Botulinum Toxin

13 Okt 2022| Nurul Rafiqua
Ditinjau oleh dr. Karlina Lestari
Botulinum toxin digunakan untuk membantu melemaskan otot

Botulinum toxin digunakan untuk membantu melemaskan otot

Daftar merek obat yang beredar di Indonesia

Botox, Lanzox, Nabota Serbuk Injeksi 100 U

Deskripsi obat

Botulinum toxin adalah obat yang digunakan untuk membantu melemaskan otot. Obat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang diberikan dalam prosedur medis maupun kecantikan. 

Botulinum toxin atau biasa dikenal dengan sebutan Botox sebetulnya adalah sejenis racun yang dihasilkan bakteri Clostridium botulinum. Dalam dosis yang lebih tinggi, Botulinum toxin dapat mengakibatkan kasus keracunan serius yang menyerang sistem saraf sehingga menyebabkan otot melemah atau lumpuh, suatu kondisi yang disebut penyakit botulisme

Namun dalam dosis kecil, mekanisme botox yang dapat melemahkan otot ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai gangguan atau masalah terkait otot maupun saraf. Misalnya, kejang kelopak mata, kram leher (distonia servikal), keringat berlebihan (hiperhidrosis), kandung kemih overaktif, mata malas, hingga migrain kronis.

Dalam dunia kecantikan, botox juga banyak digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan garis-garis halus dan kerutan pada wajah untuk sementara waktu. Area yang paling sering dirawat adalah garis kerutan, misalnya di dekat mata dan area lipatan dahi.

Efek suntikan botoks umumnya akan bertahan sekitar tiga hingga dua belas bulan. Penggunaan injeksi ini juga dapat memberikan samping. Efek samping yang umum terjadi di antaranya nyeri, bengkak, atau memar di tempat suntikan.

Oleh karena itu, untuk menghindari risiko efek samping dan komplikasi yang fatal, suntik botox hanya dapat diperoleh melalui resep dokter di bawah pengawasan dokter yang berpengalaman.

Botulinum Toxin (Toksin Botulinum)
Golongan

Kelas terapi: Pelemas otot

Kategori obat

Obat resep

Bentuk sediaan obat

Injeksi

Dikonsumsi oleh

Dewasa

Kategori kehamilan dan menyusui

Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul pada janin.

Dosis obat

Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat.

Injeksi

  • Kerutan atau keriput di wajah: 4 unit/injeksi, disuntikkan pada 3-5 area kerutan di wajah
  • Migrain atau sakit kepala sebelah: 155 unit, dibagi menjadi 7 titik suntikan di kepala dan leher
  • Kekakuan otot: 75-400 unit, dibagi dalam beberapa titik suntikan pada otot yang kaku
    • Dosis maksimal: 50 unit di setiap titik suntikan
  • Penyakit cervical dystonia: 200-300 unit, dibagi dalam beberapa titik suntikan pada otot yang mengalami gangguan
    • Dosis maksimal: 50 unit pada setiap titik suntikan
  • Ketiak basah atau keringat berlebih (hiperhidrosis) di ketiak: 50 unit di masing-masing ketiak, dibagi merata dalam beberapa titik suntikan
  • Kedutan pada kelopak mata: 1,25-2,5 unit di masing-masing otot sekitar mata, dapat ditingkatkan bila perlu
    • Dosis maksimal: 5 unit tiap area
  • Mata juling
    • Dosis awal: 1,25-2.5 unit, di masing-masing otot penggerak bola mata
    • Dosis maksimal: 25 unit tiap area
  • Buang air kecil tidak terkontrol:
    • Dosis maksimal: 100 unit di otot kandung kemih

Petunjuk umum konsumsi

Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan botolinum toxin sebelum penggunaan.

Botolinum toxin diberikan langsung oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter.

Efek samping obat

Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.

Botolinum toxin dapat menyebabkan efek samping yang meliputi: 

  • Mulut keringCobalah mengunyah permen karet atau permen bebas gula.
  • Kesulitan menelan
  • Sesak napas
  • Rasa nyeri dan terbakar ketika berkemih
  • Infeksi saluran kemih
  • Iritasi mata
  • Penglihatan ganda
  • Mata kering
  • Pembengkakan pada kelopak mata
  • Mata sensitif terhadap cahaya
  • Keringat berlebih pada bagian selain ketiak

Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.

Perhatian Khusus

Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut: 

  • Penderita penyakit jantung
  • Penderita gangguan pembuluh darah
  • Anak-anak berusia 12 tahun ke bawah
  • Pasien lanjut usia

Jangan digunakan lebih dari tiga bulan sekali. 

 

Penyimpanan

Simpan sesuai petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan.

 

Kapan perlu menghentikan penggunaan dan menghubungi dokter?

Hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping yang semakin parah.

 

Kontraindikasi 

Jangan menggunakan botolinum toxin jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:

  • Alergi terhadap komponen dalam obat ini
  • Gangguan otot, seperti kelemahan otot (myasthenia gravis)
  • Tumbuh keloid
  • Kehamilan dan menyusui
  • Kelumpuhan otot wajah yang menyebabkan salah satu sisi wajah miring atau turun (Bell's palsy)

Interaksi obat (jangan digunakan bersamaan dengan)

Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.

Mengonsumsi botolinum toxin dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:

  • Aminoglikosida, lincosamide, polimiksin, magnesium sulfat, dan antikolinesterase
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan efek toksin botulinum.
  • Quinine, klorokuin, dan hidroksiklorokuin
    Penggunaan toxin botulinum dengan obat di atas dapat menurunkan efektivitas toksin botulinum.
  • Penghambat kanal kalsium dan obat pengencer darah (warfarin dan aspirin)
    Penggunaan bersama obat di atas dapat meningkatkan risiko terjadinya lebam.

Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus sesuai dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui oleh BPOM.

MIMS. https://www.mims.com/indonesia/drug/info/botox
Diakses pada 7 September 2022
 
MedlinePlus. https://medlineplus.gov/botox.html
Diakses pada 7 September 2022
 
Rxlist. https://www.rxlist.com/botox-drug.htm
Diakses pada 7 September 2022
 
WebMD. https://www.webmd.com/multiple-sclerosis/qa/what-is-botulinum-toxin
Diakses pada 7 September 2022
Bagikan
Share Facebook
SHare Twitter
Share whatsapp
Share Email