Daktarin Bedak 20 g

11 Feb 2020| Lenny Tan
Daktarin Bedak 20 g mengobati infeksi kulit yang disebabkan oleh dermatofit atau ragi, jamur dan bakteri.

Deskripsi obat

Daktarin Bedak dapat mengobati infeksi kulit yang disebabkan oleh dermatofit atau ragi, jamur dan bakteri. Bedak ini termasuk dalam obat bebas terbatas yang mengandung miconazole nitrate.

Daktarin Bedak 20 g
Golongan ObatObat bebasObat bebas terbatas. Obat yang boleh dibeli secara bebas tanpa menggunakan resep dokter, namun aturan pakai serta efek sampingnya perlu diperhatikan.
Kemasan1 box isi 1 botol @ 20 g
ProdusenTaisho Pharmaceutical Indonesia

Indikasi (manfaat) obat

Infeksi kulit yang disebabkan oleh dermatofit atau ragi, dan jamur lainnya seperti:

  • Panu (pytiriasis versicolor).
  • Infeksi jamur di kulit kepala (tinea capitis).
  • Infeksi jamur di leher/badan (tinea coporis).
  • Infeksi jamur di telapak tangan (tinea corporis).
  • Infeksi jamur di dagu (tinea manuum).
  • Infeksi jamur di selangkangan (tinea cruris).
  • Infeksi jamur di telapak kaki (tinea pedis).
  • Ruam popok.
  • Terapi infeksi selangkangan atau diantara jari yang disebabkan dermatofit atau ragi.
  • Dapat ditaburkan pada kaos kaki dan sepatu.

Komposisi obat

Tiap 1 g: miconazole nitrate 20 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

2 kali/hari.

Aturan pakai obat

  • Taburkan pada lesi, ratakan bedak dengan jari hingga seluruhnya meresap ke dalam kulit. Penggunaan bedak untuk pencegahan cukup 1 kali/hari. Lamanya terapi bervariasi antara 2-6 minggu tergantung dari tempat dan berat ringannya penyakit. Pengobatan harus diteruskan paling tidak 1 minggu, setelah semua gejala hilang.
  • Penyakit panu mengakitabkan gangguan pigmentasi kulit. Setelah pengobatan, gangguan pigmentasi belum kembali normal. Untuk pigmentasi normal dianjurkan berjemur di pagi hari.

Efek samping obat

Gangguan kulit dan jaringan subkutan:

  • Rasa terbakar pada kulit.
  • Inflamasi pada kulit.
  • Hilangnya warna pada kulit (hipopigmentasi).

Gangguan umum dan kondisi bagian kulit yang terinfeksi:

Perhatian Khusus

  • Reaksi hipersensitif berat, termasuk alergi berat yang terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian (anafilaksis) dan pembengkakan akibat alergi (angiodema).
  • Tidak boleh bersentuhan dengan mukosa mata.
  • Hindari terhirup serbuknya untuk mencegah iritasi pernafasan.
  • Wanita hamil dan menyusui.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Hipersensitifitas terhadap miconazole atau bahan pembuat obat lainnya atau turunan imidazole lainnya.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • CYP3A4/2C9.
  • Warfarin.
  • Oral hypoglycemic dan phenytoin.

Sesuai kemasan per Februari 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email