Cotrim Forte Kaplet

28 Jun 2020| Aby Rachman
no-image-drug

Deskripsi obat

Cotrim Forte kaplet adalah obat yang digunakan untuk mengatasi infeksi saluran pencernaan, infeksi saluran kemih, dan infeksi saluran pernafasan. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Cotrim Forte kaplet mengandung antibiotik kombinasi antara trimethroprim dan sulfametoksazol yang berfungsi sebagai bakterisida atau zat yang mampu membunuh bakteri.

Cotrim Forte Kaplet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 kaplet
ProdusenPyridam Farma

Indikasi (manfaat) obat

Mengobati:

  • Infeksi ginjal dan saluran kemih: peradangan di kandung kemih yang menimbulkan rasa nyeri ketika buang air kecil (cystitis), kondisi penyakit infeksi pada saluran kemih bagian atas, khususnya pada bagian parenkim dan pelvis ginjal (pielonefritis), dan peradangan atau pembengkakan yang terjadi pada saluran kemih atau uretra (uretritis).
  • Infeksi saluran pencernaan: penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Salmonella typhii (demam tifoid), penyakit infeksi yang disebabkan oleh bakteri Salmonella parathyphi (paratifoid), dan enyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Shigella (disentri basiler).
  • Infeksi saluran pernapasan: infeksi pada manusia yang ditimbulkan oleh parasite Toxoplasma gondii (toksoplasmosis).

Komposisi obat

  • Trimethoprim 160 mg.
  • Sulfametoksazol 800 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa: 1 kaplet sebanyak 2 kali/hari.
  • Anak-anak 6-12 tahun: ½ kaplet sebanyak 2 kali/hari.
    Lama terapi:
    • Infeksi saluran kemih: 10-14 hari.
    • Shigellosis: 5 hari.

  • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal dengan klirens kreatinin:
    • 30 ml/menit ke atas: disamakan dengan dosis standar.
    • 15-30 ml/menit: setengah dari dosis standar.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi pada pagi dan sore hari, dikonsumsi sesudah makan.

Efek samping obat

  • Gangguan pada kulit:
    • Ruam pada kulit.
    • Biduran (urtikaria).
  • Gangguan pada darah:
    • Kondisi rendahnya jumlah sel darah putih di dalam tubuh (leukopenia).
    • Kondisi yang terjadi ketika seseorang memiliki jumlah neutrofil dalam darah sangat rendah (neutropenia).
    • Kondisi rendahnya jumlah trombosit di dalam tubuh (trombositopenia).
    • Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (agranulositosis).
    • Kurangnya sel darah merah dalam tubuh akibat sumsum tulang menghasilkan sel darah merah yang belum matang dengan struktur abnormal dan berukuran terlalu besar (anemia megaloblastik).
  • Gangguan pada saluran pencernaan:
    • Mual.
    • Muntah.
  • Kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, dalam mulut, dubur, dan alat kelamin (sindrom Steven-Johnson).
  • Kehilangan nafsu makan (anoreksia).
  • Kondisi yang membuat penderitanya mengalami pusing, sampai merasa dirinya atau sekelilingnya berputar (vertigo).
  • Gangguan yang terjadi akibat kerusakan pada sistem saraf perifer atau sistem saraf tepi (neuritis perifer).
  • Kondisi timbulnya ruam yang sering kali disebabkan oleh infeksi (eritema multiformis).
  • Peningkatan kadar kalium dalam darah (hiperkalemia).
  • Pasien yang memiliki kadar natrium rendah dalam darah (hiponatremia).

Perhatian Khusus

  • Pada penggunaan jangka panjang harus dilakukan penghitungan jumlah darah secara teratur.
  • Hentikan penggunaan jika terjadi pengurangan darah yang signifikan.
  • Pasien yang memiliki kerusakan pada ginjal.
  • Hentikan penggunaan jika terjadi ruam pada kulit atau timbul efek samping serius lainnya.
  • Penggunaan pada pasien penderita lanjut usia.
  • Pasien yang mengalami kekurangan asam folat.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien penderita kerusakan parenkim hati.
  • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal.
  • Pasien penderita gangguan darah.
  • Pasien yang memiliki reaksi alergi terhadap komponen obat ini.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Bayi baru lahir atau 2 bulan ke bawah.
  • Bayi lahir prematur.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Golongan obat yang menghambat pembekuan darah.
  • Golongan obat yang menurunkan kadar glukosa dalam darah (hipoglikemia).
  • Primethamin.

Pyridam Farma. https://pyridam.com/products/z_product_cotrim.html
Diakses pada 24 Juni 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/bactrim-trimethoprim-sulfamethoxazole-342543#5
Diakses pada 24 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email