Bupropion

13 Agu 2019| Anita Djie
Ditinjau oleh dr. Anandika Pawitri

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

-

Deskripsi obat

Bupropion adalah obat yang umumnya digunakan untuk mengobati gangguan depresi mayor dan gangguan depresi musiman (seasonal affective disorder). Kegunaan lain dari bupropion adalah untuk membantu menghentikan perilaku merokok.

Bupropion (-)
Golongan

Antidepresan atau obat yang digunakan untuk mengatasi kecanduan

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Tablet

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada binatang percobaan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil atau binatang percobaan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaat yang diperoleh melebihi besarnya risiko yang mungkin timbul pada janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Pada depresi untuk dosis awal dan tablet lepas lambat

Dosis awal: Konsumsi dua kali sehari 100 mg, boleh ditingkatkan sampai tiga kali sehari selama 3 hari sebanyak 100 mg. Dosis maksimal 150 gram tiga kali sehari.

Tablet lepas lambat: Konsumsi 150 mg sehari sekali. Boleh ditingkatkan sampai dua kali sehari setelah tiga hari konsumsi sebanyak 150 mg. Apabila dibutuhkan, dosis juga dapat ditingkatkan menjadi 200 mg sebanyak dua kali sehari setelah beberapa minggu dikonsumsi.

Pada kecanduan rokok untuk dosis awal dan tablet lepas lambat

Konsumsi 150 mg bupropion sebanyak sehari sekali selama enam hari, setelahnya tingkatkan dosis menjadi 150 mg sebanyak dua kali sehari. Jangka waktu penggunaan bupropion adalah tujuh sampai sembilan minggu.

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan bupropion sebelum penggunaan. Jangan mengurangi, menambah, mengganti dosis ataupun berhenti mengonsumsi bupropion secara mendadak.

Konsumsi bupropion secara utuh tanpa dihancurkan ataupun digigit. Bila Anda menggunakan bupropion untuk membantu perilaku berhenti merokok, Anda tetap dapat merokok pada minggu pertama mengonsumsi bupropion. Segera hentikan kebiasaan merokok saat memasuki minggu kedua dari penggunaan bupropion.

Jangan merokok jika Anda menggunakan produk nikotin lain saat sedang mengonsumsi bupropion. Konsultasikan dengan dokter jika Anda mengalami kesulitan untuk berhenti merokok setelah sudah mengonsumsi bupropion selama setidaknya tujuh minggu.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Umumnya, bupropion dapat menyebabkan efek samping yang meliputi:

  • Mual
  • Sembelit
  • Pusing
  • Rasa sakit di persendian
  • Mulut kering
  • Rasa gelisah
  • Insomnia
  • Hidung yang tersumbat
  • Merasa cemas

Segera hubungi dokter jika setelah mengonsumsi bupropion, Anda mengalami efek samping berupa:

  • Detak jantung menjadi cepat
  • Perubahan suasana hati atau perilaku
  • Pandangan mengabur atau terbatas, mata yang terasa sakit atau membengkak, melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu atau sumber cahaya lainnya
  • Terdapat reaksi kulit yang parah, bengkak di wajah atau lidah, rasa sakit di kulit, demam, sakit tenggorokan, ruam-ruam berwarna merah atau ungu yang menyebar, kulit terkelupas atau melepuh, dan rasa panas atau terbakar pada mata
  • Kejang

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut:

  • Diabetes
  • Mengonsumsi alkohol
  • Penyakit ginjal atau hati
  • Pernah mengalami cedera di kepala, kejang, tumor di otak atau saraf tulang belakang
  • Penyakit jantung, tekanan darah tinggi, pernah mengalami serangan jantung
  • Gangguan bipolar atau gangguan mental lainnya
  • Orang lanjut usia
  • Hamil dan menyusui
  • Glaukoma sudut tertutup

Kontraindikasi

Jangan menggunakan bupropion jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Gangguan makan, seperti bulimia atau anoreksia
  • Menderita tumor sistem saraf pusat
  • Pernah mengalami gangguan bipolar
  • Epilepsi
  • Secara mendadak berhenti menggunakan alkohol, obat kejang, atau obat penenang
  • Sedang atau pernah menggunakan penghambat MAO
  • Sirosis hati yang parah
  • Gangguan kejang

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi bupropion dengan obat lain secara bersamaan bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Kejang
  • Keracunan
  • Mengalami efek samping dari bupropion

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis langsung dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merk tertentu. Pemakaian obat harus dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui BPOM.

Drugs.com. https://www.drugs.com/bupropion.html
Diakses pada 12 Agustus 2019

MIMS Indonesia. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/bupropion/?type=brief&mtype=generic
Diakses pada 12 Agustus 2019

Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email