Codipront Kapsul

05 Jan 2021| Lenny Tan
Codipront Kapsul adalah obat untuk meredakan gejala batuk kering yang disertai alergi

Deskripsi obat

Codipront kapsul digunakan untuk meredakan gejala batuk kering yang disertai alergi. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Codipront mengandung zat aktif codeine dan phenyltoloxamine.
Codeine digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang, misalnya rasa sakit setelah operasi atau cedera. Zat aktif ini juga digunakan sebagai penghilang rasa sakit berkepanjangan ketika obat penghilang rasa sakit, seperti aspirin, ibuprofen dan paracetamol, tidak bekerja. Biasanya, codein dikombinasikan dengan obat lain untuk mengurangi batuk.
Phenyltoloxamine adalah obat golongan antihistamin yang berfungsi untuk mengurangi efek zat histamin dalam tubuh. Histamin dapat menimbulkan gejala bersin, gatal, mata berair, dan pilek.

Codipront Kapsul
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 42.130/strip (10 kapsul) per Maret 2020; Rp 411
Kandungan utamaCodein dan phenyltoloxamine.
Kelas terapiAntitusif dan antihistamin.
Klasifikasi obatAntitusif.
Kemasan1 box isi 1 strip @ 10 kapsul; 1 box isi 1 botol @ 100 kapsul
ProdusenKimia Farma

Informasi zat aktif

Codeine membantu menekan batuk dengan aksi langsung di jaringan ginjal halus (medula) dan memberikan efek pengeringan pada mukosa saluran pernapasan

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, codeine diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran cerna. Kadar obat yang masuk ke dalam peredaran darah (ketersediaan hayati) sekitar 53%. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu puncak konsentrasi plasma) sekitar 1-1,5 jam.
  • Distribusi: Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Volume distribusi sekitar 3-6 L/kg. Ikatan protein plasma sekitar 7-25%.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Melalui urine (kira-kira 90%, 10% sebagai obat tidak berubah). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) sekitar 3-4 jam

Indikasi (manfaat) obat

  • Meredakan batuk kering yang disebabkan alergi atau infeksi.

Codeine termasuk dalam kelas obat analgesik opiat (narkotik) dan pereda batuk kering (antitusif). Obat ini bekerja dengan mengurangi aktivitas di bagian otak yang menyebabkan batuk. Sementara, phenyltoloxamine merupakan untuk mengatasi alergi dengan menghentikan senyawa histamin yang memicu terjadinya gejala alergi.

Komposisi obat

Tiap 1 kapsul:

  • Codeine anhydrate 30 mg.
  • Phenyltoloxamine 10 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa dan anak-anak berusia 14 tahun ke atas: 1 kapsul sebanyak 2 kali/hari.

Aturan pakai obat

  • Dikonsumsi pada pagi dan sore hari.
  • Sebaiknya dikonsumsi bersama makanan.
  • Ditelan secara utuh, jangan dikunyah atau dihancurkan.

Efek samping obat

  • Mual.
    Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Muntah.
    Duduk atau berbaring dalam posisi bersandar. Minumlah sedikit minuman manis karena minuman mengandung gula dapat membantu menenangkan perut. Namun, hindari minuman asam, seperti jus jeruk atau jus anggur.
  • Tekanan yang tinggi dalam mata (glaukoma sudut tertutup).
  • Perubahan jumlah sel darah merah (sangat jarang).
  • Gangguan buang air kecil.
  • Rasa gatal seluruh atau sebagian badan (pruritus).
  • Reaksi kulit seperti kemerah-merahan walau sangat jarang terjadi.
  • Sesak napas (dispnea).
  • Mulut kering.
  • Gangguan tidur.
  • Telinga berdengung.
  • Kenaikan berat badan.
  • Codeine dapat meningkatkan tonus otot polis, seperti otot intertinal dan otot ginjal terutama setelah pemberian dosis tunggal lebih dari 60 mg.
  • Dosis tinggi menyebabkan sinkope dan penurunan tekanan darah, serta pembengkakan (edema) paru-paru pada pasien penderita kerusakan fungsi paru-paru.
  • Dapat menimbulkan ketergantungan setelah penggunaan dosis tinggi. Pada penderita yang sensitif dapat menyebabkan gangguan koordinasi antara mata dan tangan (visio-motorik), serta penglihatan.
  • Menyebabkan depresi pernapasan dan perasaan gembira berlebihan (euphoria).

Cara penyimpanan obat

Simpan pada suhu di bawah 25°C.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita depresi berat sistem saraf pusat.
  • Pasien penderita depresi pernapasan.
  • Pasien penderita penyalahgunaan (alkoholisme) akut.
  • Pasien penderita pulmonal akut.
  • Pasien penderita kelainan konvulsi.
  • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal dan hati.
  • Pasien penderita demam.
  • Pasien penderita kekurangan hormon tiroid (hipotiroidisme).
  • Pasien penderita kerusakan kelenjar adrenal, sehingga tidak dapat memproduksi hormon yang cukup (penyakit Addison).
  • Pasien penderita peradangan usus besar (kolitis ulseratif).
  • Pasien penderita pembesaran prostat (hipertrofi prostat).
  • Pasien yang baru mengalami bedah saluran pencernaan atau saluran kemih.
  • Pasien penderita jumlah cairan dan darah yang terlalu rendah (hipovalemia).
  • Dapat menyebabkan atau memperburuk sembelit (konstipasi).

Kategori kehamilan

Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Codipront kapsul pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang tidak menerima kebutuhan oksigen (insufisiensi pernapasan).
  • Pasien penderita asma akut.
  • Pasien koma.
  • Pasien gangguan gangguan pencernaan.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Anak-anak berusia 2 tahun ke bawah.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Obat penekan sistem saraf pusat, seperti psikofarmaka, barbiturate, analgesik, dan antialergi atau antihistamin.
    Penggunaan bersama akan menimbulkan potensi mengantuk (sedasi) dan menyebabkan paru-paru tidak dapat menukarkan oksigen dan karbondioksida (mendepresi pernapasan).
  • Propoxyphene.
    Menggunakan propoxyphene bersama phenyltoloxamine dapat meningkatkan efek samping, seperti pusing, mengantuk, kebingungan, dan kesulitan berkonsentrasi. Beberapa orang, terutama lansia, mungkin juga mengalami gangguan berpikir, menilai, dan koordinasi motorik.
  • Topiramate.
    Topiramate dapat meningkatkan suhu tubuh dan menurunkan keringat. Efek ini dapat diperburuk jika dikombinasikan dengan obat-obatan, seperti phenyltoloxamine.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jika batuk tetap berlangsung lebih dari 1 minggu atau disertai demam, ruam, atau sakit kepala, konsultasikan pada dokter.

Brosus codipront. http://pionas.pom.go.id/sites/default/files/obat_baru/Codipront%20Kapsul%2030%20mg%20%2B%2010%20mg_Kodein%20%2B%20Feniltoloksamin_DNL7412415503A1_2017.pdf.
Diakses pada 23 Desember 2020

Medline Plus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682065.html
Diakses pada 23 Desember 2020

Mott Children's Hospital. https://www.mottchildren.org/health-library/d03297a1
Diakses pada 23 Desember 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/codipront
Diakses pada 23 Desember 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/codeine?mtype=generic
Diakses pada 23 Desember 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email