Ciprofloxacin

15 Okt 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Ciprofloxacin digunakan untuk membantu mengobati infeksi yang disebabkan bakteri

Ciprofloxacin digunakan untuk membantu mengobati infeksi yang disebabkan bakteri

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Acipro, Aecipro, Alcon Cilox, Bactiprox, Baquinor, Bernoflox, Baxolyn, Bimaflox 500, Brucipro, Celsus Ciprofloxacin Eye Drops, Celsus Ciprofloxacin Otic Solution, Ciclodin, Ciclodin IV, Ciflamax, Ciflobid, Ciflomed, Ciloxan, Ciprobay/Cipobray XR, Ciproflox, Ciprolex, Cipromax, Cipromet, Cipromet IV, Ciproxin, Civell, Etacin, Siprofil, Ciproted, Ciprovita, Ciprozan, Ciptid, Cirok, Coroflox, Corsacin, Cylowam, Fimoflox, Floksid, Floxbio 500, Floxifar, Floxigra, Girablok, Glojaya, Hexiquin, Floxil, Hufaflox, Infuxacin, Interflox, Jayacin, Iprobac, Kifarox, Licoprox, Meflosin, Mensipox,Miraflox, Nilaflox, Novaflox 500, Phaproxin, Poncoflox, Profilox, Proxcip, Proxitor, Qinox, Quamiprox Forte, Quapro, Quidex, Quincin, Quinoryl 500, RiteMED Ciprofloxacin, Vexcipro, Xenoflox, Xipro, Xypen, Zalvos, Ziprocap, Ziprox.

Deskripsi obat

Ciprofloxacin adalah antibiotik yang digunakan untuk mengobati berbagai infeksi bakteri, seperti pneumonia, gonore atau kencing nanah, demam tifoid, diare menular atau infeksi yang menyebabkan diare parah, serta infeksi pada kulit, tulang, sendi, perut, dan prostat.

Obat ini juga dapat digunakan untuk mengobati bronkitis, infeksi sinus, atau infeksi saluran kemih. Akan tetapi, obat ini tidak boleh digunakan untuk infeksi bronkitis dan sinus, atau jenis infeksi saluran kemih tertentu jika ada pilihan pengobatan lain.

Selain itu, antibiotik ciprofloxacin juga dapat mengobati atau mencegah wabah, seperti antraks inhalasi, yaitu infeksi kuman antraks serius yang mungkin sengaja disebarkan di udara sebagai bagian dari serangan bioteror.

Ciprofloxacin termasuk dalam golongan antibiotik kuinolon yang bekerja dengan menghentikan pertumbuhan bakteri. Antibiotik ini hanya mengobati infeksi bakteri dan tidak akan bekerja untuk infeksi virus, seperti flu.

Menggunakan antibiotik saat tidak diperlukan dapat menyebabkan antibiotik tersebut tidak efektif melawan infeksi di masa mendatang.

Ciprofloxacin (Siprofloksasin)
Golongan

Kelas terapi : Antiinfeksi. Klasifikasi Obat : Kuinolon.

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Bubuk suspensi, tablet, injeksi, tetes mata

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul pada janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Intravena

Infeksi saluran pernapasan bagian bawah, Infeksi kulit dan jaringan lunak, Infeksi saluran pernapasan bagian atas

  • Dewasa: 400 mg, 2-3 kali/hari melalui infus selama 60 menit selama 7-14 hari.

Otitis eksterna ganas

  • Dewasa: 400 mg, 3 kali/hari melalui infus selama 60 menit selama 28 hari sampai 3 bulan.

Infeksi tulang dan sendi

  • Dewasa: 400 mg, 2 -3kali/hari melalui infus selama 60 menit. Durasi pengobatan maksimal: 3 bulan.

Pengobatan dan profilaksis pasca pajanan antraks inhalasi

  • Dewasa: 400 mg, 2 kali/hari  melalui infus 60 menit selama 60 hari sejak didiagnosis.
  • Anak-anak: 10-15 mg/kgBB, 2 kali/hari melalui infus 60 menit selama 60 hari sejak didiagnosis. Dosis maksimal: 400 mg/dosis.

Pielonefritis atau infeksi saluran kemih

  • Dewasa: 400 mg 2-3 kali/harimelalui infus 60 menit selama 7-21 hari atau lebih jika diperlukan.
  • Anak-anak: 6-10 mg/kgBB, 3 kali/haridiberikan melalui infus selama 60 menit selama 10-21 hari. Dosis maksimal: 400 mg/dosis.

Prostatitis akut

  • Dewasa: 400 mg 2-3 kali/hari melalui infus 60 menit selama 2-4 minggu.

Infeksi intraabdomen

  • Dewasa: 400 mg 2-3 kali/hari melalui infus 60 menit selama 5-14 hari.

Penyakit radang panggul dan Epididymo-orchitis

  • Dewasa: Pada pasien dengan infeksi N. gonorrhoeae yang rentan terhadap ciprofloxacin: 400 mg 2-3 kali/hari melalui infus 60 menit setidaknya selama 14 hari.

Demam tifoid

  • Dewasa: 400 mg 2 kali/hari melalui infus 60 menit selama 7 hari.

Diare

  • Dewasa: 400 mg, 2 kali/hariselama 1-5 hari tergantung pada tingkat keparahan dan penyebab infeksi, diberikan melalui infus selama 60 menit. 

Fibrosis kistik

  • Anak-anak: 10 mg/kgBB, 3 kali/hariselama 10-14 hari. Dosis maksimal:  400 mg/dosis.

Ophthalmic

Infeksi mata

Obat tetes mata dengan kandungan 0,3%

  • Dewasa: 1-2 tetes, 4 kali/hari. Jika infeksi mata tergolong parah, 1-2 tetes/2 jam, selama 2 hari. Selanjutnya, pemberian obat diteteskan 4 kali/hari. Durasi maksimal pemberian obat adalah 21 hari.
  • Anak-anak 1 tahun ke atas: dosis yang digunakan sama dengan dosis dewasa.

Oral

Pengobatan dan profilaksis pasca pajanan antraks inhalasi

  • Dewasa: 500 mg dua kali/hariselama 60 hari sejak didiagnosis terkena infeksi Bacillus anthracis.
  • Anak-anak: 10-15 mg/kgBB. Dosis maksimal: 500 mg/dosis selama 60 hari sejak didiagnosis terkena infeksi Bacillus anthracis.

Infeksi saluran pernapasan bagian bawah, Infeksi kulit dan jaringan lunak, Infeksi saluran pernapasan bagian atas

  • Dewasa: 500-750 mg 2kali/hariselama 7-14 hari sampai 3 bulan.

Otitis eksterna ganas

  • Dewasa: 750 mg, 2 kali/hari selama 7-14 hari sampai 3 bulan.

Demam tifoid

  • Dewasa: 500 mg 2 kali/hari selama 7 hari.

Prostatitis

  • Dewasa: 500-750 mg 2 kali/hari. Durasi pengobatan: 2-4 minggu (akut); 4-6 minggu (kronis).

Pyelonephritis

  • Dewasa tanpa komplikasi: 
    • Tablet biasa (pelepasan segera): 500 mg 2 kali/hari selama 7 hari
    • Tablet lepas lambat: 1000 mg/hari selama 7-14 hari. 
  • Dewasa dengan komplikasi: 500-750 mg, 2 kali/hari selama 10-21 hari. Dosis maksimal: 750 mg/dosis

 

  • Anak-anak dengan komplikasi: 10-20 mg/kgBB, 2 kali/hari selama 10-21 hari. Dosis maksimal: 750 mg/dosis.

 

Sistitis tanpa komplikasi

  • Dewasa: 
    • Tablet biasa (pelepasan segera): 250-500mg 2 kali/hari selama 3 hari
    • Tablet lepas lambat: 500 mg/hari selama 3 hari. 

Sistitis dengan komplikasi 

  • Dewasa: 
    • Tablet biasa (pelepasan segera): 500 mg 2 kali/hari selama 7 hari
    • Tablet lepas lambat: 1000 mg/hari selama 7-14 hari. 
  • Dewasa dengan komplikasi: 500-750 mg, 2 kali/hari selama 10-21 hari. Dosis maksimal: 750 mg/dosis

 

  • Anak-anak: 10-20 mg/kgBB, 2 kali/hari selama 10-21 hari. Dosis maksimal: 750 mg/dosis.

 

Fibrosis kistik

  • Anak-anak: 20 mg/kgBB selama 10-14 hari. Dosis maksimal: 750 mg/dosis.

Infeksi tulang dan sendi

  • Dewasa: 500-750 mg, 2 kali/hari. Durasi pengobatan maksimal: 3 bulan.

Epididymo-orchitis dan penyakit radang panggul

  • Dewasa: Pada pasien dengan infeksi N. gonorrhoeae yang rentan terhadap ciprofloxacin: 500-750 mg, 2 kali/hari selama minimal 14 hari.

Diare

  • Dewasa: 500 mg, 2 kali/hari selama 1-5 hari tergantung pada tingkat keparahan dan penyebab infeksi.

Infeksi intraabdomen

  • Dewasa: 500-750 mg, 2 kali/hariselama 5-14 hari.

Servisitis gonokokus, dan uretritis gonokokal

  • Dewasa: Pada pasien dengan infeksi N. gonorrhoeae yang rentan terhadap ciprofloxacin: 500 mg sebagai dosis tunggal.

Profilaksis meningitis meningokokus

  • Dewasa: 500 mg sebagai dosis tunggal.

Tetes telinga

Otitis externa akut 

  • Dewasa: teteskan 0,25 ml larutan ciprofloxacin 0,2% ke dalam telinga yang sakit selama 7 hari atau teteskan suspensi 0,2 ml ciprofloxacin 6% sebagai dosis tunggal ke dalam telinga yang sakit.
  • Anak usia 1 tahun ke atas: sama seperti dosis dewasa

Otitis media bilateral dengan efusi

  • Anak di atas 6 bulan yang menjalani pemasangan tabung timpanostomi: teteskan 0,1 mL sebagai dosis tunggal ke dalam telinga yang sakit setelah pengisapan telinga tengah.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan ciprofloxacin sebelum penggunaan.

Ciprofloxacin dapat digunakan dengan cara berikut:

  • Oral: 
    • Ciprofloxacin dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Tetapi untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan, sebaiknya diminum bersama dengan makanan.
    • Untuk ciprofloxacin dalam bentuk tablet, telan utuh tablet, jangan digerus atau dikunyah, minumlah segelas penuh air putih untuk membantu menelannya.
    • Untuk ciprofloxacin dalam bentuk suspensi, kocok dahulu botol setiap akan dikonsumsi.
    • Untuk sediaan sirup kering, sebelum digunakan, tuangkan air matang ke dalam botol sesuai petunjuk penggunaan pada kemasan. Kemudian tutup rapat botol dan kocok dengan baik sampai serbuk antibiotik tercampur rata. Pastikan untuk selalu mengocok botol setiap obat akan diberikan agar serbuk dalam cairan tersebar rata.
    • Antibiotik bekerja dengan baik saat jumlah obat di tubuh dalam kadar yang konstan. Usahakan konsumsi obat ini pada waktu dan jeda yang sama setiap harinya.
  • Injeksi: Dilakukan oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter.
  • Tetes mata:
    • Bersihkan dan cuci tangan Anda dengan air mengalir terlebih dahulu untuk menghindari kontaminasi.
    • Jangan menyentuh ujung pipet atau membiarkannya menyentuh mata Anda atau permukaan lainnya.
    • Kocok botol terlebih dahulu sebelum digunakan. Selama penggunaan obat tetes mata ini, jangan menggunakan lensa kontak.
    • Dongakkan kepala Anda, lihat ke arah atas, dan kemudian tarik bagian bawah kelopak mata Anda ke arah bawah untuk membuat kantong.
    • Pegang pipet tepat di atas mata Anda dan teteskan obat ke dalam kantong mata. Lihatlah ke arah bawah dan tutup mata Anda secara perlahan selama 1 hingga 2 menit.
    • Letakkan satu jari di area sudut mata Anda dan berikan tekanan dengan lembut. Cara ini akan mencegah obat mengalir keluar.
    • Tahan mata Anda agar tidak berkedip dan jangan menggosok mata Anda.
    • Tutup kembali botol tetes mata dan cuci tangan Anda agar bersih dari obat tetes mata tersebut.
  • Tetes telinga:
    • Cuci tangan terlebih dahulu menggunakan air mengalir dan sabun. Jika sulit menemukan air mengalir, Anda dapat menggunakan cairan pembersih tangan (hand sanitizer).
    • Kocok botol obat tetes telinga.
    • Jika botol obat tetes telinga menggunakan pipet terpisah, angkat pipet dari botolnya dengan hati-hati. Letakkan botol obat tetes telinga di atas alas yang kokoh.
    • Miringkan kepala Anda ke sisi kiri atau kanan sesuai telinga yang sakit.
    • Dekatkan posisi obat tetes ke area telinga Anda. Tarik dan tahan daun telinga saat hendak meneteskan obat tetes telinga.
    • Tekan kemasan obat tetes atau pipet obat tetes guna mengeluarkan cairan ke dalam telinga.
    • Tetap miringkan kepala Anda selama kurang lebih 1-2 menit guna memastikan obat menyerap sempurna ke dalam telinga.
    • Lakukan langkah yang sama pada sisi telinga lainnya, bila diperlukan.
    • Segera letakkan pipet kembali dalam botol dan tutup dengan rapat.
    • Bersihkan tetesan obat yang mungkin tumpah di sekitar telinga Anda.
    • Jika sudah selesai, Anda dapat menyimpan obat tetes telinga sesuai anjuran yang terdapat pada label botol.

 

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan mengonsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali atas anjuran dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat.
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Ciprofloxacin dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Diare.
    Konsumsi banyak cairan, seperti air untuk menghindari dehidrasi. Kondisi dehidrasi ditandai dengan buang air kecil lebih sedikit dari biasanya atau air seni berbau tajam. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
  • Mual.
    Konsumsi makanan sederhana dan hindari makanan kaya rasa atau pedas saat meminum obat ini. Mengonsumsi ciprofloxacin setelah Anda makan dapat membantu mengurangi mual.
  • Muntah.
  • Nyeri pada perut.
  • Kehilangan nafsu makan (anoreksia).
  • Kesulitan menelan (disfagia).
  • Gangguan pencernaan.
  • Rasa tidak nyaman pada perut (dispepsia).

Efek pada darah:

  • Peningkatan kadar eosinofil dalam darah (eosinofilia).
  • Penurunan kadar sel darah putih dalam darah (leukositopenia).
  • Anemia.
  • Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (agranulositosis).

Reaksi alergi:

  • Erupsi kulit.
  • Biduran (urtikaria).
  • Kelainan serius pada kulit, lapisan bola mata, rongga mulut, dubur, dan alat kelamin (sindrom Stevens-Johnson).
  • Kemerahan pada kulit.
  • Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Demam obat.
  • Reaksi alergi berat (reaksi anafilaksis).

Efek pada ginjal:

  • Poliuria.
  • Peradangan pada vagina.
  • Infeksi yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada ginjal.
  • Gagal ginjal.

Efek pada sistem saraf:

  • Pusing.
  • Gangguan kondisi kejiwaan, seperti marah dan gelisah dengan atau tanpa pemicu (agitasi).
  • Gangguan gerakan gemetar yang tidak terkendali (tremor).
  • Sakit kepala.
  • Letih.
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).

Efek pada hati:

  • Peradangan pada hati.

Efek pada kardiovaskular:

  • Detak jantung melebihi 100 kali/menit (takikardia).
  • Peningkatan tekanan darah hingga di atas normal (hipertensi).
  • Sakit kepala sebelah (migrain).
  • Telinga berdering (tinnitus).
  • Sesak napas.
  • Sensasi panas dan kemerahan pada wajah.
  • Pingsan.
  • Nyeri sendi.
  • Lemas.
  • Nyeri otot.
  • Jantung berdebar-debar (palpitasi).

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Infeksi virus.
  • Penyakit jantung.
  • Lanjut usia.
  • Anak-anak.
  • Tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kencing manis (diabetes melitus).
  • Kejang.
  • Menerima transplantasi ginjal atau jantung atau paru-paru.
  • Riwayat atau risiko mengalami gangguan irama jantung.
  • Memiliki ambang kejang lebih rendah.
  • Peradangan pada sendi atau rheumatoid arthritis.
  • Gangguan ginjal dan hati.
  • Hindarkan penderita dari sinar matahari berlebihan

Obat ini dapat mengganggu kemampuan mengemudi atau menjalankan mesin. Informasi lebih lengkap bisa dilihat melalui kemasan.

 

Penyimpanan

  • Injeksi: Simpan pada suhu antara 5-30 ° C. Jangan dibekukan. Lindungi dari cahaya matahari langsung.
  • Tablet: Simpan pada suhu antara 20-25 ° C.
  • Tetes mata: Simpan di bawah 25°C. Jangan didinginkan atau dibekukan.

 

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan dan hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Sakit kepala.
  • Kebingungan.
  • Paranoid.
  • Masalah dengan memori atau konsentrasi, pikiran untuk bunuh diri, atau gangguan gerakan.
  • Mudah tersinggung.
  • Mati rasa atau kesemutan.
  • Rasa sakit yang membakar.

 

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Jangan mengonsumsi obat ini jika mempunyai kondisi medis, seperti:

  • Alergi terhadap ciprofloxacin atau antibiotik derivat quinolon lainnya.
  • Riwayat tendon pecah.
  • Epilepsi atau pasien dengan gangguan kejang.
  • Riwayat melemahnya otot tubuh akibat gangguan pada saraf dan otot (myasthenia gravis).
  • Kehamilan dan menyusui.
  • Anak-anak berusia 12 tahun ke bawah.
  • Jangan dikonsumsi bersama tizanidine.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi ciprofloxacin dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Kuinidin, prokainamid, amiodarone, dan sotalol.
    Penggunaan obat di atas bersama ciprofloxacin dapat menyebabkan gangguan irama jantung.
  • Tizanidin.
    Tizanidin dapat menurunkan tekanan darah hingga di bawah batas normal (hipotensi) dan menyebabkan efek sedatif.
  • Dexamethasone.
    Penggunaan bersama ciprofloxacin dapat meningkatkan risiko gangguan tendon yang parah.
  • Glibenklamid.
    Penggunaan bersama ciprofloxacin dapat meningkatkan efektivitas antidiabetes, sehingga dapat menimbulkan risiko hipoglikemia atau kadar gula dalam darah menjadi sangat rendah.
  • Probenesid.
    Penggunaan bersama probenesid dapat meningkatkan konsentrasi plasma ciprofloxacin, sehingga dapat menimbulkan efek samping, seperti mual dan diare.
  • Warfarin.
    Penggunaan bersama ciprofloxcin dapat meningkatkan efek penghambat pembekuan darah, sehingga meningkatkan risiko perdarahan dan memar.
  • Obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti asam mefenamat.
    Penggunaan obat di atas dapat menyebabkan kejang.
  • Antasida seperti aluminium hidroksida dan magnesium hidroksida, serta suplemen yang mengandung zat besi dan zinc.
    Antasida dapat menurunkan penyerapan ciprofloxacin, sehingga efektivitasnya dalam mengatasi infeksi akan berkurang.
  • Susu, produk kalsium, multivitamin, dan suplemen mineral yang mengandung zat besi, zinc, dan kalsium.
    Dapat menurunkan kadar ciprofloxacin dalam tubuh, sehingga efektivitasnya dalam mengatasi infeksi akan berkurang.
  • Methotrexate.
    Ciprofloxcin dapat meningkatkan kadar methotrexate, sehingga dapat menimbulkan keracunan atau toksisitas.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter, atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Drugs. https://www.drugs.com/ciprofloxacin.html
Diakses pada 28 September 2022
 
Pusat Informasi Obat Nasional, Badan POM RI. https://pionas.pom.go.id/monografi/siprofloksasin
Diakses pada 28 September 2022
 
Patient. https://patient.info/medicine/ciprofloxacin-for-infection-ciproxin
Diakses pada 28 September 2022
 
MayoClinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/ciprofloxacin-oral-route/description/drg-20072288
Diakses pada 28 September 2022
 
Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/326020#generic-name
Diakses pada 28 September 2022
 
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-7748/ciprofloxacin-oral/details
Diakses pada 28 September 2022
 
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a688016.html
Diakses pada 28 September 2022
 
Rxlist. https://www.rxlist.com/consumer_ciprofloxacin_cipro/drugs-condition.htm
Diakses pada 28 September 2022
 
Everyday Health. https://www.everydayhealth.com/drugs/ciprofloxacin
Diakses pada 28 September 2022
Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email