Daivobet Salep 15 g

22 Des 2020
Daivobet salep adalah obat untuk mengatasi psoriasis vulgaris.

Deskripsi obat

Daivobet salep adalah obat untuk mengatasi peradangan kulit berupa bercak merah, kulit kering, tebal, dan bersisik (psoriasis vulgaris). Obat ini merupakan keras yang harus menggunakan resep dokter. Daivobet salep mengandung zat aktif kalsipotriol dan betametason dipropionat.

Daivobet Salep 15 g
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaKalsipotriol dan betametsaon dipropionat.
Klasifikasi obatKortikosteroid topikal dan analog vitamin D.
Kemasan1 box isi 1 tube @ 15 g
ProdusenBayer Indonesia

Informasi zat aktif

Betametason adalah kortikosteroid sintetis yang memiliki sifat anti peradangan (antiinflamasi), anti gatal (anti pruritik), dan penyempitan pembuluh darah (vasokonstriksi). Kalsipotriol adalah analog vitamin D bekerja dengan cara mengurangi jumlah sel kulit baru yang diproduksi dan membuat sel baru matang lebih cepat dan bekerja pada psoriasis dengan mengurangi peradangan untuk meredakan gejala kulit seperti terbakar, nyeri, gatal, dan bengkak. Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, betametason dan kalsipotriol diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Kurang dari 1% diserap secara sistemik melalui kulit normal.
  • Distribusi: Betametason memasuki ASI dan ikatan protein plasma 64%.
  • Metabolisme: Dimetabolisme secara cepat dan ekstensif di hati.
  • Ekskresi: Betametason dieksresi melalui urin dan kalsipotriol melalui feses.

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengatasi peradangan kulit berupa bercak merah, kulit kering, tebal, dan bersisik (psoriasis vulgaris).

Betametason adalah kortikosteroid menekan sistem kekebalan, terutama sitokin proinflamasi yang menimbulkan reaksi alergi dan kemokin (protein kecil yang mempengaruhi sistem kekebalan), sehingga menghambat aktivasi sel-T sehingga mengurangi peradangan untuk meredakan gejala kulit seperti terbakar, nyeri, gatal, dan bengkak. Kalsipotriol bekerja dengan cara mengurangi jumlah sel kulit baru yang diproduksi dan membuat sel baru matang lebih cepat.

Komposisi obat

Tiap 1 g:

  • Kalsipotriol 50 mcg.
  • Betametason dipropionat 0,5 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa: dioleskan 1 kali/hari selama 4 minggu pada area kepala dan selama 8 miggu pada area selain kulit kepala.
    • Dosis maksimal:15 g/hari.
    • Maksimal area tubuh yang diterapi: 30% dari luas permukaan tubuh.

Aturan pakai obat

Oleskan lapisan tipis ke area yang membutuhkan, oleskan dengan lembut dan seluruhnya. Cuci tangan Anda setelah menggunakan, kecuali jika Anda menggunakan obat ini untuk merawat tangan. Hindari penggunaan obat pada mata atau mulut. Jika ini terjadi, segera bilas dengan air. Jangan aplikasikan produk ini ke wajah, ketiak, atau area selangkangan.

Efek samping obat

  • Perasaan terbakar atau menyengat.
  • Kulit kemerahan.
  • Gatal.
  • Iritasi kulit.
  • Kesemutan, atau kulit teras kering.
  • Perubahan warna pada kulit.
  • Kulit menjadi sensitif jika terkena cahaya.

Efek samping tersebut akan segera berlalu tetapi jika berlanjut atau kondisi memburuk, bicarakan dengan dokter Anda,

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan penyakit gula darah tinggi (diabetes melitus).
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan daivobet salep pada ibu hamil, namun ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin. Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien dengan infeksi virus herpes simpleks, varicella, dan vaksinia.
  • Pasien degan ineksi jamur, bakteri, atau parasit.
  • Pasien dengan tuberkulosis kulit.
  • Pasien dengan gangguan metabolisme kalsium.
  • Pasien dengan peradangan kulit sekitar mulut (dermatitis perioaral).
  • Pasien dengan penipisan kulit (atrofi kulit).
  • Pasien dengan garis-garis halus pada kulit (striae atrophicae).
  • Pasien dengan gangguan pembuluh darah kulit.
  • Pasien dengan jerawat.
  • Pasien dengan kulit dengan bintik kemerahan menyerupai jerawat (rosacea).
  • Pasien dengan bisul atau luka.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Obat golongan steroid lain.
    Penggunaan bersama obat golongan steroid, menyebabkan meningkatnya risiko efek samping dari obat steroid.
  • Kolekalsiferol.
    Obat dalam kalsipotrien topikal diserap melalui kulit ke dalam aliran darah dan dapat menyebabkan interaksi dengan obat lain. Menggunakan kalsipotrien topikal bersama dengan kolekalsiferol kadang-kadang dapat menyebabkan kadar kalsium darah Anda menjadi terlalu tinggi.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal obat sebelumnya, segera gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya gunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan menggunakan total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa menggunakan obat.
    Jika sering lupa untuk menggunakan obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal pemakaian obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal pemakaian obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Beri tahu dokter Anda segera jika Anda memiliki efek samping yang serius, termasuk:

  • Peradangan pada tempat rambut tumbuh (folikulitis).
  • Kelelahan yang parah.
  • Kehilangan berat badan.
  • Pembengkakan pada kaki.
  • Peningkatan rasa haus atau buang air kecil.
  • Masalah penglihatan.
  • Pusing.
  • Kesulitan pernapasan.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/betamethasone%20+%20calcipotriol?mtype=generic
Diakses pada 21 September 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-95232-3333/calcipotriene-betamethasone-topical/betamethasone-calcipotriene-calcipotriol-topical/details
Diakses pada 21 September 2020

Patient. https://patient.info/medicine/calcipotriol-for-psoriasis-dovonex#nav-4
Diakses pada 21 September 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/betamethasone-and-calcipotriene-topical.html
Diakses pada 21 September 2020

DermNet. https://dermnetnz.org/topics/calcipotriolbetamethasone-dipropionate-ointment-and-gel/
Diakses pada 21 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email