Cefarox Kapsul 100 mg

18 Des 2020
Cefarox kapsul adalah obat untuk mengatasi infeksi akibat bakteri seperti peradangan pada faring.

Deskripsi obat

Cefarox kapsul adalah obat untuk mengatasi infeksi bakteri seperti peradangan faring (faringitis) dan infeksi saluran kemih yang tidak terkomplikasi. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Cefarox kapsul mengandung zat aktif sefiksim.

Cefarox Kapsul 100 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 280.000/box per September 2020
Produk HalalYa
Kandungan utamaSefiksim.
Kelas terapiAntiinfeksi.
Klasifikasi obatSefalosporin.
Kemasan1 box isi 2 strip @ 10 kapsul (100 mg)
ProdusenGracia Pharmindo

Informasi zat aktif

Hubungi dokter jika Anda mengalami:

  • Jika Anda mengalami nyeri dan pembengkakan pada payudara.
  • Terdapat darah dalam urin, demam, dan menggigil.
  • Timbul rasa tidak nyaman pada dada, sesak napas, mengi, dan batuk kering.
  • Jumlah sel darah merah rendah seperti anemia yang ditandai dengn kulit pucat, merasa pusing, atau sesak napas, detak jantung cepat, dan kesulitan berkonsentrasi.
  • Terjadi gangguan masalah pada hati seperti mual, sakit perut bagian atas, rasa lelah, kehilangan nafsu makan, urin gelap,feses berwarna seperti tanah liat, perubahan warna pada mata atau kulit yang menjadi kekuningan.
  • Peningkatan kadar gula darah yang ditandai gejala rasa haus yang meningkat, buang air kecil meningkat, lapar, mulut kering, napas bau buah, mengantuk, kulit kering, penglihatan kabur, penurunan berat badan.
  • Anda tidak boleh menghentikan penggunaan bicalutamid kecuali dokter Anda menyuruh Anda melakukannya.

Indikasi (manfaat) obat

Mengatasi berbagai infeksi yang disebabkan karena bakteri seperti:

  • Infeksi saluran kemih yang tidak terkomplikasi.
  • Infeksi dan peradangan pada bagian tengah teliga (otitis media).
  • Peradangan pada faring atau tenggorokan (faringitis).
  • Peradangan pada amandel (tonsilitis).
  • Peradangan pada saluran napas yang terjadi secara tiba-tiba (bronkitis akut).
  • Peradangan pada saluran napas (bronkus) yang terjadi selama 3 bulan hingga 2 tahun berturut-turut dan memburuk (bronkitis kronik dari eksaserbasi).

Sefiksim digunakan untuk mengobati berbagai jenis infeksi yang disebabkan oleh bakteri, obat ini merupakan salah satu antibiotik golongan sefalosporin yang bekerja dengan menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga sefiksim akan menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri.

Komposisi obat

Sefiksim 100 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa dan anak-anak 30 kg ke atas: 10 mg sebanyak 1-2 kali/hari, pada infeksi berat dosis dapat ditingkatkan hingga 200 mg sebanyak 2 kali/hari.

Aturan pakai obat

Sebaiknya dikonsumsi dengan makanan.

Efek samping obat

  • Sakit kepala.
    Minumlah banyak air dan minta rekomendasi obat penghilang rasa sakit kepada apoteker. Jika sakit kepala masih berlanjut, segera hubungi dokter.
  • Pusing.
    Jika Anda mulai merasa pusing, berbaringlah agar tidak pingsan, lalu duduklah sampai Anda merasa lebih baik. Berhati-hatilah saat mengemudi atau menggunakan alat atau mesin jika Anda mengalami efek samping seperti pusing.
  • Mual.
    Cobalah mengonsumsi makanan ringan dan jangan mengonsumsi makanan berat atau pesan. Cobalah konsumsi obat ini setelah makan. Hubungi dokter Anda jika gejala terus berlangsung lebih dari beberapa hari atau semakin memburuk.
  • Muntah.
    Minumlah banyak cairan yang cukup, untuk menggantikan cairan yang hilang dan mencegah terjadinya dehidrasi. Dehidrasi ditandai dengan penurunan frekuensi dan jumlah urin serta urine berwarna gelap dan berbau menyengat. Tetaplah konsumsi makanan sederhana, hindari makanan kaya rasa seperti makanan pedas.
  • Diare.
    Minum banyak air untuk mengganti cairan yang hilang. Jika diare berlanjut selama lebih dari 24 jam, atau menjadi parah atau mengandung darah, segera beri tahu dokter Anda.
  • Reaksi alergi.
  • Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (granulositopenia).
  • Penurunan jumlah trombosit dalam darah (trombositopenia).
  • Radang yang terjadi pada mukosa mulut, biasanya berupa bercak putih kekuningan (stomatitis).
  • Infeksi jamur yang disebabkan oleh jamur Candida albicans (kandidiasis).
  • Kekurangan vitamin K.
  • Sensasi rasa panas dan terbakar pada dada akibat peningkatan asam lambung (heartburn).
  • Nyeri pada perut.
  • Biduran.
  • Gangguan saluran pernapasan.
  • Kesulitan buang air besar (konstipasi).
  • Gatal pada sebagian atau seluruh tubuh (pruritus).
  • Tingginya kadar eosinofil dalam darah (eosinofilia).
  • Peningkatan SGOT atau SGPT, alkali fosfatase.
  • Gangguan ginjal.
  • Gangguan saluran pencernaan.
  • Kehilangan nafsu makan (anoreksia).
  • Rasa tidak nyaman pada perut.

Perhatian Khusus

  • Wanita hamil dan ibu menyusui.
  • Pasien lanjut usia.
  • Pasien dalam kondisi fisik yang lemah.
  • Pasien penderita penyakit kekurangan darah akibat hancurnya sel darah merah yang lebih cepat dibandingkan pembentukannya (anemia hemolitik).
  • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal.
  • Anak-anak.
  • Pasien penderita gangguan pada pencernaan.

Kategori kehamilan

Kategori B: Penelitian tidak menemukan efek malformasi atau efek yang mengganggu perkembangan janin pada trimester pertama dan selanjutnya. Studi pada reproduksi hewan telah membuktikan tingkat keamanan obat ini.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Pasien yang memiliki riwayat syok atau alergi terhadap sefiksim.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Probenesid.
    Sefiksim dapat meningkatkan kadar jika dikonsumsi dengan probenesid.
  • Nifedipin.
    Sefiksim dapat meningkatkan efek dari nifedipin.
  • Warfarin.
    Sefiksim dapat meningkatkan efek dari obat penghambat pembekuan darah seperti warfarin.
  • Karbamazepin.
    Penggunaan bersama karbamazepin dapat menyebabkan peningkatan kadar karbamazepin dalam darah dan dapat meningkatkan risiko timbulnya efek samping.

Apa yang harus dilakukan jika ada dosis terlewat?

  • Masih dekat dengan jadwal sebelumnya.
    Jika masih dekat dengan jadwal minum obat sebelumnya, segera konsumsi obat sesuai dosis yang terlewat.
  • Sudah mendekati jadwal berikutnya.
    Jika sudah mendekati jadwal selanjutnya, maka dosis yang terlewat dapat diabaikan dan lanjutnya konsumsi obat sesuai jadwal berikutnya.
  • Jangan menggandakan dosis yang terlewat.
    Jangan mengonsumsi total dosis antara yang terlewat dan dosis berikutnya, kecuali dianjurkan lain oleh dokter Anda.
  • Sering lupa mengonsumsi obat.
    Jika sering lupa untuk mengonsumsi obat, cobalah untuk menggunakan pengingat (alarm) sesuai jadwal minum obat atau meminta bantuan orang lain untuk membantu mengingatkan jadwal minum obat Anda. Selain itu, alternatif lainnya yaitu menggunakan kotak obat harian yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

  • Sesak napas (mengi).
  • Pembengkakan pada wajah, tenggorokan, lidah, bibir, dan mata.
  • Kembalinya sakit tenggorokan, demam, menggigil, atau tanda-tanda infeksi lainnya.
  • Gatal.
  • Kesulitan bernapas atau menelan.
  • Feses berair atau berdarah.
  • Kram perut, atau demam selama pengobatan atau hingga dua bulan atau lebih setelah menghentikan pengobatan.
  • Ruam.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cefarox?type=brief&lang=id
Diakses pada 28 September 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cefixime?mtype=generic
Diakses pada 28 September 2020

Rxlist. https://www.rxlist.com/suprax-drug.htm#interactions
Diakses pada 28 September 2020

WebMD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-3778-7011/cefixime-oral/cefixime-oral/details
Diakses pada 28 September 2020

Medline Plus. https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a690007.html#:~:text=Continue%20to%20take%20cefixime%20even,may%20become%20resistant%20to%20antibiotics.
Diakses pada 28 September 2020

Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/cefixime-oral-route/side-effects/drg-20073374
Diakses pada 28 September 2020

Patient. https://patient.info/medicine/cefixime-for-infection-suprax
Diakses pada 28 September 2020

 

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email