Dexacap Tablet

27 Okt 2020
Dexacap tablet adalah obat untuk menurunkan tekanan darah tinggi.

Deskripsi obat

Dexacap tablet adalah obat untuk mengatasi hipertensi, gagal jantung kongestif, dan mengatasi masalah ginjal yang disebabkan diabetes. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Dexacap tablet mengandung zat aktif kaptopril.
Dexacap Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaKaptopril.
Kelas terapiAntihipertensi.
Klasifikasi obatACE Inhibitor.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 6 tablet (12,5 mg; 25 mg; 50 mg)
ProdusenDexa Medica

Informasi zat aktif

Captopril termasuk dalam golongan penghambat ACE yang mengandung sulfhidril yang secara kompetitif menghambat ACE untuk mencegah terjadinya konversi angiotensin I menjadi angiotensin II, sehingga meningkatkan aktivitas renin plasma dan mengurangi sekresi aldosteron.

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, captopril diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan cepat dari saluran pencernaan (sekitar 60-75%). Konsentrasi serum dapat menurun dengan adanya makanan. Ketersediaan hayati: sekitar 60-75%. Waktu puncak konsentrasi plasma: 1-2 jam.
  • Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI (jumlah kecil). Volume distribusi pada kondisi stabil: 0,7 L /kg. Ikatan protein plasma: 25% -30%.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Melalui urin sebanyak 90% ke atas; 40-50% sebagai obat tidak berubah. Waktu paruh eliminasi: 2-3 jam.

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Mengobati keadaan dimana jantung mengalami kegagalan pada memompa darah ke seluruh tubuh dalam jumlah normal (gagal jantung kongestif).
  • Mencegah stroke, masalah ginjal, dan serangan jantung.
  • Mencegah terjadinya permasalahan pada ginjal akibat penyakit kencing manis (diabetes melitus).

    Kaptopril bekerja dengan membuka atau melebarkan pembuluh darah, sehingga darah mengalir lebih mudah dan mengurangi beban kerja jantung dalam memompa darah. Efek-efek ini akan menurunkan tekanan darah serta meningkatkan kemampuan jantung untuk memompa darah, dan meningkatkan aliran darah di ginjal.

Komposisi obat

  • Dexacap tablet 12,5 mg: kaptopril 12,5 mg.
  • Dexacap tablet 25 mg: kaptopril 25 mg.
  • Dexacap tablet 50 mg: kaptopril 50 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Post-myocardial infarction:

  • Dosis awal: 6,25 mg/hari kamudian dilanjutkan dengan 12,5 mg sebanyak 3 kali/hari selama 2 hari, kemudian 25 mg sebanyak 3 kali/hari.
  • Dosis rumatan: 75-150 mg/hari dikonsumsi dalam 2-3 dosis terbagi.

Gagal jantung:

  • Dewasa:
    • Dosis awal: 6,25-12,5 mg sebanyak 2-3 kali/hari.
    • Dosis rumatan: 25 mg sebanyak 2-3 kali/hari.
    • Dosis maksimal: 50 mg sebanyak 3 kali/hari.
  • Anak-anak:
    • Dosis awal: 0,25 mg/kg BB/hari dalam 3 dosis terbagi.

Nefropati diabetik:

  • Pasien dewasa yang mengalami diabetes melitus tipe 1: 75-100 mg/hari dikonsumsi dalam dosis terbagi.

Hipertensi:

  • Dewasa:
    • Dosis awal: 25-75 mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi. Dosis dapat ditingkatkan setelah 2 minggu menjadi 100-150 mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi.
  • Bayi baru lahir: 0,15 mg/kg BB/hari.
  • Anak-anak dan remaja: 0,3 mg/kg BB.
    • Dosis maksimal: 6 mg/kg BB dalam 2-3 dosis terbagi.

      Dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi saat perut kosong, dapat dikonsumsi pada 1 jam sebelum atau 2 jam sesudah makan.

Efek samping obat

  • Diare.
  • Sakit perut.
  • Mulut kering.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).
  • Kehilangan nafsu makan (anoreksia).
  • Ruam pada kulit.
  • Gangguan pada pengecapan.
  • Penurunan jumlah neutrofil dalam darah (neutropenia).
  • Terdapatnya protein pada urin (proteinuria).
  • Sakit kepala.
  • Lelah.
  • Penurunan tekanan darah (hipotensi).
  • Mual.
  • Muntah.
  • Batuk.
  • Pembengkakan pada bagian kulit akibat penumpukan cairan pada jaringan.
  • Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (agranulositosis).
  • Penurunan kadar trombosit dalam darah (trombositopenia).

Perhatian Khusus

  • Anak-anak.
  • Ibu menyusui.
  • Pasien yang menderita peradangan usus.
  • Pasien yang menderita gangguan ginjal.
  • Jangan mengonsumsi obat lebih dari 5 hari.

Kategori kehamilan

Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia. Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di mana obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi dengan kaptopril atau obat ACE inhibitor lainnya.
  • Wanita hamil.
  • Pasien kencing manis atau pasien gangguan ginjal yang mengonsumsi aliskiren dan penghambat neprilisin seperti sakubitril.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

    • Lithium.
      Kaptopril dapat meningkatkan konsentrasi dan toksisitas dari lithium.
    • Prokainamid dan imunosupresan.
      Obat di atas dapat menyebabkan terjadinya peningkatan risiko leukopenia.
    • Probenesid.
      Probenesid dapat menyebabkan penurunan pembersihan ginjal.
    • Agen simpatomimetik.
      Agen simpatomimetik dapat menurunkan efek antihipertensi.
    • Agen penghambat adrenergi dan NSAID seperti indometasin dan ibuprofen.
      Obat di atas dapat meningkatkan efek penurunan tekanan darah hingga di bawah batas normal (hipotensi).
    • Antidiabetik oral seperti sulfonilurea.
      Kaptopril dapat menyebabkan peningkatan efektivitas obat di atas.
    • Diuretik tiazid atau loop, kecuali furosemid dan hidroklortiazid.
      Obat di atas dapat mengakibatkan penurunan volume dan risiko hipotensi.
    • Diuretik hemat kalium seperti amilorid, spironolakton, dan triamteren.
      Obat di atas dapat meningkatkan serum kalium.
    • Aliskiren
      Aliskiren dapat menyebabkan peningkatan pada risiko terjadinya gangguan fungsi ginjal.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.

Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.

  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.

Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.

  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.

Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.

  • Sering lupa mengonsumsi obat.

Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Perasaan pusing, seperti Anda akan pingsan.
  • Penurunan frekuensi dan jumlah urine.
  • Sesak napas (bahkan dengan aktivitas ringan), pembengkakan, penambahan berat badan yang cepat.
  • Nyeri atau tekanan dada, detak jantung berdebar-debar atau dada Anda berdebar-debar.
  • Peningkatan kadar kalium dalam darah seperti mual, detak jantung lambat atau tidak biasa, kelemahan, kehilangan gerakan atau kelemahan mendadak atau perasaan sakit, demam, menggigil, sakit tenggorokan, nyeri mulut, nyeri saat menelan, luka kulit, gejala pilek atau flu.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/captopril Diakses pada 29 Juli 2020 Dexa Medica. https://www.dexa-medica.com/brandedcontoh/Dexacap%C2%AE Diakses pada 29 Juli 2020 Healthline. https://www.healthline.com/health/captopril-oral-tablet#important-warnings Diakses pada 29 Juli 2020
Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email