Clonex Kaplet 500 mg

27 Okt 2020
no-image-drug

Deskripsi obat

Clonex kaplet adalah tablet untuk mengurangi atau menghentikan pendarahan pada pasien yang menderita pecahnya salah satu agen pembeku darah (fibrinolisis), pembengkakan yang serupa dengan biduran dan terjadi karena reaksi alergi (edema angioneurotik herediter), pendarahan abdonormal setelah operasi, pendarahan setelah operasi gigi pada pasien penderita gangguan pembekuan darah (hemofilia). Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Clonex tablet mengandung zat aktif asaman traneksamat.
Clonex Kaplet 500 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Produk HalalYa
Kandungan utamaAsam traneksamat.
Kelas terapiAntifibrinolitik
Klasifikasi obatDerivat asam amino lisin
Kemasan1 box isi 10 strip @ 10 kaplet (500 mg)
ProdusenCorsa

Informasi zat aktif

Asam traneksamat atau derivat asam amino lisin bekerja dengan menghambat aktivasi plasminogen dan konversi plasminogen menjadi plasmin (fibrinolisin) sehingga mengurangi dan menghentikan pendarahan terutama pada pasien yang menderita pecahnya salah satu agen pembeku darah (fibrinolisis). Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, asam traneksamat diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diabsorpsi dari saluran pencernaan. Ketersediaan hayati adalah sekitar 45% dan waktu puncak konsentrasi plsama adalah 2,5 jam setelah pemberian oral.
  • Distribusi: Secara luar terdistribusi melalui seluruh tubuh. Melintasi plasenta dan memasuki ASI. Volume distribusi adalah 9-12 L dan ikatan protein plasma adalah sekitar 3% terutama pada plasminogen.
  • Ekskresi: Lebih dari 95% dalam bentuk obat tidak berubah Dieskresi melalui urin. Waktu paruh eliminasi adalah sekitar 3-11 jam.

Indikasi (manfaat) obat

Asam traneksamat atau derivat asam amino lisin bekerja dengan menghambat aktivasi plasminogen dan konversi plasminogen menjadi plasmin (fibrinolisin) sehingga memiliki manfaat seperti:

  • Mengurangi atau menghentikan pendarahan pada pasien yang menderita pecahnya salah satu agen pembeku darah (fibrinolisis).
  • Pembengkakan yang serupa dengan biduran dan terjadi karena reaksi alergi (edema angioneurotik herediter).
  • Pendarahan abdonormal setelah operasi.
  • Pendarahan setelah operasi gigi pada pasien penderita gangguan pembekuan darah (hemofilia).

Komposisi obat

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Pecahnya salah satu agen pembeku darah (fibrinolisis): 1-1,5 gsebanyak 2-3 kali/hari.
  • Pembengkakan yang serupa dengan biduran dan terjadi karena reaksi alergi (edema angioneurotik herediter): 1-1,5 gsebanyak 2-3 kali/hari.
  • Pendarahan abdonormal setelah operasi: 1 g sebanyak 3-4 kali/hari, pada hari ke empat setelah operasi hingga urin berdarah (hematuria) tidak terlihat.
  • Pendarahan setelah operasi gigi pada pasien penderita gangguan pembekuan darah (hemofilia): 25 mg/kgBB sebanyak 3-4 kali selama 6-8 hari.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan.

Efek samping obat

  • Reaksi alergi yang mempengaruhi berbagai sistem organ (anafilaksis).
  • Mual dan muntah.
    Hindari makanan yang berat atau pedas, jika efek terus berlanjut atau bertambah parah, segera hubungi dokter Anda untuk berkonsultasi tentang masalah dan pengobatan untuk membantu meringankan mual.
  • Diare.
    Minumlah banyak air untuk menghindari dehidarasi. Gejala dehidrasi yang dapat terjadi seperti urin dengan jumlah lebih sedikit atau berwarna lebih gelap dan beraroma kuat. Segera hubungi dokter atau profesional kesehatan Anda agar dosis obat dapat dikurangi.

Perhatian Khusus

  • Pasien dengan kondisi urin berdarah (hematuria) dari saluran kemih bagian atas.
  • Pasien dengan riwayat penyakit tromboemboli.
  • Pasien wanita dengan kondisi pendarahan di antara otak dan membran sekitarnya (perdarahan subarachnoid).
  • Pasien wanita dengan kondisi siklus menstruasi yang tidak teratur.
  • Pasien yang memiliki gangguan ginjal ringan hingga sedang.
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien yang memiliki penyakit penggumpalan darah (tromboemboli) aktif (misalnya emboli paru)
  • Pasien denngan riwayat pembekuan atau penggumpalan pada pembuluh darah (trombosis vena atau arteri) termasuk vena retina atau oklusi arteri.
  • Pasien dengan riwayat kejang.
  • Pasien yang menggunakan kontrasepsi hormonal.
  • Pasien yang memiliki gangguan ginjal berat.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

    • Levonorgestrel.
      Levonorgestrel dapat meningkatkan aktivitas trombogenik asam traneksamat.
    • Tretinoin.
      Penggunaan bersama asam traneksamat meningkatkan risiko penggumpalan darah (trombosis).
    • Obat kontrasepsi.
      Penggunaan bersamaan asam traneksamat meningkatkan risiko terbentuknya gumpalan darah (tromboemboli vena atau trombosis arteri).

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.

Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.

  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.

Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.

  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.

Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.

  • Sering lupa mengonsumsi obat.

Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Jika Anda mengalami salah satu dari gejala ini, hentikan penggunaan asam traneksamat dan segera hubungi dokter Anda atau dapatkan perawatan medis darurat:

  • Gatal-gatal.
  • Ruam.
  • Gatal.
  • Kesulitan bernapas atau menelan.
  • Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, mata, tangan, kaki, pergelangan kaki, atau tungkai bawah.
  • Suara serak.
  • Perubahan penglihatan, termasuk penglihatan warna.
  • Nyeri dada.
  • Sesak napas.
  • Nyeri kaki, bengkak, nyeri tekan, kemerahan, atau hangat

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/tranexamic%20acid Diakses pada 6 Agustus 2020 Nhs. https://www.nhs.uk/medicines/tranexamic-acid/ Diakses pada 6 Agustus 2020 Drugbank. https://www.drugbank.ca/drugs/DB00302 Diakses pada 6 Agustus 2020
Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email