Domperidone

30 Okt 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Domperidone digunakan untuk membantu mengurangi rasa mual dan muntah

Domperidone digunakan untuk membantu mengurangi rasa mual dan muntah

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Conpidone, DOM, Dometa, Digestadon, Dom, Fudo, Galdom, Grameta, Monell, Motilium, Regit, Vesperum, Vometa / Vometa FT, Vomistop, Vomitas, Vosedon, Yaridon, Costil, Dombaz, Dome / Dome FT, Domedon, Dometik / FDT Domestik, Dominal / Dominal FM, Domperidon OGB Medikon, Galflux, Gerdilium, Larmeta, Lexadon, Nomesis, Periflux, Prospep, Tilidon, Vidon, Vomarin FT, Vomecho, Vomerin, Vomidone, Vomina

Deskripsi obat

Domperidone adalah obat yang digunakan untuk mengurangi rasa mual dan muntah. Obat ini merupakan obat antiemetik yang bekerja dengan  meningkatkan pergerakan usus dan lambung dalam mencerna makanan, sehingga dapat mengurangi rasa mual dan muntah.

Di samping itu, domperidone juga dapat mengatasi mual dan muntah sebagai efek samping kemoterapi kanker, radioterapi, serta penggunaan obat digitalis, levodopa, dan bromokriptin lebih dari 12 minggu. 

Domperidone  juga dapat digunakan untuk meredakan mual akibat mengonsumsi obat untuk mengobati penyakit Parkinson, yaitu gangguan sistem saraf yang memengaruhi koordinasi gerakan.

Domperidone juga dapat digunakan untuk meredakan gejala gangguan pencernaan atau dispepsia.

Domperidone (Domperidon)
Golongan

Kelas terapi : Antiemetik. Klasifikasi Obat : Agen prokinetik.

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet, kaplet, sirup, suspensi, suppositoria

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul pada janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

 

Oral

Pengobatan jangka pendek untuk mual dan muntah

  • Dewasa dengan berat badan di atas 35 kg: 10 mg, 3 kali/hari. Dosis maksimal:30 mg/hari.
  • Anak-anak:
    • 12 tahun ke bawah dengan berat badan kurang dari35 kg: 250 mcg/kgBB, 3 kali/hari. Dosis maksimal: 750 mcg/kgBB/hari.
    • 12 tahun ke atas dengan berat badan di atas35 kg: Sama dengan dosis orang dewasa.

Gangguan motilitas gastrointestinal

  • Dewasa: 10 mg, 3 kali/hari. Dosis maksimal 30 mg/hari.

Rektal atau suppositoria

Mual dan muntah

  • Dewasa: 30 mg sebanyak 2 kali/hari.
  • Anak-anak:
    • 12 tahun ke bawah dengan BB 35 kg ke bawah: 750 mcg/kgBB, 2 kali/hari.
    • 12 tahun ke atas dengan BB 35 kg ke atas: Sama dengan dosis orang dewasa.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan domperidone sebelum penggunaan.

  • Oral: 
    • Sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, atau 15-30 menit sebelum makan dan menjelang tidur malam. 
    • Untuk sediaan tablet, telan utuh tablet, jangan digerus atau dikunyah, minumlah segelas penuh air putih untuk membantu menelannya.
    • Untuk sediaan tablet kunyah, tablet harus dikunyah sampai melarut di mulut. Minumlah segelas air putih setelahnya. 
    • Untuk sediaan sirup, kocok larutan dengan baik sebelum digunakan agar obat dapat menyebar secara merata. Jangan gunakan sendok dapur untuk mengukur dosis. Gunakan gelas ukur atau sendok khusus obat yang biasanya telah disediakan dalam kemasan obat. 
    • Untuk sediaan suspensi, kocok dahulu botol setiap akan dikonsumsi agar larutan dan serbuk di dalamnya tercampur merata.
  • Suppositoria:
    • Cuci tangan dengan sabun dan air hangat.
    • Buka bungkus suppositoria.
    • Gosokkan pelumas berbahan dasar air ke ujungnya atau celupkan ke dalam air. Cara ini akan membantu Anda memasukan suppositoria dengan lancar.
    • Anda dapat berdiri dengan satu kaki di atas kursi atau berbaring miring dengan satu kaki lurus dan kaki lainnya ditekuk ke arah perut.
    • Buka bokong Anda dengan perlahan.
    • Dorong suppositoria dengan hati-hati, ujung runcing terlebih dahulu, sekitar 1 inci ke bagian bawah Anda.
    • Tutup kaki Anda dan duduk atau berbaring selama sekitar 15 menit untuk membiarkannya larut.
    • Cuci kembali tangan Anda dengan air hangat dan sabun.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Domperidone  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Diare.
    Untuk mengatasi diare ringan, Anda perlu mengganti cairan dan elektrolit (garam) yang hilang dengan meminum banyak air atau minuman olahraga kaya elektrolit. Hindari kopi, minuman berkafein, minuman manis, soda, dan alkohol karena memiliki efek pencahar. Sebaiknya, hindari juga produk susu.
  • Sakit kepala.
    Istirahat dan tidur yang cukup dapat membantu Anda menjadi lebih rileks. Jika Anda duduk dalam waktu lama, cobalah bangun dan sering-seringlah bergerak. Cobalah membuat rahang, leher, dan bahu Anda lebih rileks.
  • Mulut kering.
  • Kejang.
  • Biduran (urtikaria).
  • Gangguan irama jantung.

Efek samping yg jarang terjadi, tetapi serius, yaitu:

  • Hilangnya keseimbangan atau kontrol otot.
  • Pembengkakan mulut.
  • Detak jantung atau denyut jantung yang cepat, tidak teratur, atau berdebar.
  • Pembengkakan wajah, tangan, kaki bagian bawah, atau kaki.

Efek samping yang sering terjadi akibat overdosis penggunaan domperidone, yaitu:

  • Pusing
  • Kesulitan dalam berbicara.
  • Disorientasi
  • Pingsan
  • Detak jantung tak teratur.
  • Kehilangan keseimbangan atau kontrol otot.

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Bayi berusia 1 tahun ke bawah.
  • Penderita gangguan hati dan ginjal ringan.
  • Anak-anak berusia di bawah 12 tahun.
  • Penderita masalah pada jantung, seperti gangguan irama jantung.
  • Ibu hamil dan menyusui.
  • Pasien dengan riwayat pribadi atau keluarga mengalami kanker payudara.
  • Pasien lanjut usia.
  • Pasien yang memiliki faktor risiko kematian jantung mendadak, misalnya memiliki riwayat keluarga penyakit arteri koroner, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, kencing manis (diabetes melitus), dan obesitas, serta merokok dan mengonsumsi alkohol.
  • Pasien dengan kondisi motilitas lambung membahayakan, misalnya mengalami perdarahan dan penyumbatan (obstruksi) pada saluran pencernaan.

Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan.

Penyimpanan

Simpan pada suhu antara 15-30°C dan terlindung dari cahaya matahari langsung. Hindari tempat lembap.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan menggunakan domperidone jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Alergi terhadap domperidone.
  • Gangguan hati sedang hingga berat.
  • Penderita gangguan elektrolit, seperti pasien dengan kadar kalium rendah dalam darah (hipokalemia) dan kadar magnesium rendah dalam darah (hipomagnesemia).
  • Mengonsumsi obat ketoconazole, erythromycin, protease inhibitor, atau nefazodon.
  • Memiliki tumor jinak pada kelenjar hipofisis (pituitary) yang terletak pada bagian dasar otak (prolaktinomia).
  • Tidak dianjurkan untuk penggunaan jangka panjang.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi domperidone dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Antasida atau agen antisekretori.
    Penggunaan bersama domperidone dapat menurunkan efektivitas antasida dalam menurunkan asam lambung.
  • Protease inhibitor, antijamur azol sistemik, klaritromisin, telitromisin, nefazodon, diltiazem, verapamil, dofetilid, amiodaron, haloperidol, pimozid, citalopram, eritromisin, levofloksasin, pentamidin, halofantrin, lumefantrin, cisapride, dolasetron, mizolastin, mequitazin, toremifen, vandetanib, vincamin, dan beprid.
    Penggunaan domperidone dengan obat-obatan di atas dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung.
  • Levodopa.
    Penggunaan bersama domperidone dapat meningkatkan konsentrasi levodopa dalam plasma, sehingga meningkatkan risiko efek samping, seperti pusing, mual, dan muntah.
  • Azithromycin, roksitromisin, serta obat yang memicu perlambatan denyut jantung (bradikardia) dan penurunan kadar kalium dalam darah (hipokalemia).
    Penggunaan domperidone dengan obat-obatan di atas dapat menyebabkan gangguan irama jantung.
  • Bromikriptin.
    Penggunaan bersama domperidone dapat melawan efek bromokriptin, sehingga dapat mengganggu siklus menstruasi dan produksi ASI.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus sesuai dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui oleh BPOM.

Drugs. https://www.drugs.com/cons/domperidone.html

Diakses pada 24 Oktober 2022

 

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/domperidone?mtype=generic

Diakses pada 24 Oktober 2022

 

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/domperidone/

Diakses pada 24 Oktober 2022

 

MayoClinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/domperidone-oral-route/side-effects/drg-20063481?p=1

Diakses pada 24 Oktober 2022

 

Medicine Net. https://www.medicinenet.com/domperidone-oral/article.htm

Diakses pada 24 Oktober 2022

 

Patient. https://patient.info/medicine/domperidone-for-sickness-motilium

Diakses pada 24 Oktober 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email