Diprosalic Salep 5 g

27 Okt 2020
Diprosalic salep adalah obat untuk mengatasi peradangan kulit, kulit mengeras, dan kulit bersisik.

Deskripsi obat

Diprosalic salep adalah obat untuk mengatasi peradangan kulit, kulit yang mengeras (hiperkeratotik), dan kulit bersisik (scaling skin). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Diprosalic salep mengandung zat aktif betametason dipropionat dan asam salisilat.

Diprosalic Salep 5 g
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamabetametason dipropinoat dan asam salisilat.
Kelas terapiAntiinfeksi.
Klasifikasi obatKortikosteroid topikal.
Kemasan1 box isi 1 tube @ 5 g
ProdusenMerck Sharp Dohme Pharma

Informasi zat aktif

Betametason adalah kortikosteroid berfluorinasi sintetis, bekerja aktif secara topikal dan menghasilkan respons yang cepat dan berkelanjutan pada dermatosis inflamasi. Asam salisilat memiliki aksi keratolitik sehingga melembutkan keratin, melonggarkan epitel kornifikasi dan deskuamasi epidermis, hal tersebut membantu penyerapan (penetrasi) betametason. Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, betametason dan asam salisilat diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Penyerpan betametason bergantung pada beberapa faktor, misalnya penggunaan pembalut oklusif dan kondisi epidermis. Absorpsi asam salisilat bekerja lokal setelah aplikasi topikal.
  • Distribusi: Betametason didistribusikan dengan cepat ke seluruh jaringan tubuh, melintasi plasenta, masuk ke dalam ASI dalam jumlah kecil. Ikatan protein plasma bertindak secara luas (ekstensif) terutama untuk globulin.
  • Metabolisme: Betametason dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Betametason diekskresikan melalui urin dan empedu.

Indikasi (manfaat) obat

Mengatasi:

  • Peradangan (inflamasi) kulit.
  • Kulit yang mengeras (hiperkeratotik).
  • Kulit bersisik (scaling skin).

Betametason adalah obat kortikosteroid topikal yang bekerja dengan menghentikan sel-sel kulit melepaskan berbagai zat peradangan yang membuat pembuluh darah melebar dan menyebabkan kulit menjadi merah, bengkak dan gatal, mengurangi pembengkakan, kemerahan dan gatal-gatal sehingga membantu mencegah goresan yang dapat mengiritasi kulit lebih lanjut.
Asam salisilat adalah jenis obat yang disebut keratolitik yang bekerja dengan memecah keratin, yang merupakan protein yang membentuk bagian dari struktur kulit sehingga membantu meningkatkan penyerapan (penetrasi) betametason ke dalam kulit dan membuatnya lebih efektif daripada jika betametason dioleskan sendiri.

Komposisi obat

Tiap 1 g: betametason dipropionat 0,5 mg dan asam asalisilat 30 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa: dioleskan 1-2 kali/hari selama 2 minggu.

  • Dosis maksimal: 60 g/minggu.

Aturan pakai obat

Oleskan pada area kulit yang membutuhkan.

Efek samping obat

  • Kulit menipis, perih, melepuh, mengelupas, bengkak.
  • Rasa gatal, terbakar, ruam kulit, kekeringan pada kulit
  • Peradangan pada folikel rambut dan pertumbuhan rambut yang berlebihan.
  • Pigmentasi kulit berkurang dan reaksi alergi kulit.
  • Peradangan kulit (dermatitis) menyebabkan kulit menjadi merah dan gatal.

Jika Anda mengalami efek samping tersebut, bicarakan dengan dokter atau apoteker Anda.

Perhatian Khusus

  • Obat ini tidak boleh digunakan di bawah perban atau plester.
  • Anak-anak.
  • Wanita hamil, wanita berencana untuk hamil, dan ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan diprosalic salep pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan gunakan di area kulit pada kondisi:

  • Infeksi kulit bakteri, seperti impetigo.
  • Infeksi kulit jamur seperti sariawan, kurap, kutu air.
  • Infeksi virus pada kulit, seperti cacar air, cacar api (herpes zoster) atau herpes simpleks.
  • Luka (lesi) yang disebabkan oleh tuberkulosis.
  • Jerawat (flek).
  • Kulit kemerahan dan bintik menyerupai jerawat (rosacea).
  • Kondisi kulit dengan ruam merah di sekitar mulut (dermatitis perioral).
  • Ruam popok.
  • Radang kulit kronis berupa kulit bersisik kemerahan (psoriasis plak) yang menyebar luas.
  • Gatal (pruritus) pada daerah genital dan anal.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya gunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa menggunakan obat.
    Jika sering lupa untuk menggunakan obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal pemakaian obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal pemakaian obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jika bagian kulit yang diobati mengalami iritasi kulit yang parah, dan mumculnya tanda-tanda infeksi kulit seperti kemerahan, pembengkakan, raasa hangat pada kulit, dan kulit mengeluarkan cairan,

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/betamethasone%20+%20salicylic%20acid?mtype=generic
Diakses pada 2 September 2020

Drugs. https://www.drugs.com/uk/diprosalic-ointment-leaflet.html
Diakses pada 2 September 2020

Netdoctor. https://www.netdoctor.co.uk/medicines/skin-hair/a6589/diprosalic-ointment-betamethasone-salicylic-acid/
Diakses pada 2 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email