Cataflam D tablet 50 mg

Cataflam adalah produk antiperadangan dan untuk mengobati nyeri sendi non-steroid

Deskripsi obat

Cataflam adalah obat anti peradangan yang digunakan untuk mengobati nyeri sendi non-steroid. Obat ini merupakan obat keras yang membutuhkan resep dokter yang mengandung diclofenac potassium.

Cataflam D tablet 50 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 360.158/box (10 tablet) per April 2019
Kemasan1 box isi 5 strip @ 10 tablet ( 50 mg)
ProdusenNovartis Indonesia

Indikasi (manfaat) obat

Perawatan akut dan kronis tanda dan gejala radang sendi (rheumatoid arthritis), degenerasi sendi (osteoarthritis) dan peradangan tulang belakang (ankylosing spondylitis), manajemen nyeri dan nyeri haid (dismenore primer), perawatan jangka pendek dalam serangan migrain akut dan nyeri pasca operasi dan peradangan setelah operasi gigi dan ortopedi.

Komposisi obat

Diclofenac potassium 50 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

Dewasa: Dosis awal maksimum 150 mg/hari pada hari pertama, kemudian 100 mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi.

Migrain: Dosis awal 50 mg, lebih lanjut 50 mg dapat dikonsumsi jika kurang mereda dalam 2 jam. Jika diperlukan, 50 mg lebih lanjut dapat dilakukan.

Aturan pakai obat

Tablet ditelan dengan air secukupnya, sebaiknya dikonsumsi sebelum makan, jangan dibelah atau dikunyah.

Efek samping obat

Sakit kepala, pusing, vertigo, mual, muntah, diare, pencernaan yang terganggu, sakit perut, perut kembung, gangguan makan karena takut gemuk (anoreksia), nafsu makan menurun, nyeri ulu hati (epigastrium), peningkatan enzim hati, ruam.

Perhatian Khusus

Keturunan genetik (herediter): tidak bisa mencerna gula buah (intoleransi fruktosa), gangguan penyerapan gula dan karbohidrat (malabsorpsi glukosa-galaktosa) atau kekurangan sukrase-isomaltase.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

Hipersensitif, luka pada pencernaan yang sedang aktif, perdarahan atau kebocoran pada organ tubuh (perforasi), asma, biduran (urtikaria) atau reaksi alergi setelah terapi aspirin atau NSAID, penyakit jantung iskemik, penyakit arteri perifer dan atau pada otak dan pembuluh darah, gagal ginjal dan hati, kehamilan (trimester terakhir) dan menyusui.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Inhibitor kuat CYP2C9, lithium, digoxin, diuretik, antihipertensi, ciclosporin, obat yang menyebabkan peningkatan kadar kalium, antibiotik kuinolon, NSAIDs dan kortikosteroid, antikoagulan, antiplatelet, antidiabetik, inhibitor reuptake serotonin selektif, fenitoin, metotreksat, warfarin.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cataflam-cataflam%20fast/?type=brief
Diakses pada 4 April 2019

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email