Calcium Acetate

08 Mar 2023| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Kalsium asetat mengobati kondisi hiperfosfatemia dengan mengikat fosfat dan membuangnya melalui feses.

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Lenalace

Deskripsi obat

Kalsium asetat adalah obat yang   digunakan untuk mengobati hiperfosfatemia (kadar fosfat tinggi dalam darah) khususnya pada pasien dengan penyakit ginjal berat. 

Gangguan ginjal yang berat dapat menyebabkan akumulasi fosfat dalam tubuh, kadar fosfat yang tinggi ini kemudian akan memicu hiperparatiroid. 

Kalsium asetat bekerja dengan membatasi penyerapan fosfat dalam saluran pencernaan dengan mengikat fosfat dengan kalsium membentuk kalsium fosfat yang dikeluarkan melalui feses, sehingga kadar fosfat dalam tubuh menurun.

Calcium Acetate (Calcium Acetate)
Golongan

Pengikat fosfat (phosphate binder)

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul pada janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Oral

Hiperfosfatemia

  • Anak dan remaja: Dosis awal 667–1000 mg setiap kali makan. Bila diperlukan, dosis dapat ditingkatkan setiap 2–4 mg.
  • Dewasa: Dosis awal 3–4 gr/hari. Rentang dosis: 6–12 g/hari. 
  • Pasien gagal ginjal stadium akhir (End Stage Renal Disease/ESRD):  
    • Dosis awal: 4-8 gr/ hari dalam dosis terbagi
    • Dosis maksimal: 12 gr/hari 

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan calcium acetate sebelum penggunaan.

 Kalsium asetat sebaiknya dikonsumsi bersama makanan, dibantu dengan meminum air putih yang banyak setelahnya. Dosis diberikan sesuai kondisi medis Anda. 

Jangan menggunakan obat ini lebih lama atau dengan dosis yang lebih tinggi karena dapat meningkatkan resiko efek samping. Beritahu dokter jika kondisi Anda semakin memburuk atau tidak ada perbaikan. 

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Calcium acetate dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Kehilangan nafsu makan sampai dengan anoreksia
  • Konstipasi
  • Kebingungan
  • Ruam
  • Hiperkalsemia (jika mengonsumsi secara berlebihan)
  • Kesulitan bernafas
  • Sakit kepala
  • Denyut jantung tidak teratur
  • Hipotensi
  • Kelemahan

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

riwayat atau kondisi berikut:

  • Pasien yang melakukan hemodialisis lama
  • Penyakit yang berhubungan dengan kadar kalsium tinggi dalam darah (misalnya sarkoidosis dan beberapa keganasan)
  • Kerusakan ginjal
  • Riwayat batu ginjal
  • Kehamilan dan menyusui

Setiap pemakaian obat selalu mempunyai efek samping tertentu. Efek samping belum tentu terjadi di setiap pemakaian obat akan tetapi jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

 

Kontraindikasi 

Jangan menggunakan calcium acetate jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Alergi terhadap kalsium asetat
  • Batu ginjal
  • Fibrilasi ventrikel
  • Hiperkalsemia (kadar kalsium tinggi dalam darah)
  • Hipofosfatemia (kadar fosfat rendah dalam darah)

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi calcium acetate dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Penyerapan obat tetrasiklin, minosiklin, limesiklin, doksisiklin, dan obat golongan fluorokuinolon dapat menurun bila digunakan bersamaan dengan kalsium asetat.
  • Kadar atau efek baloxavir marboxil dapat menurun bila digunakan bersamaan dengan kalsium asetat.
  • Dapat meningkatkan efek obat digoksin.
  • Penggunaan kalsium asetat bersamaan dengan vitamin D dapat menyebabkan hiperkalsemia.
  • Kadar kalsium asetat dapat menurun bila digunakan bersamaan dengan prednisone.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus sesuai dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui oleh BPOM.

Hughes H. Kahl LK. The Harriet Lane Handbook 21st ed. Elsevier. 2018.
Mayo Clinic. https://www.mayoclinic.org/drugs-supplements/calcium-acetate-oral-route/description/drg-20062494
Diakses pada 14 September 2022
 
MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/calcium%20acetate/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 14 September 2022
 
Medscape. https://reference.medscape.com/drug/eliphos-phoslo-calcium-acetate-344430
Diakses pada 14 September 2022
 
NIH. https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/6116#section=1D-NMR-Spectra
Diakses pada 14 September 2022
 
Web MD. https://www.webmd.com/drugs/2/drug-10696/calcium-acetate-oral/details
Diakses pada 14 September 2022
Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email