Codeine

15 Okt 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Codeine digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang dan meredakan batuk

Codeine digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang dan meredakan batuk

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Codikaf, Codipront, Coditam

Deskripsi obat

Codeine adalah obat yang digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang. Selain itu, obat ini juga dapat digabungkan bersama obat lain untuk meredakan batuk. Saat mengatasi rasa nyeri, codeine akan bekerja dengan mengubah cara kerja otak dan sistem saraf merespons rasa sakit. Sementara, saat meredakan batuk, obat ini akan menurunkan aktivitas salah satu bagian otak yang menyebabkan batuk.

Obat codeine juga menjadi salah satu bahan dalam obat batuk pilek, serta sering kali dikombinasikan dengan acetaminophen, aspirin, carisoprodol, dan promethazine.

Codeine termasuk ke dalam golongan obat analgesik opioid dan antitusif. Di indonesia, kodein termasuk ke dalam narkotika golongan III. Oleh karena itu, obat ini hanya dapat diberikan di bawah pengawasan dokter untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan obat. 

Codeine (Kodeina)
Golongan

Kelas terapi: Analgesik dan antitusif Klasifikasi obat: Analgesik opioid

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet, kaplet, kapsul, sirup, injeksi

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul pada janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Injeksi pembuluh darah vena (intravena) / otot (intramuskular) / bawah kulit (subkutan)

Nyeri Ringan hingga sedang

  • Dewasa: 30-60 mg/4 jam. Dosis maksimal: 240 mg/hari.

Oral

Diare akut

  • Dewasa: 30 mg, 3-4 kali/hari

Ringan hingga nyeri sedang

  • Dewasa: 
    • Dosis awal: 15-60 mg/4 jam
    • Dosis maksimal:  360 mg/hari.
  • Anak-anak 12 tahun ke atas: 0,5-1 mg/kgBB/6 jam . Dosis maksimal 240 mg/hari (60 mg/dosis)

Batuk

  • Dewasa: 15-30 mg, 3-4 kali/hari
  • Lansia: Penyesuaian dosis mungkin diperlukan

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan codeine sebelum penggunaan.

  • Oral: 
    • Codein dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan
    • Untuk sediaan tablet, telan utuh tablet, jangan digerus atau dikunyah, minumlah segelas penuh air putih untuk membantu menelannya.
    • Untuk sediaan kapsul, telan utuh kapsul, jangan dibuka atau dikunyah, minumlah segelas penuh air putih untuk membantu menelannya.
    • Untuk sediaan sirup, kocok botol dengan baik sebelum digunakan agar obat dapat menyebar secara merata. Jangan gunakan sendok dapur untuk mengukur dosis. Gunakan gelas ukur atau sendok khusus obat yang biasanya telah disediakan dalam kemasan obat. 
  • Injeksi: Dilakukan secara langsung oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter
  • Jangan menghentikan penggunaan codeine tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter. Menghentikan penggunaan codeine secara tiba-tiba dapat menimbulkan efek penarikan obat seperti gelisah, pupil melebar, mengantuk, sulit tidur, menggigil, kehilangan nafsu makan, muntah, diare, kram perut, nyeri otot, atau sakit punggung. 

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Codeine  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Merasa bingung, pusing, dan sakit kepala yang membuat penderita merasa sekelilingnya seperti berputar (vertigo)
    Jika kodein membuat Anda pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Efek samping ini akan hilang dalam beberapa hari karena tubuh Anda terbiasa dengan codeine. Segera hubungi dokter jika efek samping tidak kunjung hilang.
  • Konstipasi (sembelit)Konsumsilah makanan yang mengandung serat, seperti buah, sayuran, dan sereal. Usahakan minum beberapa gelas air setiap hari dan hindari minuman beralkohol. Melakukan olahraga ringan juga dapat membantu mengurangi gejala ini. Minumlah obat pencahar jika sembelit tidak kunjung hilang. 
  • Mulut keringCoba kunyah permen karet atau makan permen bebas gula. Dokter Anda juga dapat meresepkan pengganti air liur buatan untuk menjaga kelembapan mulut Anda.
  • Mual atau muntah
    Konsumsi codeine dengan makanan atau tepat setelah makan atau ngemil untuk meredakan mual. Jika Anda sedang sakit, cobalah minum air sesering mungkin. Efek samping ini biasanya akan hilang setelah beberapa hari. Hubungi dokter Anda jika gejala ini berlangsung lebih lama.
  • Mengantuk
    Efek samping ini akan hilang dalam beberapa hari karena tubuh Anda terbiasa dengan kodein. Hubungi dokter Anda jika gejala ini berlangsung lebih lama.
  • Sakit kepala
    Anda bisa mengonsumsi obat penghilang rasa sakit setiap hari, seperti parasetamol atau ibuprofen. Hubungi dokter Anda jika sakit kepala semakin parah atau berlangsung lebih dari seminggu.

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Penyakit hati atau ginjal
  • Masalah pernapasan
  • Gangguan tidur, seperti pernapasan berhenti (apnea tidur)
  • Tulang belakang melengkung yang tidak normal dan memengaruhi pernapasan
  • Cedera kepala atau tumor otak
  • Tekanan darah rendah
  • Penyumbatan di saluran pencernaan
  • Masalah dengan kantong empedu, pankreas, atau tiroid
  • Penyakit Addison atau gangguan kelenjar adrenal lainnya
  • Prostat membesar
  • Masalah buang air kecil
  • Penyakit mental
  • Kecanduan narkoba atau alkohol

Penyimpanan

Simpan pada suhu di bawah 15-30°C. Terlindung dari cahaya matahari langsung.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Disarankan untuk menghubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Napas pendek
  • Pernapasan berhenti saat tidur
  • Detak jantung lambat atau denyut nadi lemah
  • Perasaan pusing seperti akan pingsan
  • Kebingungan dan pikiran atau perilaku tidak biasa
  • Perasaan sangat bahagia atau sedih
  • Kejang
  • Masalah buang air kecil
  • Kadar kortisol rendah yang ditandai mual, muntah, kehilangan nafsu makan, pusing, kelelahan, atau kelemahan yang memburuk

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan  menggunakan codeinjika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Alergi terhadap codeine
  • Asma parah atau masalah pernapasan
  • Penyumbatan di perut

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi codeine dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Loperamide, pregabalin, oxycodone, quetiapine, diazepam, alprazolam, dan sertraline
    Penggunaan obat nyeri narkotik atau obat batuk bersama obat lain yang juga menyebabkan depresi sistem saraf pusat dapat menyebabkan efek samping serius, seperti gangguan pernapasan, koma, dan bahkan kematian
  • Celecoxib, duloxetine, dan fluoxetine
    Celecoxib dapat mengurangi efektivitas codeine. Diperlukan penyesuaian dosis jika Anda telah menggunakan codeine dan memulai pengobatan dengan celecoxib.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/codeine?mtype=generic
Diakses pada 11 Oktober 2022

BNN. https://kuningankab.bnn.go.id/golongan-narkoba/
Diakses pada 11 Oktober 2022

MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a682065.html
Diakses pada 11 Oktober 2022

Michigan Medicine. https://www.uofmhealth.org/health-library/d00012a1
Diakses pada 11 Oktober 2022

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/codeine.html
Diakses pada 11 Oktober 2022

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email