Cryptal Tablet

27 Okt 2020
Cryptal tablet adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi jamur yang terjadi pada tenggorokan.

Deskripsi obat

Cryptal tablet adalah obat untuk mengatasi berbagai infeksi jamur yang terjadi pada tenggorokan, saluran kemih, dan vagina. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Cryptal tablet mengandung zat aktif flukonazol.
Cryptal Tablet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaFlukonazol.
Kelas terapiAntijamur.
Klasifikasi obatAzole.
Kemasan1 box isi 1 strip @ 4 tablet (50 mg; 200 mg)
ProdusenPratapa Nirmala

Informasi zat aktif

Flukonazol adalah obat yang dapat menghambat pertumbuhan jamur atau agen antijamur turunan triazol yang dapat menghambat demetilasi 14 alfa-lanesterol yang dimediasi oleh jamur CYP450, dengan demikian mengurangi biosintesis ergosterol dan menghambat pembentukan membran sel jamur.

Bedasarkan proses kerja obat dalam tubuh, flukonazol diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran pencernaan. Ketersediaan hayati sekitar 90%. Waktu untuk konsentrasi plasma puncak kira-kira selama 1-2 jam.
  • Distribusi: Tersebar luas ke jaringan dan cairan tubuh. Memasuki ASI. Volume distribusi
    sekitar 0,6 L/kg. Pengikatan protein plasma sekitar 11-12%.
  • Metabolisme: Dimetabolisme hanya sebagian kecil.
  • Ekskresi: Terutama melalui urin (kira-kira 80% sebagai obat tidak berubah, kira-kira 11% sebagai metabolit). Waktu paruh eliminasi sekitar 30 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Mengobati berbagai infeksi yang disebabkan karena jamur seperti:

  • Infeksi jamur pada orang yang memiliki sistem kekebalan yang lemah akibat pengobatan kanker, transplantasi sumsum tulang, atau penyakit seperti AIDS.
  • Infeksi yang disebabkan oleh jamur, yang dapat menyerang bagian tubuh manapun termasuk seperti mulut, tenggorokan, kerongkongan, paru-paru, kandung kemih, daerah genital, dan darah.
  • Mengobati jenis meningitis tertentu pada pasien dengan HIV atau AIDS.

Flukonazol merupakan obat yang termasuk dalam golongan obat yang disebut antijamur derivat triazol. Flukonazol bekerja dengan cara menghalangi kemampuan jamur Candida dan Cryptococcus untuk bereproduksi. Bagi penderita infeksi jamur ini, obat ini membantu menghilangkan infeksi. Bagi orang yang berisiko tinggi terkena kandidiasis, ini membantu mencegah terjadinya infeksi.

Komposisi obat

  • Cryptal tablet 50 mg: flukonazol 50 mg.
  • Cryptal tablet 200 mg: flukonazol 200 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa:

  • Superficial mucosal candidiasis: 50 mg/hari, dosis dapat ditingkatkan hingga 100 mg/hari. Pengobatan dilakukan selama 7-14 hari pada penderita kandidiasis orofaringeal, 14 hari pada penderita kandidiasis oral atopik, dan 14-30 hari pada kandidiasis mukosa lainnya termasuk esofagitis.
  • Infeksi Cryptococcal dan candidiasis sistem: dosis awal 400 mg, diikuti dengan 200-400 mg sebanyak 1 kali/hari. Lama terapi disesuaikan dengan kondisi medis dan respon penderita, umumnya selama 6-8 minggu pada meningitis cryptococcal.
  • Mencegah relaps meningitis cryptococcal setelah terapi awal pada pasien AIDS: 100-200 mg/hari.
  • Pencegahan infeksi jamur pada pasien imunokompromais: 50-400 mg/hari.
  • Dermatofitosis, kandidiasis kutan, dan pityriasis versicolor: 50 mg/hari, dikonsumsi selama 6 minggu.
  • Candidal balanitis dan kandidiasis vagina: 150 mg/hari dikonsumsi dalam dosis tunggal.

Anak-anak 2 minggu ke bawah:

  • Infeksi Cryptococcal dan candidiasis sistemik: 6-12 mg/kgBB, 3 hari sekali; 2-4 minggu: 6-12 mg/kgBB, 2 hari sekali; di atas 4 minggu: 6-12 mg/kgBB/hari.
    • Dosis maksimal: 400 mg/hari.
  • Pencegahan infeksi jamur pada pasien imunokompromais: 3-12 mg/kgBB, 3 hari sekali; 2-4 minggu: 3-12 mg/kgBB, 2 hari sekali; di atas 4 minggu: 3-12 mg/kgBB/hari.
    • Dosis maksimal: 400 mg/hari

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Sakit perut.
    Cobalah istirahat dan rileks. Makan dan minum secara perlahan dan makan lebih sedikit dan lebih sering dapat membantu. Menempatkan bantalan panas atau botol air panas tertutup di perut Anda juga dapat membantu. Jika Anda sangat kesakitan, bicarakan dengan dokter atau apoteker.
  • Sakit kepala.
    istirahat dan minum banyak cairan. Jangan minum terlalu banyak alkohol. Mintalah apoteker untuk merekomendasikan obat penghilang rasa sakit jika Anda membutuhkannya. Bicaralah dengan dokter Anda jika sakit kepala berlangsung lebih dari seminggu atau parah. Jika sakit kepala berlanjut, beri tahu dokter Anda.
  • Diare.
    Minum banyak cairan untuk menghindari dehidrasi. Bicaralah dengan apoteker jika Anda mengalami tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau kencing berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
  • Mual atau muntah.
    Tetap berpegang pada makanan sederhana dan jangan makan makanan kaya rasa seperti makanan pedas. Jika Anda sedang sakit, cobalah sedikit air untuk menghindari dehidrasi. Mungkin membantu mengambil flukonazol Anda setelah makan atau ngemil.
  • Ruam kulit.
    Mungkin membantu untuk mengonsumsi antihistamin, yang dapat Anda beli dari apotek. Tanyakan kepada apoteker untuk mengetahui jenis apa yang tepat untuk Anda. Jika ruam semakin parah, atau tidak membaik setelah seminggu, bicarakan dengan dokter Anda.

Perhatian Khusus

  • Anak-anak.
  • Pasien lanjut usia.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Pasien dengan kondisi yang berpotensi proaritmia misalnya penurunan kadar kalium yang rendah dalam darah (hipokalemia), kelainan elektrolit, dan gagal jantung lanjut.
  • Pasien penderita penyakit serius yang mendasari misalnya AIDS dan keganasan.
  • Pasien penderita penyakit gangguan ginjal dan hati.

Kategori kehamilan

Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia. Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin. Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di mana obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang mengonsumsi obat ini bersama dengan astemizol, cisaprid, kuinidin, terfenadin, pimozid, dan eritromisin.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap flukonazol.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Rifampisin.
    Flukonazol dapat menurunkan kadar rifampisin dalam plasma sehingga menyebabkan penurunan efektivitas dari rifampisin.
  • Astemizol, cisaprid, terfenadin, kuinidin, pimozid, dan eritromisin.
    Flukonazol dapat meningkatkan risiko gangguan irama jantung (aritmia jantung) dengan obat-obatan yang diketahui memperpanjang interval QT seperti obat di atas.
  • Fentanil.
    Flukonazol dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi pernapasan jika dikonsumsi dengan fentanil.
  • Antikoagulan seperti warfarin.
    Penggunaan flukonazol dengan warfarin dapat meningkatkan waktu protombin.
  • Bosentan, siklosporin, midazolam, nevirapin, amitriptilin, nortriptiline, fenitoin, rifabutin, sulfonilurea, nateglinid, selekoksib, parekoksib, dan takudrolimus.
    Teofilin dapat meningkatkan kadar obat di atas sehingga menimbulkan efek samping.
  • Simvastatin dan atorvastatin.
    Flukonazol dapat meningkatkan risiko terjadinya kelelahan dan masalah pada otot jika dikonsimsi dengan obat di atas.
  • Teofilin.
    Flukonazol dapat menurunkan pembersihan teofilin dalam plasma.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

  • Jika Anda menjadi lebih mudah memar atau lebih mudah terkena infeksi bisa menjadi tanda kelainan darah. Jika Anda memiliki detak jantung yang lebih cepat atau tidak teratur.
  • Jika Anda mengalami kulit kuning, atau bagian putih mata Anda menguning, atau jika Anda memiliki kotoran pucat dan kencing gelap ini bisa menjadi tanda-tanda masalah hati.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/fluconazole?mtype=generic
Diakses pada 3 September 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3780-5052/fluconazole-oral/fluconazole-oral/details
Diakses pada 3 September 2020

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a690002.html
Diakses pada 3 September 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/diflucan-fluconazole-342587
Diakses pada 3 September 2020

Nhs. https://www.nhs.uk/medicines/fluconazole/
Diakses pada 3 September 2020

Patient. https://patient.info/medicine/fluconazole-for-fungal-infections-diflucan
Diakses pada 3 September 2020

Drugs. https://www.drugs.com/mtm/fluconazole.html
Diakses pada 3 September 2020

Everydayhealth. https://www.everydayhealth.com/drugs/fluconazole
Diakses pada 3 September 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email