Digenta Krim 10 g

21 Des 2020| Dina Rahmawati
Digenta cream adalah obat untuk mengobati berbagai peradangan kulit, seperti gatal-gatal

Deskripsi obat

Digenta krim adalah obat yang berguna untuk mengobati dermatitis, yaitu peradangan pada kulit yang menyebabkan kulit merah dan gatal. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Digenta krim mengandung zat aktif gentamicin dan betamethasone.
Gentamicin bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri, sedangkan betamethasone membantu mengurangi pembengkakan, kemerahan, dan gatal. Kombinasi gentamicin dan betamethasone juga digunakan untuk mengobati infeksi bakteri pada mata atau telinga luar, seperti pembengkakan atau peradangan.

Digenta Krim 10 g
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Kandungan utamaBetamethasone dan gentamicin.
Kelas terapiAntiinflamasi.
Klasifikasi obatKortikosteroid topikal.
Kemasan1 box isi 1 tube @ 10 g
ProdusenInterbat

Informasi zat aktif

Betamethasone bekerja aktif secara topikal, yaitu digunakan atau dioleskan pada permukaan kulit. Obat ini mampu menghasilkan respons yang cepat dan berkelanjutan pada penyakit dermatosis inflamasi.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, betamethasone diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Penyerapan betamethasone bergantung pada beberapa faktor, misalnya penggunaan pembalut oklusif dan kondisi epidermis.
  • Distribusi: Betamethasone didistribusikan dengan cepat ke seluruh jaringan tubuh, melintasi plasenta, masuk ke dalam ASI dalam jumlah kecil. Ikatan protein plasma bertindak secara luas (ekstensif) terutama untuk globulin.
  • Metabolisme: Betamethasone dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Betamethasone dibuang melalui urine dan empedu.

Gentamicin dapat menghambat dan menghentikan pertumbuhan bakteri dengan mengganggu sintesis protein bakteri. Caranya adalah dengan mengikat subunit ribosom 30S yang mengakibatkan membran sel bakteri rusak.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, gentamicin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Penyerapan pada seluruh tubuh (sistemik) dilaporkan setelah aplikasi topikal untuk pasien luka bakar.

Indikasi (manfaat) obat

Obat ini digunakan untuk mengatasi:

  • Penyakit kulit kronis yang membuat kulit meradang, gatal, kering, dan pecah-pecah (dermatitis atopik).
  • Peradangan kulit karena terpapar zat penyebab iritasi atau alergi, seperti bahan kimia pada kosmetik dan tanaman beracun (dermatitis kontak).
  • Peradangan kulit akibat kekurangan aliran darah kronis di pembuluh darah vena pada bagian bawah tungkai (dermatitis statis).
  • Kondisi kulit kemerahan dan mengelupas pada area tubuh yang luas (dermatitis eksfoliatif).
  • Penyakit kulit kronis yang dimulai dengan bercak kulit yang terasa gatal (neurodermatitis).
  • Peradangan pada kulit, rambut, kuku, dan selaput lendir (lichen planus).
  • Peradangan pada kulit yang ditandai dengan kulit ruam, kering, tebal, bersisik, dan mudah terkelupas (psoriasis).
  • Gatal yang hebat, baik akut maupun kronis pada daerah anogenital (pruritus anogenital).
  • Peradangan kulit yang menimbulkan rasa gatal (eksema).
  • Peradangan pada lipatan tubuh.

Betamethasone adalah obat yang mengandung hormon steroid (kortikosteroid). Obat ini berperan dalam meredakan peradangan (antiinflamasi). Sementara, gentamisin berfungsi untuk menghambat perkembangbiakan bakteri penyebab infeksi.

Komposisi obat

Tiap 1 g:

  • Gentamicin sulfate setara dengan gentamicin 1 mg.
  • Betamethasone dipropionate setara dengan betamethasone 0,5 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Oleskan 2-3 kali/hari.

Aturan pakai obat

Oleskan tipis-tipis pada area yang gatal, lalu gosok secara merata.

Efek samping obat

  • Rasa terbakar pada kulit.
    Rasa terbakar dan perih ini mungkin terjadi dalam beberapa hari pertama, tetapi biasanya membaik setelahnya.
  • Kemerahan pada kulit.
  • Warna kulit tidak normal (hipopigmentasi).
  • Peradangan pada folikel rambut (folikulitis).
  • Pertumbuhan rambut berlebihan, hingga dapat menutupi wajah (hipertrikosis).
  • Kulit kering.
  • Iritasi.
  • Rasa gatal.
  • Kulit melepuh.

Bila efek samping ini memburuk atau terasa mengganggu, hubungi dokter atau apoteker Anda.

Cara penyimpanan obat

Simpan pada suhu di bawah 30°C, serta terlindung dari cahaya matahari langsung. Jangan simpan dari lemari pembeku. 

Perhatian Khusus

  • Anak-anak berusia 2 tahun ke bawah.
  • Jangan digunakan pada mata dan membran mukosa (lapisan kulit dalam).
  • Ibu hamil dan menyusui.
  • Hindari penggunaan dalam jangka panjang.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Digenta krim pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien penderita infeksi jamur dan virus.
  • Pasien dengan penyakit kulit yang timbul akibat serangan virus HSV (herpes simplek), cacar air (vaccina), dan bakteri mycobacterium tuberculosis (tuberkulosis kulit).
  • Pasien dengan kondisi kulit kemerahan, timbul bintil padat atau berisi nanah, dan pembuluh darah terlihat jelas (rosacea).
  • Pasien yang memiliki jerawat atau acne vulgaris.
  • Pasien yang mengalami peradangan berupa ruam gatal kemerahan pada kulit (dermatitis).
  • Pasien dengan kondisi rongga rektum terisi nanah yang muncul di sekitar anus (perianal).
  • Pasien yang mengalami gatal pada alat kelamin.
  • Pasien yang mengalami ruam popok.
  • Pasien yang terkena penyakit akibat infeksi virus.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Informasi interaksi obat yang tersedia antara Digenta krim dan obat-obatan lain terbatas. Dianjurkan agar pasien berkonsultasi dengan dokter, apoteker, atau penyedia perawatan kesehatan sebelum menggunakannya bersama obat lainnya.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal menggunakan obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan gunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa menggunakan obat.
    Jika sering lupa menggunakan obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Iritasi kulit parah pada daerah yang dioleskan krim.
  • Munculnya tanda-tanda infeksi kulit, seperti bengkak, kemerahan, terasa hangat, dan keluar cairan.

Sesuai kemasan per Desember 2019

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682799.html
Diakses pada 10 Desember 2020

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/betamethasone-topical.html
Diakses pada 10 Desember 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-75145/gentamicin-topical/details
Diakses pada 10 Desember 2020

Patient. https://patient.info/medicine/betamethasone-for-severe-inflammatory-skin-conditions
Diakses pada 10 Desember 2020

NHS. https://www.nhs.uk/medicines/betamethasone-skin/
Diakses pada 10 Desember 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email