tablet adalah obat untuk mengobati tekanan darah tinggi (hipertensi) serta mencegah stroke, serangan jantung, dan gangguan ginjal. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Dopamet tablet mengandung zat aktif metildopa.
Dopamet Tablet 250 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaMetildopa.
Kelas terapiAntihipertensi.
Klasifikasi obatAlpha-2 reseptor agonis.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 tablet (250 mg)
ProdusenActavis.

Informasi zat aktif

Metildopa merangsang reseptor alfa adrenergik sentral oleh neurotransmitter palsu (alfa-methylnorepinephrine) yang menghasilkan penurunan tonus simpatis dan penurunan tekanan darah.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, metildopa diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap secara bervariasi dan tidak lengkap dari saluran pencernaan. Kadar obat di dalam peredarah darah (ketersediaan hayati): Sekitar 50%. Waktu dimana kadar obat mencapai tertinggi dalam peredaran dara: 2-4 jam.
  • Distribusi: Melintasi sawar darah-otak dan plasenta; masuk ASI (jumlah kecil). Volume distribusi: 0,23 L/kg. Pengikatan protein plasma: Minimal (10-15%).
  • Metabolisme: Dimetabolisme secara ekstensif; diubah menjadi alfa-methylnorepinefrin aktif melalui reaksi kimia yang menyebabkan hilangnya gugus karboksil dan melepaskan karbon dioksida (CO2) (dekarboksilasi) di susunan saraf pusat.
  • Ekskresi: Melalui urin, terutama sebagai obat yang tidak berubah dan konjugat O-sulfat. Waktu paruh eliminasi biphasic: Sekitar 1,7 jam (fase awal); lebih lama (fase ke-2).

Indikasi (manfaat) obat

Metildopa termasuk dalam golongan obat yang disebut antiadrenergik yang bekerja secara terpusat. Obat ini sering digunakan untuk mengobati kondisi serupa. Otak biasanya mengirimkan sinyal ke pembuluh darah Anda yang menyebabkan pembuluh menyempit. Obat ini dapat meningkatkan tekanan darah Anda. Metildopa mencegah otak Anda mengirimkan sinyal-sinyal ini. Obat ini dapat membantu mencegah tekanan darah Anda naik.

Komposisi obat

Metildopa 250 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Monoterapi:

  • Dosis awal: 250 mg sebanyak 2-3 kali/hari, dikonsumsi selama 2 hari. Disesuaikan dengan interval minimal 2 hari.
  • Dosis pemeliharaan: 500-2000 mg/hari.
  • Dosis maksimal: 3000 mg/hari.

Terapi kombinasi:

  • Dosis awal: dosis maksimal 500 mg/hari, dikonsumsi dalam dosis terbagi.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Kelelahan dan mengantuk.
    Efek samping ini dapat terjadi selama beberapa hari pertama pengobatan dan penggunaan dosis tinggi. Tingkatkan dosis malam Anda terlebih dahulu. Jangan mengemudi dan jangan gunakan alat atau mesin saat terpengaruh. Jangan minum alkohol karena akan memperburuk keadaan.
  • Pusing dan merasa ingin pingsan ketika berdiri.
    Efek samping ini biasa terjadi saat Anda pertama kali mulai mengonsumsi metildopa. Berhati-hatilah saat bangun dari berbaring atau duduk untuk menghindari jatuh. Bangun perlahan. Beritahu dokter Anda jika merepotkan.
  • Sakit kepala, pembengkakan pada kaki atau pergelangan kaki, dan mulut kering.
    Minum banyak air dan mintalah apoteker Anda untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit yang sesuai. Jika sakit kepala berlanjut, beri tahu dokter Anda.
  • Tanda-tanda terjadinya gangguan pada hati seperti kulit atau mata yang menjadi menguning, urin berwarna gelap, dan nyeri pada perut.

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan riwayat kekurangan darah yang disebabkan karena hancurnya sel darah merah yang lebih cepat dibandingkan proses pembentukannya (anemia hemolitik).
  • Pasien penderita penyakit hati.
  • Pasien yang mengalami gangguan gerakan yang disebabkan akibat terjadinya penyakit saraf (parkinsonisme).
  • Pasien yang mengalami kelainan genetik yang terjadi akibat proses pembentukan heme yang tidak sempurna (porfiria hati).
  • Tidak ditujukan untuk pengobatan tumor jinak yang terjadi pada kelenjar adrenal bagian tengah (phaeochromocytoma).
  • Pasien penderita gangguan ginjal atau hati.
  • Anak-anak.
  • Pasien lanjut usia.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan dopamet tablet pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien penderita penyakit hati yang aktif seperti peradangan pada organ hati (hepatitis), dan terbentuknya jaringan parut pada organ hati (sirosis aktif).
  • Pasien yang mengalami depresi.
  • Pasien yang mengonsumsi obat penghambat monoamin oksidase (MAOI).

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Obat yang membantu mengeluarkan air seni (diuretik) dan obat penurun tekanan darah lain.
    Metildopa dapat meningkatkan efek penurunan tekanan darah hingga di bawah batas normal (hipotensi) dan meningkan efek diuretik.
  • Entakarpon.
    Entekarpon dapat mengurangi metabolisme sehingga efek obat akan berkurang.
  • Simpatomimetik.
    Simpatomimetik dapat memberikan efek yang berlawanan pada metildopa.
  • Antidepresan trisiklik, antipsikotik, dan beta bloker.
    Obat di atas dapat memberikan efek yang berlawanan dari metildopa.
  • Lithium.
    Metildopa dapat meningkatkan terjadinya keracunan pada lithium.
  • Penghambat monoamin oksidase.
    Obat di atas dapat mengurangi efek penurunan tekanan darah dari metildopa.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami pusing dan seperti ingin pingsan, kulit pucat atau menguning, urin berwarna gelap, demam, kebingungan atau kelemahan, gerakan otot yang tidak terkontrol atau tidak disengaja, masalah jantung yang ditandai dengan pembengkakan, penambahan berat badan yang cepat, sesak napas atau tanda-tanda masalah hati atau pankreas seperti kehilangan nafsu makan, sakit perut bagian atas yang dapat menyebar ke punggung Anda, mual atau muntah, detak jantung cepat, urin berwarna gelap, penyakit kuning seperti kulit atau mata menguning.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/methyldopa?mtype=generic
Diakses pada 7 September 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682242.html
Diakses pada 7 September 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/aldomet-methyldopa-342385
Diakses pada 7 September 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-8678/methyldopa-oral/details
Diakses pada 7 September 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/methyldopa-oral-tablet#important-warnings
Diakses pada 7 September 2020

Patient. https://patient.info/medicine/methyldopa-for-high-blood-pressure-aldomet
Diakses pada 7 September 2020

Healthnavigator. https://www.healthnavigator.org.nz/medicines/m/methyldopa/
Diakses pada 7 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email