Daktarin 2% Krim 10 g

27 Okt 2020| Lenny Tan
Daktarin krim 10 g untuk Infeksi kulit yang disebabkan oleh dermatofit atau ragi, dan jamur: panu, tinea capitis, tinea corporis, tinea manuum, tinea barbae , tinea cruris, tinea pedis.

Deskripsi obat

Daktarin krim adalah obat untuk mengatasi infeksi kulit dan kuku yang disebabkan oleh jamur seperti kutu air, pani, kurap (tinea) dan infeksi oleh jamur Candida. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Daktarin krim mengandung mikonazol nitrat.

Daktarin 2% Krim 10 g
Golongan ObatObat bebasObat bebas terbatas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter, namun aturan pakai serta efek sampingnya perlu diperhatikan.
HETRp 41.940/tube per September 2019
Produk HalalYa
Kandungan utamaMikonazol nitrat.
Kelas terapiAntifungi dan antiparasit.
Klasifikasi obatImidazol.
Kemasan1 box isi 1 tube @ 10 g
ProdusenTaisho Pharmaceutical Indonesia

Informasi zat aktif

Mikonazol atau agen antijamur turunan imidazol bekerja menghambat  proses perubahan senyawa menjadi lebih lebih kompleks (biosintesis) pada komponen dinding sel (ergosterol) pada jamur dan mengubah komposisi komponen lipid lain di dalam membran, sehingga mengakibatkan kematian (nekrosis) sel jamur. Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, mikonazol diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Waktu puncak konsentrasi plasma sekitar 2 jam.
  • Distribusi: Didistribusikan ke dalam jaringan, sendi, dan cairan. Ikatan protein plasma sekitar 88% terutama ke dalam serum albumin, dan sekitar 10% ke dalam sel darah merah.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati menjadi metabolit yang tidak aktif.
  • Ekskresi: Secara utama diekskresikan melaui feses dan waktu paruh eliminasi adalah 20-25 jam.

Indikasi (manfaat) obat

  • Infeksi jamur dermatofita pada kulit kepala dan batang rambut (tinea kapitis).
  • Kurap (tinea korporis).
  • Infeksi jamur menular yang menyerang tubuh bagian tangan (tinea manum).
  • Kutu air (tinea pedis).
  • Panu (tinea versicolor).
  • Infeksi karena jamur Candida pada kulit dan kuku (kandidiasis kulit dan kuku).
  • Infeksi jamur kulit pada area berambut di wajah dan leher (tinea barbae).
  • Gatal di selakangan akibat infeksi jamur (tinea cruris).
  • Infeksi jamur yang terjadi pada kuku tangan maupun kuku kaki (tinea unguium atau onikomikosis).

Mikonazol nitrat merupakan salah satu obat golongan antijamur turunan imidazol yang menghambat  proses perubahan senyawa menjadi lebih lebih kompleks (biosintesis) pada komponen dinding sel (ergosterol) pada jamur dan mengubah komposisi komponen lipid lain di dalam membran, sehingga mengakibatkan kematian (nekrosis) sel jamur

Komposisi obat

Tiap 1 g: mikonazol nitrat 20 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dioleskan 2 kali/hari.

Aturan pakai obat

Dioleskan pada bagian yang terinfeksi selama 2-6 minggu tergantung berat ringat penyakit.

Efek samping obat

  • Rasa terbakar.
    Jika kulit Anda seperti terbakar, tidak perlu khawatir sebab efek samping ini akan berlangsung selama beberapa hari.
  • Nyeri saat ditekan.
  • Kulit mengelupas.
  • Rasa gatal atau iritasi.
  • Peradangan berupa kulit kemerahan dan gatal (dermatitis kontak).
  • Benjolan seperti jerawat.

Perhatian Khusus

  • Penggunaan jangka panjang.
  • Pasien dengan gangguan hati.
  • Wanita hamil trimester pertama.
  • Ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan micoskin krim pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Anisindion, dikumarol, warfarin, dikumarol.
    Penggunaan anisindion bersama dengan mikonazol topikal telah menyebabkan komplikasi perdarahan, kemungkinan karena peningkatan kadar anisindione dalam darah. Setelah penggunaan topikal mikonazol, beberapa obat dapat diserap ke dalam aliran darah dan menyebabkan masalah dengan obat lain.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya gunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa menggunakan obat.
    Jika sering lupa untuk menggunakan obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal pemakaian obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal pemakaian obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

MIMS. https://www.mims.com/malaysia/drug/info/miconazole?mtype=generic
Diakses pada 25 September 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3841-787/miconazole-nitrate-topical/miconazole-topical/details
Diakses pada 25 September 2020

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/miconazole-topical.html
Diakses pada 25 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email