Dextaco Sirup 60 ml

Dextaco sirup 60 ml adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kasus-kasus alergi yang memerlukan terapi dengan kortikosteroid.

Deskripsi obat

Dextaco sirup adalah obat untuk mengatasi kondisi alergi yang memerlukan terapi kortikosteroid seperti peradangan pada mukosa hidung yang disebabkan karena reaksi alergi (rhinitis alergi). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Dextaco sirup mengandung zat aktif deksametason dan deksklorfeniramin maleat.
Dextaco Sirup 60 ml
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 18.750/botol per November 2019
Produk HalalYa
Kandungan utamaDeksklorfeniramin maleat dan deksametason.
Kelas terapiAntihistamin dan antiinflamasi.
Klasifikasi obatKortikosterod.
Kemasan1 box isi 1 botol @ 60 ml
ProdusenBerlico Mulia Farma

Informasi zat aktif

Deksametason merupakan obat termasuk dalam golongan obat yang disebut steroid. Steroid seperti deksametason membantu memblokir respons sistem kekebalan terhadap peradangan, yang membantu mencegah kerusakan ini.
Deksklorfeniramin adalah antihistamin yang digunakan untuk meredakan gejala alergi, hay fever, dan flu biasa. Gejala ini mungkin termasuk ruam, mata berair, mata, hidung, tenggorokan, dan kulit gatal, batuk, pilek, dan bersin. Obat ini bekerja dengan cara memblokir zat alami tertentu (histamin) yang dibuat tubuh Anda selama reaksi alergi. Ini juga memblokir zat alami lain yang dibuat oleh tubuh Anda (asetilkolin). Memblokir asetilkolin membantu mengurangi gejala seperti mata berair dan pilek.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, deksametason dan deksklorfeniramin diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Mudah diserap dari saluran pencernaan. Waktu dimana obat mencapai kadar tertinggi dalam plasma (waktu untuk konsentrasi plasma puncak) 1-2 jam (oral).
  • Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Pengikatan protein plasma: Sekitar 77%, terutama pada albumin.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Melalui urin (hingga 65%). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) 4 ± 0,9 jam (oral).

Indikasi (manfaat) obat

Mengatasi kondisi alergi yang responsif terhadap kortikosteroid seperti:

  • Peradangan pada rongga hidung yag disebabkan karena reaksi alergi (rhinitis alergi).
  • Peradangan pada kulit yang menyebabkan kulit menjagi gatal dan kemerahan (dermatitis).
  • Kemerahan pada mata yang disebabkan karena peradangan pada mata (konjungtivitis alergi).
  • Biduran (urtikaria).

Deksklorfeniramin merupakan obat golongan antihistamin. Obat ini bekerja dengan cara memblokir zat alami tertentu (histamin) yang dibuat tubuh Anda selama reaksi alergi. Obat inijuga memblokir zat alami lain yang dibuat oleh tubuh Anda (asetilkolin). Memblokir asetilkolin membantu mengurangi gejala seperti mata berair dan pilek.
Deksametason termasuk dalam golongan obat yang disebut kortikosteroid (glukokortikoid). Obat ini mengurangi respons pertahanan alami tubuh Anda dan mengurangi gejala seperti pembengkakan dan reaksi tipe alergi.

Komposisi obat

Tiap 5 ml:

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa dan anak 12 tahun ke atas: 1 sendok takar 5 ml setiap 4-6 jam.
  • Anak-anak 6-12 tahun: ½ sendok takar 5 ml (2,5 ml) setiap 3-4 jam.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sesudah makan dan sebelum tidur.

Efek samping obat

  • Sakit kepala.
    Pastikan untuk beristirahat yang cukup dan konsumsi banyak cairan. Hindari mengonsumsi alkohol. Mintalah apoteker untuk rekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau semakin memburuk segera hubungi dokter Anda.
  • Jantung berdebar-debar (palpitasi) dan gangguan irama jantung (aritmia).
    Cobalah konsumsi amlodipin pada saat Anda dapat duduk (atau berbaring) ketika gejalanya paling buruk. Kurangi konsumsi alkohol, merokok, kafein, dan makan besar karena ini dapat memperburuk masalah. Jika Anda masih mengalami masalah setelah seminggu, bicarakan dengan dokter Anda karena mereka mungkin perlu dilakukan penggantian obat dengan jenis yang berbeda.
  • Mulut kering.
    Cobalah mengunyah permen karet bebas gula atau mengisap manisan bebas gula.
  • Kejang.
  • Berkeringat.
  • Gangguan gerakan yang tidak disadari penderita (gejala ekstrapiramidal).
  • Nyeri otot (mialgia).
  • Kesemutan (parestesia).
  • Gangguan gemetar yang tidak dapat dikendalikan (tremor).
  • Mengantuk.
  • Depresi dan gangguan sistem saraf pusat.
  • Gangguan kesulitan mengeluarkan cairan (retensi cairan).
  • Pasien penderita gangguan metabolisme.
  • Gangguan pada saluran pencernaan.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Pasien penderita penyakit infeksi.
  • Pasien penderita pengeroposan pada tulang (osteoporosis).
  • Pasien glaukoma.
  • Anak-anak 6 tahun ke bawah.
  • Wanita hamil dan menyusui.
  • Pasien penderita kencing manis (diabetes melitus).
  • Pasien penderita gagal ginjal kronik.
  • Pasien penderita payah jantung.
  • Pasien epilepsi.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan dextaco sirup pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki luka pada dinding lambung atau usus.
  • Pasien yang mengalami gangguan kesulitan membedakan imajinasi dan kenyataan (psikosis) atau psikoneurosis berat.
  • Pasien penderita infeksi jamur.
  • Pasien yang menerima vaksin hidup.
  • Ibu menyusui.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Bayi prematur dan baru lahir.
  • Penderita yang mendapat terapi penghambat monoamine oksidase (MAO).
  • Pasien penderita herpes simplex pada mata.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Antihipertensi.
    Efek penurunan tekanan darah (hipotensi) antagonis dari obat antihipertensi.
  • Fenoterol, pirbuterol, reproterol, rimiterol, ritodrin, salbutamol, dan terbutalin.
    Penggunaan bersama kortikosteroid dosis tinggi dengan fenoterol, pirbuterol, reproterol, rimiterol, ritodrin, salbutamol dan terbutalin dosis tinggi dapat menyebabkan penurunan kadar kalium dalam darah (hipokalemia).
  • Rifampisin, karbamazepin, fenobarbital, fenitoin, primidon, aminoglutethimid, dan barbiturat.
    Metabolisme kortikosteroid ditingkatkan oleh rifampisin, karbamazepin, fenobarbital, fenitoin, primidon, aminoglutethimid, dan barbiturat sehingga dapat menimbulkan efek samping.
  • Antikoagulan.
    Penggunaan bersama dengan antikoagulan dapat meningkatkan atau mengurangi waktu protrombin.
  • Diuretik hemat K dan karbenoksolon.
    Dapat meningkatkan risiko penurunan kadar kalium dalam darah (hipokalemia) dengan diuretik hemat K dan karbenoksolon.
  • Antidiabetik.
    Efek penurunan kadar gula dalam darah (hipoglikemik) antagonis dari agen antidiabetik.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami: kesulitan bernapas, menutup tenggorokan; pembengkakan bibir, lidah, atau wajah, serta gatal-gatal.

Sesuai kemasan per November 2019

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/alegi?type=brief&lang=id
Diakses pada 2 Oktober 2020

Ndrugs. https://www.ndrugs.com/?s=dexamethasone/dexchlorpheniramine%20maleate
Diakses pada 2 Oktober 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-10321/dexchlorpheniramine-maleate-oral/details
Diakses pada 2 Oktober 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-1027-5021/dexamethasone-oral/dexamethasone-oral/details
Diakses pada 2 Oktober 2020

MedicalNewsToday. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322409#about
Diakses pada 2 Oktober 2020

Drugs. https://www.drugs.com/dexchlorpheniramine.html
Diakses pada 2 Oktober 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email