Dexclosan tablet

23 Mar 2020| Anita Djie
Dexclosan tablet obat untuk mengatasi kasus-kasus alergi dimana diperlukan terapi dengan kortikosteroid.

Deskripsi obat

Dexclosan adalah obat untuk mengatasi kasus-kasus alergi dimana diperlukan terapi dengan kortikosteroid. Obat ini merupakan obat keras yang membutuhkan resep dokter. Dexclosan mengandung dexchlorpheniramine maleate, dexamethasone sebagai zat aktifnya.

Dexclosan tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 4.500/strip per Oktober 2019
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 tablet
ProdusenRama Emerald Multi Sukses

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengatasi kasus-kasus alergi dimana diperlukan terapi dengan kortikosteroid seperti:
    • Alergi rhinitis atau hay fever.
    • Kondisi medis yang menyebabkan jalan napas paru-paru membengkak dan menyempit (asma bronkial kronis) yang berat.
    • Tipe eksim yang dipicu oleh kontak zat tertentu (dermatitis kontak).
    • Radang kulit dalam jangka panjang, dengan kondisi merah, bersisik, kering dan gatal (dermatitis atopik).
    • Alergi obat.
    • Reaksi alergi terhadap suntikan serum (serum sickness).
    • infeksi pada konjungtiva (konjungtivitis alergis).
    • Peradangan atau inflamasi yang terjadi pada kornea mata (keratitis).
    • Peradangan bagian dalam hidung yang bukan disebabkan oleh alergi (riritis non-granulomatose).
    • Peradangan lainnya pada mata.

Komposisi obat

Dexchlorpheniramine maleate 2 mg, dexamethasone 0,5 mg

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa dan anak-anak 12 tahun ke atas: 1-2 kaplet sebanyak 4 kali/hari
  • Anak-anak 6-12 tahun: ½ kaplet sebanyak 3-4 kali/hari

Aturan pakai obat

  • Dikonsumsi sesudah makan dan sebelum tidur.
  • Simpan pada suhu di bawah 30°C, terlindung dari cahaya matahari

Efek samping obat

  • Retensi garam dan cairan.
  • Susah buang air kecil.
  • Gangguan pencernaan.
  • Peningkatan nafsu makan.
  • Hambatan pertumbuhan.
  • Gangguan menstruasi.
  • Pusing.
  • Penglihatan kabur.
  • Gangguan mental.
  • Proses kematian pada tulang yang juga menyebabkan gangguan dari suplai pembuluh darah tulang (osteonekrosis).
  • Mulut kering.
  • Pelemasan otot.
  • Kumpulan gejala yang muncul akibat kadar hormon kortisol yang terlalu tinggi dalam tubuh (sindrom cushingoid).
  • Luka pada dinding lambung (tukak lambung) aktif.
  • Infeksi sistemik.
  • Penderitanya mengalami pusing, sampai merasa dirinya atau sekelilingnya berputar (vertigo).

Perhatian Khusus

  • Wanita hamil.
  • Ibu menyusui.
  • Pasien lanjut usia.
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Pasien tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Pasien penderita gagal ginjal kronis.
  • Stres.
  • Sindrom atau kumpulan gejala komplikasi serius dari penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal (uremia).

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Hipersensitif.
  • Kerusakan pada lapisan mukosa, submukosa sampai lapisan otot saluran cerna yang disebabkan oleh aktivitas pepsin dan asam lambung yang berlebihan (ulkus peptikum).
  • Kondisi saat kualitas kepadatan tulang menurun (osteoporosis).
  • Ketidakseimbangan mental yang menyebabkan stress (prikoneurosis) berat.
  • Suatu penyakit infeksi menular yang disebabkan bakteri Mycobacterium tuberculosis (tuberkulosis).
  • Infeksi Jamur sistemik atau infeksi virus akut.
  • Terutama infeksi ruam di kulit yang terasa sakit, yang disebabkan oleh virus Varicella zoster (herpes zoster) pada mata.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Obat Hipnotik/Sedatif.
  • Diuretik.

Sesuai kemasan per Oktober 2019.

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email