Capsinat Kaplet

03 Feb 2021| Aby Rachman
no-image-drug

Deskripsi obat

Capsinat kaplet adalah obat untuk mengatasi infeksi saluran kemih, saluran pencernaan, saluran pernafasan, infeksi kulit adan jaringan lunak. Obat ini merupakan obat keras yang harus menggunakan resep dokter. Capsinat kaplet mengandung zat aktif amoksisilin dan asam klavulanat yang mampu menghambat sintesis dinding sel bakteri sehingga sel bakteri menjadi terganggu.

Capsinat Kaplet
Golongan ObatObat kerasObat resep. Obat hanya boleh dibeli menggunakan resep dokter.
HETRp 328.500/box per Juni 2020
Kemasan1 box isi 5 strip @ 6 kaplet
ProdusenCaprifarmindo

Indikasi (manfaat) obat

Mengobati:

  • Infeksi saluran pernapasan atas dan bawah.
  • Infeksi saluran urogenital.
  • Infeksi kulit dan jaringan lunak.
  • Infeksi sendi dan tulang.
  • infeksi gigi.

Komposisi obat

  • Amoksisilin 500 mg.
  • Asam klavulanat 125 mg.

Dosis obat

Penggunaan obat harus sesuai petunjuk pada kemasan dan anjuran dokter

  • Dewasa dan anak-anak 12 tahun ke atas:
    • Infeksi ringan hingga sedang: 250 mg sebanyak 3 kali/hari.
    • Infeksi berat: 500 mg sebanyak 3 kali/hari.
    • Infeksi gigi: 250 mg sebanyak 3 kali/hari selama 5 hari.

  • Anak-anak:
    • Dosis umum: 25 mg/kg BB/hari setiap 8 jam dalam dosis terbagi.

  • Pasien penderita gangguan ginjal:
    • Sedang (klirens kreatinin 10-30 ml/menit): 250 mg/12 jam.
    • Berat (klirens kreatinin 10 ml/menit ke bawah): maksimal 250 mg/12 jam.

Aturan pakai obat

Dapat dkonsumsi dengan atau tanpa makanan. Dapat dikonsumsi kapan saja, paling baik dikonsumsi dengan makanan agar dapat diabsorpsi lebih baik dan untuk mengurangi rasa tidak nyaman pada saluran pencernaan.

Efek samping obat

  • Diare.
  • Mual.
  • Muntah.
  • Gangguan pencernaan (indigesti).
  • Peradangan usus besar yang terkait dengan pertumbuhan berlebih dari bakteri Clostridium difficile (kolitis pseudomembran).
  • Infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans (kandidiasis).
  • Peradangan pada organ hati (hepatitis).
  • Peradangan pada vagina (vaginitis).
  • Biduran (urtikaria).
  • Kondisi timbulnya ruam yang sering kali disebabkan oleh infeksi atau pengobatan (eritema multiformis).
  • Kelainan serius pada kulit, serta lapisan bola mata, dalam mulut, dubur, dan alat kelamin (sindrom Stevens-Johnson.
  • Gangguan kulit yang jarang terjadi dan dapat membahayakan nyawa, di mana penderitanya kehilangan lapisan luar kulit (nekrolisis epidermal toksik).
  • Dermatitis eksfoliatif.
  • Pembengkakan pada beberapa bagian tubuh yang biasanya berada di sekitar mata, pipi, atau bibir. (angioedema).
  • Reaksi alergi berat (reaksi anafilaksis).
  • Infeksi yang menyebabkan peradangan dan pembengkakan pada ginjal (nefritis interstisial).
  • Kondisi rendahnya jumlah sel darah putih di dalam tubuh (leukopenia).
  • Penurunan jumlah trombosit dalam tubuh (trombositopenia).
  • Anemia hemolitik.
  • Kegagalan sumsum tulang membentuk granulosit (agranulositosis).

Perhatian Khusus

  • Pasien penderita gangguan hati.
  • Pasien penderita gangguan ginjal sedang atau berat.
  • Hindari penggunaan jangka panjang.
  • Dapat menyebabkan terjadinya super infeksi.
  • Remaja usia 16 tahun ke bawah.
  • Pasien penderita penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus Epstein-Barr (EBV) (mononukleosis).
  • Wanita hamil dan ibu menyusui.

  • Kategori kehamilan dan menyusui
    • Kategori B: Penelitian pada sistem reproduksi binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya risiko terhadap janin. Namun riset terkontrol pada wanita hamil belum dilakukan. Atau, penelitian terhadap reproduksi hewan percobaan menunjukkan efek samping obat (selain penurunan fertilitas), tapi efek ini tidak terjadi pada riset terkontrol pada wanita hamil trimester I (dan tidak ada bukti mengenai risiko pada trimester berikutnya).

Kontraindikasi (jangan dikonsumsi pada kondisi)

  • Pasien yang memiliki alergi terhadap komponen obat ini.
  • Pasien yang memiliki alergi terhadap penisilin.
  • Pasien dengan riwayat adanya perubahan warna pada kulit dan sklera mata menjadi kekuningan (kolestatik jaundice).
  • Pasien penderita gangguan fungsi hati.
  • Pasien penderita gagal ginjal yang melakukan cuci darah dengan klirens kreatinin 30 ml/menit ke bawah.

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

  • Kontrasepsi oral.
  • Obat yang menghambat pembekuan darah (antikoagulan). seperti kumarin dan warfarin.
  • Allopurinol.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/capsinat?type=brief&lang=id
Diakses pada 25 Juni 2020

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/amoxicillin%20+%20clavulanic%20acid?mtype=generic
Diakses pada 25 Juni 2020

Medscape. https://reference.medscape.com/drug/augmentin-amoxicillin-clavulanate-342474#5
Diakses pada 25 Juni 2020

Drugs. https://www.drugs.com/amoxicillin_clavulanate.html
Diakses pada 25 Juni 2020

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email