Celebrex Kapsul 200 mg

05 Jan 2021| Aby Rachman
Celebrex kapsul adalah obat untuk meredakan nyeri dan peradangan sendi

Deskripsi obat

Celebrex kapsul adalah obat untuk meredakan nyeri dan peradangan sendi akibat rheumatoid arthritis dan gout arthritis, serta gangguan peradangan secara umum. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter.
Celebrex kapsul mengandung zat aktif celecoxib. Celecoxib adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID). Obat ini bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandin, yaitu hormon yang dapat menyebabkan peradangan dan nyeri di tubuh. Dengan menurunkan pembentukan prostaglandin, maka gejala peradangan akan berkurang.

Celebrex Kapsul 200 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 192.250/strip per April 2019
Kandungan utamaCelecoxib.
Kelas terapiAntiinflamasi.
Klasifikasi obatNon-Steroidal Anti-Inflammatory Drugs (NSAID).
Kemasan1 box isi 3 strip @ 10 kapsul (200 mg)
ProdusenPfizer Indonesia

Informasi zat aktif

Celecoxib digunakan untuk meredakan peradangan (antiinflamasi), meringankan rasa nyeri (analgesik), dan menurunkan demam (antipiretik).

Berdasarkan proses kerja obat dalam tubuh, celecoxib diketahui memiliki status:

  • Absorpsi: Diserap dengan baik dari saluran cerna. Makanan berlemak tinggi dapat menunda waktu penyerapan. Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu puncak konsentrasi plasma) sekitar 2-3 jam.
  • Distribusi: Didistribusikan secara luas di jaringan dan ada dalam ASI. Volume distribusi sekitar 400 L. Ikatan protein plasma sekitar 97%.
  • Metabolisme: Dimetabolisme di hati.
  • Ekskresi: Melalui urine (27% sebagai metabolit, <3% sebagai obat tidak berubah), feses (kira-kira 57% sebagai metabolit, <3% sebagai obat tidak berubah). Waktu yang dibutuhkan obat untuk dikeluarkan oleh tubuh dari separuh kadar awal obat (waktu paruh eliminasi) adalah 11 jam.

Indikasi (manfaat) obat

  • Meredakan gejala radang sendi (osteoartritis).
  • Meredakan radang sendi pada penyakit autoimun (rheumatoid arthritis) pada orang dewasa.
  • Meredakan radang sendi yang menyerang tulang belakang dan sendi besar (ankylosing spondylitis).
  • Perawatan singkat dari nyeri akut pada orang dewasa pascaoperasi atau cedera otot (muskuloskeletal).

Celecoxib bekerja dengan cara memblokir aksi enzim dalam tubuh yang disebut siklooksigenase (COX). Siklooksigenase terlibat dalam produksi zat prostaglandin. Penghambatan siklooksigenase akan menurunakn produksi prostaglandin. Akibatnya, peradangan, pembengkakan, dan nyeri akan berkurang. Celecoxib juga dapat meurunkan efek samping obat pada saluran pencernaan, misalnya luka (tukak) lambung.

Komposisi obat

Celecoxib 200 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa:

  • Osteoarthritis dan ankylosing spondylitis: 200 mg diberikan sebanyak 1 kali/hari atau 100 mg diberikan sebanyak 2 kali/hari.
  • Rheumatoid arthritis: 100-200 mg diberikan sebanyak 2 kali/hari.
  • Nyeri akut: Dosis awal 400 mg/hari dapat ditambah 200 mg/hari, jika diperlukan. Pada hari berikutnya 200 mg/hari diberikan sebanyak 2 kali/hari. Maksimal pemberian selama 7 hari.

Aturan pakai obat

Dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Dosis yang lebih tinggi (400 mg diberikan sebanyak 2 kali/hari) harus dikonsumsi bersama makanan untuk meningkatkan penyerapan.

Efek samping obat

  • Mual.
    Hindari makanan yang sulit dicerna. Jangan berbaring setelah makan. Beristirahatlah dengan posisi kepala lebih tinggi dari kaki Anda. Jika Anda merasa mual saat bangun di pagi hari, makanlah daging tanpa lemak atau keju sebelum tidur. Anda juga bisa menyediakan biskuit di samping tempat tidur dan makanlah sedikit sesaat setelah bangun tidur. Minumlah setidaknya enam gelas air sehari.
  • Muntah.
    Duduk atau berbaring dalam posisi bersandar. Minumlah sedikit minuman manis karena minuman mengandung gula dapat membantu menenangkan perut. Namun, hindari minuman asam, seperti jus jeruk atau jus anggur.
  • Sakit kepala.
    Ketika merasa sakit kepala, beristirahatlah hingga merasa lebih baik. Jangan mengonsumsi alkohol karena akan menimbulkan rasa kantuk. Mintalah apoteker merekomendasikan obat penghilang rasa sakit. Sakit kepala biasanya akan hilang setelah seminggu pertama.
  • Sakit perut.
    Istirahatkan tubuh Anda agar rileks. Makan dan minum perlahan, dalam porsi lebih sedikit dan lebih sering. Anda juga bisa mengompres perut dengan bantalan panas atau botol air panas untuk meredakan efek samping ini.
  • Diare.
    Minumlah sedikit air, tetapi dalam waktu yang sering. Bicaralah dengan apoteker jika Anda memiliki tanda-tanda dehidrasi, seperti buang air kecil lebih jarang dari biasanya, atau urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Jangan minum obat lain untuk mengobati diare tanpa berbicara dengan apoteker atau dokter.
  • Kopnstipasi (sembelit).
    Konsumsi makanan yang mengandung serat tinggi, seperti buah dan sayuran segar. Minumlah banyak cairan.
  • Pusing.
  • Perut kembung.
  • Nyeri pada bagian dada.
  • Infeksi saluran pernafasan.

Cara penyimpanan obat

Simpan pada suhu di bawah 25°C dan jauhkan dari jangkauan anak-anak.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita sakit maag.
  • Pasien penderita perdarahan di perut atau usus.
  • Pasien penderita penyakit jantung.
  • Pasien penderita tekanan darah tinggi.
  • Pasien penderita penyakit hati atau ginjal.
  • Pasien yang merokok atau minum alkohol.

Kategori kehamilan

Pada usia kehamilan 30 minggu ke bawah:
Kategori C: Belum terdapat penelitian terkontrol untuk penggunaan Celebrex tablet pada ibu hamil. Namun, ada efek samping yang mungkin dapat mengganggu perkembangan dan pertumbuhan janin.
Oleh karena itu, penggunaannya pada ibu hamil hanya dapat dilakukan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Konsultasikan penggunaan obat ini dengan dokter sebelum digunakan.

Pada usia kehamilan 30 minggu ke atas:
Kategori D: Hasil penelitian menunjukkan bahwa obat ini menimbulkan risiko pada janin manusia.
Penggunaan pada ibu hamil dapat dipertimbangkan jika manfaat yang diberikan melebihi risiko yang mungkin timbul pada janin.
Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di saat obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap celecoxib.
  • Pasien yang pernah mengalami asma.
  • Pasien penderita biduran (urtikaria).
  • Pengobatan nyeri dalam proses operasi Coronary Artery Bypass Graft.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Ibuprofen dan naproxen.
    Menggunakan ibuprofen bersama celecoxib dapat meningkatkan efek samping, seperti keracunan serius, peradangan, perdarahan, dan ulserasi. Risikonya tergantung pada dosis dan durasi terapi.
  • Aspirin dan apixaban.
    Menggabungkan obat-obatan ini dapat meningkatkan risiko timbulnya luka saluran cerna dan pendarahan. Anda mungkin memerlukan penyesuaian dosis atau pemantauan lebih sering oleh dokter untuk menggunakan kedua obat dengan aman.
  • Warfirin.
    Menggunakan warfarin bersama celecoxib dapat menyebabkan Anda lebih mudah berdarah.
  • Lisinopril.
    Penggunaan bersama dapat mengurangi efek lisinopril dalam menurunkan tekanan darah. Selain itu, obat-obatan ini dapat memengaruhi fungsi ginjal, terutama bila digunakan bersamaan.
  • Acetaminophen dan tramadol.
    Penggunaan bersama dapat menurunkan kadar acetaminophen dan tramadol dalam darah, sehingga menyebabkan penurunan tekanan darah.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutkan konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa mengonsumsi obat, cobalah menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau mintalah bantuan orang lain mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian sesuai kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hentikan penggunaan celecoxib dan segera hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Ruam kulit.
  • Masalah jantung, seperti pembengkakan, penambahan berat badan yang cepat, dan sesak napas.
  • Tanda-tanda perdarahan perut, seperti tinja berdarah, batuk darah, atau muntah yang terlihat seperti bubuk kopi.
  • Masalah hati, seperti mual, sakit perut di sisi kanan atas, gatal, kelelahan, urine berwarna gelap, dan penyakit kuning.
  • Masalah ginjal, seperti sedikit atau tidak bisa buang air kecil, bengkak di kaki atau pergelangan kaki, serta merasa lelah atau sesak napas.
  • Sel darah merah rendah (anemia), seperti kulit pucat, kelelahan yang tidak biasa, rasa pusing atau sesak napas, serta tangan dan kaki dingin.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/celebrex
Diakses pada 23 Desember 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/celecoxib?mtype=generic
Diakses pada 23 Desember 2020

Healthline. https://www.healthline.com/health/celecoxib-oral-capsule#side-effects
Diakses pada 23 Desember 2020

Medical News Today. https://www.medicalnewstoday.com/articles/celebrex#side-effects
Diakses pada 23 Desember 2020

Everyday Health. https://www.everydayhealth.com/drugs/celebrex#drug-side-effects
Diakses pada 23 Desember 2020

Drugs. https://www.drugs.com/drug-interactions/celecoxib,celebrex.html
Diakses pada 23 Desember 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email