Cephalexin

14 Okt 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Cephalexin (Sefaleksin) berfungsi mengobati infeksi bakteri

Cephalexin (Sefaleksin) merupakan antibiotik cephalosporin

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Cefabiotic, Cephalexin Indo Farma, Kemolexin, Lexipron, Madlexin, Ospexin, Sofaxin, Tepaxin

Deskripsi obat

Cephalexin adalah antibiotik golongan sefalosporin yang digunakan untuk mengobati berbagai macam jenis infeksi bakteri. Termasuk ke dalamnya adalah infeksi saluran pernapasan, otitis media, infeksi kulit dan struktur kulit, infeksi tulang, dan infeksi saluran genitourinari.

Cephalexin bekerja dengan menghambat pembentukan dinding sel bakteri sehingga mencegah pertumbuhan bakteri. Obat ini tidak berfungsi untuk mengobati flupilek, atau infeksi virus lainnya. Obat ini hanya dapat berfungsi untuk mengobati infeksi bakteri.

Cephalexin (Sefaleksin)
Golongan

Antibiotik cephalosporin

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet, kapsul

Dikonsumsi oleh

Dewasa dan anak-anak

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori B: Penelitian pada sistem reproduksi hewan tidak menunjukkan risiko terhadap janin, tapi penelitian terkontrol pada wanita hamil belum dilakukan. Atau penelitian pada reproduksi hewan menunjukkan efek samping obat (selain penurunan fertilitas), yang tidak muncul dalam penelitian terkontrol pada wanita hamil trimester I (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester berikutnya).

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Infeksi kulit dan jaringan lunak, Infeksi saluran kemih tanpa komplikasi

  • Dewasa: 250 mg/6 jam atau 500 mg/12 jam. Dosis maksimal: 4 gr/hari dalam 2-4 dosis terbagi.
  • Anak: 25-50 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi setiap 12 jam.

Infeksi Gigi Akut, Prostatitis Akut, Infeksi Tulang dan Sendi, Infeksi Genitourinari, Infeksi Saluran Pernafasan

  • Dewasa: 1-4 gr/hari dalam dosis terbagi. Kebanyakan infeksi merespons pada dosis 500 mg/8 jam.
  • Anak-anak:
    • Dosis umum: 25-50 mg/kgBB/hari dalam dosis terbagi
    • Anak-anak di bawah 5 tahun: 125 mg/8 jam
    • Anak-anak di atas 5 tahun: 250 mg/8 jam 

Faringitis Streptococcal

  • Dewasa: 
    • Dosis umum: 250 mg/6 jam atau 500 mg/12 jam selama minimal 10 hari 
    • Dosis maksimal: 4 gr/hari dalam dosis terbagi
  • Anak-anak: 25-50 mg/kgBB/hari setiap 12 jam setidaknya selama 10 hari.

Otitis Media

  • Anak-anak: 75-100 mg/kgBB/hari dalam 4 dosis terbagi.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan cephalexin sebelum penggunaan.

Cephalexin dapat dikonsumsi dengan cara berikut:

  • Dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Namun lebih baik jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan untuk mendapatkan manfaat obat yang maksimal dan menghindari rasa sakit pada perut.
  • Telan utuh tablet atau, jangan digerus, dibuka, atau dikunyah, minumlah segelas penuh air putih untuk membantu menelannya.
  • Antibiotik bekerja dengan baik saat jumlah obat di tubuh dalam kadar yang konstan. Usahakan konsumsi obat ini pada waktu dan jeda yang sama setiap harinya. 
  • Disarankan untuk tetap mengonsumsi obat cephalexin sampai dengan jumlah yang ditentukan sepenuhnya selesai, bahkan jika gejala hilang setelah beberapa hari. Jangan menghentikan penggunaan obat ini terlalu cepat untuk mencegah kembalinya infeksi. Hubungi dokter jika kondisi tidak berubah atau memburuk.

 

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

 

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya
    Jika masih dekat dengan jadwal minum atau penggunaan obat sebelumnya, segera konsumsi atau gunakan obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan konsumsi atau menggunakan obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat
    Jangan mengonsumsi atau menggunakan total dosis yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi atau menggunakan obat
    Jika sering lupa menggunakan atau mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal penggunaan atau minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

 

 

 

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Cephalexin  dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Dispepsia
  • Reaksi alergi (misalnya: ruam urtikaria, angioedema)
  • Pruritus (gatal) pada genital dan anal
  • Kandidiasis genital
  • Vaginitis (peradangan vagina) dan keputihan
  • Perubahan status mental
  • Nyeri sendi
  • Halusinasi

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Alergi antibiotik cephalexin, penisilin, atau antibiotik sefalosporin lainnya seperti cefpodoxime
  • Penyakit saluran pencernaan terutama kolitis atau radang usus
  • Gangguan ginjal
  • Kehamilan dan laktasi

Jangan mengonsumsi obat anti diare saat sedang mengonsumsi obat cephalexin ini karena akan memperburuk kondisi diare Anda. Disarankan untuk mengonsumsi obat ini hanya jika benar-benar diperlukan karena penggunaan yang tidak perlu atau penyalahgunaan antibiotik apa pun dapat mengurangi keefektifannya. 

 

Kontraindikasi 

Jangan menggunakan cephalexin jika memiliki kondisi hipersensitivitas terhadap cephalexin atau sefalosporin lainnya.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi cephalexin dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Metformin dapat menyebabkan asidosis laktat
  • Dapat meningkatkan efek antikoagulan antagonis vit K (misalnya warfarin)
  • Meningkatkan risiko nefrotoksisitas dengan obat diuretik poten (misalnya asam etakrinat, furosemide) dan antibiotik nefrotoksik potensial lain (misalnya aminoglikosida, polimiksin, kolistin)
  • Waktu pembekuan darah dapat memanjang bila digunakan bersamaan dengan antikoagulan oral
  • Kadar kalium dalam darah berada di bawah batas normal (hipokalemi) dapat terjadi akibat penggunaan bersamaan dari cefalexin dan obat sitotoksik untuk leukemia
  • Dapat mengurangi kadar serum dengan multivitamin/mineral

Disarankan untuk tidak melakukan vaksin atau imunisasi saat mengonsumsi antibiotik ini, atau beritahukan kepada dokter atau petugas medis jika Anda sedang mengonsumsi obat ini. Memberikan vaksin atau imunisasi dapat menyebabkan bakteri hidup (seperti vaksin tifoid) tidak berfungsi.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus sesuai dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui oleh BPOM.

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/cephalexin-oral-route/description/drg-20073325
Diakses pada 20 September 2022
 
MIMS. http://www.mims.com/indonesia/drug/info/cefalexin/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 20 September 2022
 
Pusat Informasi Obat Nasional, Badan POM RI. https://pionas.pom.go.id/monografi/sefaleksin
Diakses pada 20 September 2022
 
WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-11757/cephalexin-oral/details
Diakses pada 20 September 2022
Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email