Catafalm tablet 50 mg




Golongan obat | |
HET | Rp 73.687/strip (10 tablet) per April 2019 |
Kemasan | 1 box isi 5 strip @ 10 tablet (50 mg) |
Produsen | Novartis Indonesia |
Deskripsi obat
Cataflam Fast adalah obat yang digunakan untuk meredakan rasa sakit, pembengkakan, dan sendi yang kaku akibat artritis. Cataflam Fast merupakan obat keras yang mengandung zat aktif diclofenac.
Indikasi (manfaat) obat
Perawatan akut dan kronis tanda dan gejala rheumatoid arthritis, osteoarthritis, ankylosing spondylitis, manajemen nyeri dan dismenore primer, perawatan jangka pendek dalam serangan migrain akut dan nyeri pasca operasi dan inflamasi setelah operasi gigi dan ortopedi.
Komposisi obat
Diclofenac potassium 50 mg
Dosis obat
Dewasa: Dosis awal maksimum 150 mg/hari pada hari pertama, kemudian 100 mg/hari dalam 2-3 dosis terbagi.
Migrain: Dosis awal 50 mg, lebih lanjut 50 mg dapat dikonsumsi jika kurang mereda dalam 2 jam. Jika diperlukan, 50 mg lebih lanjut dapat dilakukan
Aturan pakai obat
Harus ditelan utuh dengan cairan, sebaiknya sebelum makan dan tidak boleh dibagi atau dikunyah.
Efek samping obat
Sakit kepala, pusing, vertigo, mual, muntah, diare, pencernaan yang terganggu, sakit perut, perut kembung, anoreksia, nafsu makan menurun, nyeri epigastrik, peningkatan transaminase, ruam.
Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)
Hipersensitif, ulserasi gastrointestinal aktif, perdarahan atau perforasi. Jangan diberikan pada pasien yang mengalami asma, urtikaria atau reaksi alergi setelah terapi aspirin atau NSAID, penyakit jantung iskemik, penyakit arteri perifer dan atau serebrovaskular, gagal ginjal dan hati, kehamilan (tri terakhir) dan laktasi.
Perhatian khusus
Pasien dengan masalah herediter yang jarang terjadi yaitu intoleransi fruktosa, malabsorpsi glukosa-galaktosa atau insufisiensi sukrase-isomaltase.
Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)
Inhibitor kuat CYP2C9, lithium, digoxin, diuretik, agen antihipertensi, ciclosporin, obat yang menyebabkan hiperkalemia, antibakteroa kuinolon, NSAIDs dan kortikosteroid, antikoagulan, agen anti platelet, antidiabetik, nhibitor reuptake serotonin selektif, fenitoin, metotreksat, wafarin.
Sesuai kemasan per Juli 2019.
BPOM. http://pionas.pom.go.id/monografi/natrium-diklofenak
Diakses pada 10 Juli 2019.
Artikel Terkait
-
Terapi Kulit untuk Lupus Tidak Hanya Berupa Anti Inflamasi
Penderita lupus tidak hanya membutuhkan obat antiinflamasi, tetapi juga obat untuk mengatasi ruam-ruam kulit di wajah. Kortikosteroid menjadi salah satu obat antiinflamasi yang bisa digunakan untuk mengatasi gangguan kulit. -
Berbagai Jenis Obat Alergi dan Cara Kerjanya
Meski alergi tidak bisa disembuhkan dengan obat, reaksi dan gejala alergi bisa diatasi dengan obat alergi. Ada berbagai jenis dan bentuk obat yang bisa Anda pilih untuk meredakan gejala alergi, dari obat apotek hingga alami. -
Mengulik Kasus Rhinitis Alergi Ekstrem di Dunia
Kasus rhinitis alergi bisa jadi sangat ekstrem pada beberapa orang. Ketika kambuh, mereka bisa sulit bernapas hingga merasakan komplikasi.
Newsletter Sign Up
Keep yourself updated with the latest trend in healthy lifestyle. Sign up for free!