Fargoxin, Digoxin Indo Farma, Digoxin Sandoz, Digoxin NI, Lanoxin
Digoxin digunakan untuk mengatasi gagal jantung. Obat ini termasuk dalam kelas obat glikosida jantung. Dalam mengobati gagal jantung kongestif, digoxin biasanya dikombinasikan dengan obat diuretik dan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE).
Mengobati gagal jantung akan membantu mempertahankan kemampuan untuk beraktivitas, seperti berjalan dan berolahraga. Selain itu, mengobati gagal jantung pun dapat dapat meningkatkan kekuatan jantung.
Selain mengobati gagal jantung, digoxin juga digunakan untuk mengatasi salah satu jenis gangguan irama jantung (aritmia) yang disebut fibrilasi atrium. Obat ini akan membantu membuat jantung berdetak lebih kuat, dengan ritme lebih teratur.
Digoxin (Digoksin) | |
---|---|
Golongan | Kelas terapi : Obat jantung Klasifikasi obat : Glikosida jantung |
Kategori obat | Obat resep |
Bentuk sediaan obat | Tablet, injeksi |
Dikonsumsi oleh | Dewasa, anak-anak, dan lanjut usia |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol, tetapi ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. |
Dosis obat | Dosis setiap orang berbeda-beda. Pastikan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat. |
Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat. Namun, jika terjadi efek samping yang mengganggu atau memburuk, segeralah cari bantuan medis.
Efek samping yang mungkin timbul dari penggunaan dogoxin antara lain:
Beri tahu dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya. Hati-hati menggunakan digoxin pada kondisi:
Digoxin IV hanya dapat diberikan kepada pasien yang belum menerima glikosida jantung dalam 2 minggu sebelumnya. Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan.
Simpan pada suhu antara 20-25°C serta terlindung dari cahaya matahari langsung.
Jangan mengonsumsi obat ini jika mempunyai kondisi medis, seperti:
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan digoxin pada ibu hamil.
Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Segera hubungi dokter jika Anda mengalami:
Interaksi pada obat mungkin akan terjadi jika mengonsumsi beberapa obat bersamaan. Jika ingin menggunakan obat bersamaan, harap konsultasi ke dokter Anda terlebih dahulu. Dokter mungkin akan mengganti dosis obat tersebut jika memang harus digunakan bersamaan.
Penggunaan obat digoxin bersama obat-obatan lain dapat menyebabkan interaksi, seperti:
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/digoxin?mtype=generic
Diakses pada 11 Februari 2021
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682301.html
Diakses pada 11 Februari 2021
Drugs. https://www.drugs.com/digoxin.html
Diakses pada 11 Februari 2021
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-4358/digoxin-oral/details
Diakses pada 11 Februari 2021
Rxlist. https://www.rxlist.com/consumer_digoxin_lanoxin/drugs-condition.htm
Diakses pada 11 Februari 2021
NHS. https://www.nhs.uk/medicines/digoxin/
Diakses pada 11 Februari 2021
Healthline. https://www.healthline.com/health/digoxin-oral-tablet#about
Diakses pada 11 Februari 2021
medicinenet. https://www.medicinenet.com/digoxin/article.htm
Diakses pada 11 Februari 2021
MayoClinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/digoxin-oral-route/description/drg-20072646
Diakses pada 11 Februari 2021