Carbidu Tablet 0,5 mg

08 Jul 2020| Aby Rachman
Carbidu tablet adalah obat untuk mengatasi alergi dan meringankan peradangan.

Deskripsi obat

Carbidu tablet adalah obat untuk mengatasi alergi dan meringankan peradangan. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Carbidu tablet mengandung zak aktif deksametason yang bekerja pada sistem kekebalan tubuh untuk membantu meredakan pembengkakan, kemerahan, gatal, dan reaksi alergi. Deksametason adalah kortikosteroid yang mencegah pelepasan zat dalam tubuh yang menyebabkan terjadinya peradangan.

Carbidu Tablet 0,5 mg
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
Kemasan1 box isi 20 strip @ 10 tablet (0,5 mg)
ProdusenSampharindo Perdana

Indikasi (manfaat) obat

  • Mengobati peradangan seperti peradangan sendi, radang usus, peradangan pada ginjal, peradangan mata, asma, dan peradangan lainnya.
  • Menekan sistem imun dan dapat digunakan untuk mengatasi penyakit (rheumatoid arthritis), lupus, trombositopenia idiopatik.
  • Meringankan alergi.
  • Mengatasi peradangan sendi (rematik).
  • Mengobati pembesaran otak akibat adanya penumpukan cairan dalam otak (edema serebral).

Komposisi obat

Deksametason 0,5 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa:
    • Dosis awal: 0,5-9 mg/hari dalam dosis terbagi.

  • Anak-anak:
    • Dosis awal: 0,02-0,3 mg/kg BB/hari dalam 3-4 dosis terbagi.
      Dihitung dengan mengalikan berat badan pasien.

Aturan pakai obat

Dikonsumsi sesuai petunjuk dokter.

Efek samping obat

  • Mual.
  • Muntah.
  • Sakit perut.
  • Terjadinya pembengkakan pada organ akibat penumpukan jaringan (edema).
  • Sakit kepala.
  • Pusing.
  • Perubahan suasana hati, seperti depresi.
  • Gangguan kesulitan tidur (insomnia).
  • Kegelisahan.
  • Penurunan kadar kalium dalam darah.
  • Peningkatan kadar glukosa dalam darah.
  • Peningkatan tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Kelelahan.
  • Penglihatan kabur.
  • Penurunan jumlah urin.

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita malaria.
  • Pasien yang memiliki gangguan tiroid.
  • Pasien penderita kelemahan otot (miastenia gravis).
  • Pasien penderita diabetes.
  • Pasien yang mengalami peningkatan tekanan bola mata (glaukoma).
  • Pasien penderita tekanan darah tinggi (hipertensi).
  • Pasien yang mengalami kegagalan jantung dalam memompa pasokan darah yang dibutuhkan tubuh (gagal jantung kongestif).
  • Pasien penderita gangguan pencernaan seperti luka pada dinding lambung (tukak lambung) dan peradangan pada usus besar (kolon) dan bagian akhir usus besar yang tersambung ke anus (rektum) (kolitis ulseratif).
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Pasien penderita gangguan fungsi ginjal.
  • Pada penggunaan jangka panjang dapat menyebabkan mialgia, atralgia, dan malaise.
  • Dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh sehingga menyebabkan pasien lebih rentan terkena cacar atau campak.
  • Hentikan penggunaan obat ini secara bertahap.
  • Kategori kehamilan dan menyusui:
    Kategori D. Obat terbukti menimbulkan risiko terhadap janin manusia. Namun besarnya manfaat jika digunakan pada wanita hamil dapat dipertimbangkan. Misalnya, bila obat dibutuhkan untuk mengatasi situasi yang mengancam jiwa atau penyakit serius, di mana obat lain tidak efektif atau tidak bisa diberikan.

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang mengalami herpes pada mata (herpes simpleks okular).
  • Pasien yang memiliki luka pada dinding lambung atau usus 12 jari (ulkus peptikum).
  • Pasien penderita pengeroposan tulang (osteoporosis).
  • Pasien yang mengalami kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi (psikosis) atau gangguan kecemasan (psikoneurotik).
  • Pasien penderita infeksi jamur sistemik.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien yang menerima vaksinasi.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Aminoglutetimid.
  • Pil KB.
  • Obat kanker seperti dasatinib, lapatinib, sunitinib, aldesleukin.
  • Kolestiramin.
  • Digoksin.
  • Klopidogrel.
  • Dabigatran.
  • Warfarin.
  • Aspirin.
  • Selekoksib.
  • Ibuprofen.
  • Efedrin.
  • Isoniazid.
  • Mifepriston.
  • Rilpivirin.
  • Talidomid.
  • Ketokonazol.
  • Fenobarbital.
  • Rifampisin.
  • Fenitoin.

Sesuai kemasan per Juli 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/decadron-dexamethasone-intensol-dexamethasone-342741#5
Diakses pada 1 Juli 2020

Drugs. https://www.drugs.com/dexamethasone.html
Diakses pada 1 Juli 2020

MedicalNewsToday. https://www.medicalnewstoday.com/articles/322409#side-effects
Diakses pada 1 Juli 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email