Botox, Lanzox, Nabota Serbuk Injeksi 100 U
Botulinum toxin adalah obat yang digunakan untuk membantu melemaskan otot. Obat ini tersedia dalam bentuk obat suntik yang diberikan dalam prosedur medis maupun kecantikan.
Botulinum toxin atau biasa dikenal dengan sebutan Botox sebetulnya adalah sejenis racun yang dihasilkan bakteri Clostridium botulinum. Dalam dosis yang lebih tinggi, Botulinum toxin dapat mengakibatkan kasus keracunan serius yang menyerang sistem saraf sehingga menyebabkan otot melemah atau lumpuh, suatu kondisi yang disebut penyakit botulisme.
Namun dalam dosis kecil, mekanisme botox yang dapat melemahkan otot ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai gangguan atau masalah terkait otot maupun saraf. Misalnya, kejang kelopak mata, kram leher (distonia servikal), keringat berlebihan (hiperhidrosis), kandung kemih overaktif, mata malas, hingga migrain kronis.
Dalam dunia kecantikan, botox juga banyak digunakan untuk mengurangi atau menghilangkan garis-garis halus dan kerutan pada wajah untuk sementara waktu. Area yang paling sering dirawat adalah garis kerutan, misalnya di dekat mata dan area lipatan dahi.
Efek suntikan botoks umumnya akan bertahan sekitar tiga hingga dua belas bulan. Penggunaan injeksi ini juga dapat memberikan samping. Efek samping yang umum terjadi di antaranya nyeri, bengkak, atau memar di tempat suntikan.
Oleh karena itu, untuk menghindari risiko efek samping dan komplikasi yang fatal, suntik botox hanya dapat diperoleh melalui resep dokter di bawah pengawasan dokter yang berpengalaman.
Botulinum Toxin (Toksin Botulinum) | |
---|---|
Golongan | Kelas terapi: Pelemas otot |
Kategori obat | Obat resep |
Bentuk sediaan obat | Injeksi |
Dikonsumsi oleh | Dewasa |
Kategori kehamilan dan menyusui | Kategori C: Penelitian pada hewan menunjukkan efek samping terhadap janin dan tidak ada penelitian terkontrol pada wanita; atau belum ada penelitian pada wanita hamil maupun hewan. Obat hanya dapat diberikan jika manfaatnya lebih besar daripada risiko yang mungkin timbul pada janin. |
Dosis obat | Dosis setiap orang pasti berbeda-beda. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan atau mengonsumsi obat. Injeksi
|
Selalu ikuti anjuran dari dokter atau baca petunjuk di kemasan botolinum toxin sebelum penggunaan.
Botolinum toxin diberikan langsung oleh dokter atau tenaga medis di bawah pengawasan dokter.
Pemakaian obat umumnya memiliki efek samping tertentu dan bersifat individual. Jika terjadi efek samping yang berlebih, harus segera ditangani oleh tenaga medis.
Botolinum toxin dapat menyebabkan efek samping yang meliputi:
Ada beberapa efek samping lain yang mungkin belum terdaftar. Jika Anda mempunyai efek samping selain dari yang terdaftar di atas, segera konsultasikan ke dokter Anda.
Beritahukan dan konsultasikan dengan dokter mengenai riwayat penyakit Anda sebelumnya, terutama bila Anda memiliki riwayat atau kondisi berikut:
Jangan digunakan lebih dari tiga bulan sekali.
Simpan sesuai petunjuk penyimpanan yang tertera pada kemasan.
Hubungi dokter jika Anda mengalami efek samping yang semakin parah.
Jangan menggunakan botolinum toxin jika mempunyai kondisi medis di bawah ini:
Interaksi obat mungkin terjadi jika Anda menggunakan atau mengonsumsi beberapa obat secara bersamaan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum menggunakannya. Bila perlu, dokter mungkin akan mengurangi dosis atau mengganti obat dengan alternatif obat lainnya.
Mengonsumsi botolinum toxin dengan obat lain secara bersamaan dapat menyebabkan beberapa interaksi yang meliputi:
Informasi yang diberikan bukan sebagai pengganti konsultasi medis dengan dokter atau mengarahkan pemakaian obat dengan merek tertentu. Pemakaian obat harus sesuai dengan resep dokter. Ketersediaan obat tergantung pada indikasi yang disetujui oleh BPOM.